Part 34

2.3K 148 7
                                    

Venus di bantu bersiap-siap dengan Mamanya yang berada di apartemen. Sedangkan Papanya dan Neptunus sedang pergi entah kemana.

Venus duduk dikasur bersama Megan. Kedua adiknya di titipkan ke oma dan opanya.

"Ma." Panggil gadis itu manja.

"Mama waktu hamil aku gimana? Berat ya?" Tanya gadis itu. Tiba-tiba suasana menjadi melow.

Megan jadi teringat masalalu. Raut wajahnya berubah menjadi sendu.

"Nggak apa-apa, Ma. Nggak usah di ceritain kalau Mama nggak bisa." Ujarnya dengan senyuman teduh.

Megan mulai bercerita, "Berat banget. Apalagi harus relain kamu di anggap sebagai anak Claudia. Di masa itu, hal paling sulit adalah bermain ekspresi. Mama harus bersikap biasa aja saat bertemu Papa kamu. Padahal Mama benci, kecewa, rindu. Semuanya campur aduk. Yang paling berat waktu ninggalin kamu, Mama jahat ya?"

Venus menggeleng, "Nggak. Mama adalah Mama terhebat buat aku." Gadis itu memeluk Mamanya erat. "Makasih Mama udah tegar saat hamil aku, tegar saat kembali ngurus aku. Makasih udah bertahan sampai sekarang, Ma."

Megan menangis dan Venus ikutan menangis.

Sampai pintu terbuka memperlihatkan Gema dan Neptunus.

Gema melirik Neptunus di sampingnya, "Kamu apain anak dan istri saya?" tanya Gema galak.

Neptunus menelan salivanya, "Nggak, Pa. Saya kan sama Papa dari tadi."

Venus menghapus air matanya begitu juga Megan. Keduanya menatap suami masing-masing. Dan mengerucutkan bibirnya gemas.

"Ayuk, Ma pulang."

"Ayuk Sayang honeymoon."

Ucap kedua laki-laki itu bersamaan.

Venus dan Megan terkekeh bersama lalu menghampiri suami masing-masing dan memeluk nya.

"Mama mau ikut honeymoon ulang?" tanya Venus dengan tatapan jahil.

Megan melirik Gema di pelukannya, "Kamu mau?"

"Ma-"

Ucapan Gema langsung di potong Megan, "Mau, mau. Inget anak kembar kita." Ucapnya sinis.

Gema langsung terdiam, padahal istrinya itu yang menawarinya tetapi dia juga yang memarahinya.

Venus tertawa meledek Papa nya, "Kasian banget Papaku." Neptunus ikutan tertawa tetapi saat melihat Gema menatap garang ke arahnya laki-laki itu langsung diam.

Selang beberapa jam kemudian, Venus dan Neptunus sudah siap berangkat dengan mobil mewah kesayangan Neptunus.

Mereka mencari lokasi dekat pantai. Karena Venus kecanduan dengan pantai saat kesana bersama Beby dan Leo.

Sesampainya di hotel, gadis itu ke arah balkon dan langsung terlihat pantai indah di depan matanya.

Gadis itu merentangkan tangan menikmati udara yang sangat sejuk. Neptunus datang dan memeluk Venus dari belakang. Lalu mencium pucuk kepala istrinya dengan gemas.

"Suka banget sih sama pantai."

Venus mengangguk semangat, "Suara ombak menenangkan." Ujarnya senang, "Nanti kalau anak kita laki-laki namanya harus ada Sea nya, eh aneh gak sih apa Sean aja ya. Nanti kalau perempuan harus ada Oceannya."

"Bagus. Saya suka selagi kamu suka."

Venus berbalik arah menatap Neptunus yang memeluknya di belakang. "Kamu harus sukain apa yang kamu suka bukan yang aku suka."

Neptunus tersenyum teduh, "Karena saling mencintai seperti itu. Harus memikirkan kebahagian pasangannya terlebih dahulu, itu aja udah buat diri sendiri bahagia. Jadi, bentuk cinta itu adalah berbagi. Cinta itu satu dan di bagi dengan dua orang yang menjadi pasangan."

"Aaaaa Om suami." Gadis itu menyenderkan kepalanya di dada Neptunus. "Aku sayang banget sama kamu."

"Saya juga." Laki-laki itu terus menciumi pucuk kepala Venus.

Setelah menikmati langit sore di balkon. Mereka masuk kembali dan membersihkan badannya. Nanti malam Neptunus akan mengajaknya dinner di restoran hotel itu.

Venus benar-benar bahagia bisa bersama Neptunus. Laki-laki yang dari dulu ia cintai.

Laki-laki yang hampir tidak bisa di gapai. Karena takdir ia bisa bersatu.

Momen ini...

Venus tidak ingin melupakannya.

Neptunus benar-benar membuatnya menjadi ratu.

Kalau menikah sebahagia ini, Venus sudah siap sejak awal.

Tetapi, pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan. Tentang mempertahankan yang sudah dimiliki. Yang lebih berat dari tidak bisa bahagia adalah tidak bisa bertahan karena keduanya adalah satu tetapi dua arah yang berbeda.

Keduanya, sama-sama membuat kita mati rasa.

Namun, jika kedua manusia memiliki tekad yang kuat ingin bersama maka tidak akan ada celah untuk berpisah.

Tbc


Venus Dipelukan Neptunus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang