Sejak dua hari lalu saat Neptunus mengajaknya menikah, kini laki-laki itu hilang kabar. Venus sampai tidak semangat berangkat sekolah dan hari ini ia akan membolos demi mendapatkan kepastian dari laki-laki itu.
"Om Nunu bener-bener minta di hajar sama Papa ya. Udah curi first kiss aku sekarang maen ilang aja." Kata gadis itu kesal.
Masih pagi begini Venus sudah berangkat ke apartemen Neptunus dengan memakai seragam sekolahnya.
Gadis yang mencepol rambutnya dengan rapih itu kini sudah berada di depan pintu apartemen milik Neptunus. Ia menekan bel berkali-kali sampai pintu terbuka dan menampilkan Neptunus dengan wajah pucat.
"Lho, om kenapa?" Tanya gadis itu khawatir.
Neptunus mengajak Venus masuk, laki-laki itu menyenderkan punggungnya di sofa sambil memejamkan matanya menahan rasa sakit di kepalanya.
Venus mendekat dan memegang dahi Neptunus.
"Om sakit? Kenapa nggak kabarin aku?" tanyanya khawatir.
Neptunus menggeleng lemah, "Saya nggak apa-apa. Udah minum obat juga." Sahutnya.
"Panasnya masih tinggi, kita ke dokter aja ya, Om?"
Lagi-lagi Neptunus menggeleng lemah, "Saya mau tidur aja." Balasnya yang kini bangun dan berjalan menuju kamarnya. Venus mengikuti Neptunus dari belakang.
"Ko tidur sih, kita nggak ngomongin apa-apa gitu," ucapnya pelan.
Setelah merebahkan badannya dikasur Neptunus mulai berbicara, "Tadi saya dengar kamu bicara, kamu bicara apa? Saya nggak denger." Ucap laki-laki itu.
"Uhmm, nggak. Aku gak bilang apa-apa." Dustanya. Padahal Venus ingin membahas masalah pernikahannya tapi mengapa Neptunus seakan-akan melupakan kejadian saat di dalam mobil.
--Lah anjir, kali ini gue malu-malu buat nanya duluan. Masa gue tanyain beneran apa kaga mau nikahin gue. Ucapnya dalam hati.
Perlahan Neptunus memejamkan matanya membuat Venus sedikit kesal sekaligus kasihan.
"Om Nunu belum sarapan pasti, aku buatin bubur ya." Neptunus membuka matanya dan melihat Venus yang sudah keluar dari kamarnya untuk membuat bubur, perlahan bibirnya membentuk senyuman kecil.
Tidak lama kemudian Venus datang dengan semangkuk bubur, ia melihat Neptunus yang tertidur pulas. Karena takut mengganggu gadis itu duduk sambil menyenderkan punggungnya di kepala ranjang.
Ia menguap beberapa kali, "Om Nunu nularin kengantukan nih." Ungkap Venus yang hampir memejamkan matanya.
Gadis itu bersedekap dada sambil tertidur. Hingga satu jam kemudian Neptunus bangun lebih dulu dan terkejut saat melihat gadis berpakaian SMA tertidur sambil duduk di sampingnya.
Neptunus bangun dari tidurnya ia meneliti wajah Venus yang sangat cantik. Laki-laki itu ikut bersender di kepala ranjang lalu membawa kepala Venus untuk bersender di bahunya.
"Eh!" Venus terbangun saat merasakan ada yang memegang kepalanya.
"Om udah bangun?" tanya gadis itu, "Eh iya, buburnya udah dingin tau. Aku hangatin dulu ya." Kata gadis itu yang hendak beranjak tetapi Neptunus mencegahnya.
"Nggak apa-apa, saya makan aja sekarang." Jawabnya.
"Neptunus mengambil semangkuk bubur yang berada di atas nakas. Laki-laki itu memakan bubur buatan Venus dengan lahap. Hingga Venus yang melihat nya menjadi tersenyum bahagia.
Venus memerhatikan Neptunus sampai selesai sarapan dan meminum obat. Neptunus kembali merebahkan badannya, Venus mengecek dahi Neptunus.
Keduanya sangat dekat hingga bertatapan untuk waktu yang lama. Tanpa sadar Venus sudah berada di pelukan Neptunus, ia sampai tidak ingat saat Neptunus menariknya kedalam pelukan.
"Om masih sakit, kita ke dokter aja ya." Bujuknya.
Venus dapat merasakan gelengan kepala Neptunus yang berada di ceruk lehernya.
"Yaudah aku mau bangun, ih." Kata gadis itu yang mencoba melepas pelukan Neptunus.
"Sebentar aja." Ucap Neptunus.
"Sebentarnya kamu itu satu tahun, Om. Aku sesak napas nih." Jawab gadis itu dengan nada kesal.
Neptunus melepaskan tangannya dan membiarkan Venus pergi dari pelukannya tetapi Venus malah terdiam, gadis itu ikut merebahkan badannya dan membawa Neptunus tidur di pelukannya.
"Kalau mau istirahat, istirahat aja. Om terlalu capek sampai sekarang kayaknya keliatan lelah." Ujar Venus lembut.
Neptunus hanya diam sambil memeluk tubuh mungil gadis itu.
"Kamu kenapa bolos?" tanya Neptunus akhirnya.
"Uhmm...," Venus tidak menjawab lebih dan Neptunus masih diam menunggu jawab Venus.
"Om," Panggilnya, "Jangan bilang menikah dengan gampangnya. Aku cuma mau nikah satu kali seumur hidup aku." Tutur gadis itu.
Neptunus terdiam menyimak ucapan Venus, sekarang ia mengerti mengapa Venus menghampirinya saat ini pasti karena ucapannya yang mengajak menikah.
"Saya juga cuma mau menikah sekali seumur hidup. Kamu udah siap?"
"Eh, siap apa?" tanya Venus balik dengan canggung.
"Menikah."
"Oh, uhmm... Aku siap." Ujarnya mantap.
"Tapi kenapa Om ngajak nikah tiba-tiba, pacar om ke- awww." Venus tidak melanjutkan ucapannya karena Neptunus yang menggigit pipinya.
"Orang lagi serius." Kata Venus sebal.
"Kita udah putus. Saya membuang waktu terlalu lama untuk tidak menikah hanya karena menunggu perempuan yang tidak cinta sama saya."
"Om," panggil Venus dengan nada sedih, perlahan Venus mengerti tentang apa yang di alami Neptunus.
"Ayo menikah, Venus!" Ajaknya yang di balas senyuman hangat dari Venus.
TBC
Double up yeayyy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dipelukan Neptunus [END]
Teen Fiction"Pada akhirnya, aku selalu jatuh kedalam pelukanmu." -Galexia Venus Komara. Neptunus yang dia kira membalas cintanya ternyata masih menyimpan kenangan bersama mantan kekasihnya;Brianna Callista. "VENUS!" teriak Neptunus kesal. Ia menarik tangan V...