Part 32

2.2K 158 1
                                    

"Nggak." Ucap Beby dan Leo bersamaan.

"Lho kok barengan?" Venus menatap aneh keduanya. "Ayoo dong. Kapan lagi Beb."

"Emmm. Gimana ya, Ci." Beby melirik Leo sejenak, "Yaudah deh."

Leo menetralkan raut wajahnya menjadi datar saat bertatapan dengan Beby.

Setelah Galang bangun, akhirnya mereka keluar bersama. Di dalam mobil Beby yang punggungnya terasa pegal kini tambah pegal, ia heran mengapa Galang ingin selalu bersamanya padahal ada Leo.

"Sini gantian biar Galang sama saya." Kata Leo sambil mengambil alih Galang.

Venus menoleh ke bangku belakang, "Kalian kenapa nggak nikah aja sih, biar kita honeymoon bareng." Ceplosnya.

Beby melotot kesal menatap sahabatnya, Venus membalasnya dengan cengiran lebar.

"Biasa aja Beb matalo mau copot gitu. Om Leo aja biasa aja tuh," tukas Venus sambil melirik Leo.

Beby melirik Leo yang berada di sampingnya, "Ekspresi dia emang selalu sepet gitu. Kalau gue kan kaget."

"Kamu nya aja yang lebay." Sinis Leo.

"Cih! Biasa aja kali gak usah sinis gitu."

"Saya biasa aja tuh. Walaupun kamu masih kecil-"

"Beby gede kok," potong Venus yang menunjuk dada Beby.

Spontan Leo menoleh ke arahnya. Beby langsung mencubit paha Leo dengan keras.

"Maksud saya bukan itu. Maksud saya walaupun kamu masih kecil kamu nggak usah baperan kayak gitu."

"Siapa sih yang anak kecil. Aku tuh udah mau lulus. Udah besar."

Kini Venus diam menyimak pertengkaran keduanya. Venus dan Neptunus tertawa kecil melihat keduanya.

"Minta di cubit lagi ya." Kesal Beby. Gadis itu mencubit kembali paha Leo.

Leo memeluk Galang yang tertidur agar tidak terjatuh, lalu ia mendekatkan wajah ke arah Beby membuat gadis itu diam tak berkutik.

"Kamu tuh masih kecil. Belum tau apa-apa. Apalagi pernikahan."

Tak!

Beby membenturkan dahinya pada dahi Leo, "Siapa juga yang mau nikah sama Om sepet! Kayak nggak ada cowok lain aja."

Leo memegang dahinya.

"Dasar bocil!"

"Hah! Apa? Aku tuh bukan bocil," geram Beby. Rasanya gadis itu ingin menjambak rambut Leo hingga botak. Harga dirinya jatuh begitu saja saat dikatai 'bocil'.

Sesampainya di pantai. Venus dan Neptunus bergegas keluar. Sedangkan Beby dan Leo membangunkan Galang terlebih dahulu.

Ia menunggu Leo membangunkan Galang. Tiba-tiba ide muncul begitu saja. Gadis itu membuka tasnya dan mengambil lipstik berwarna merah. Ia memakaikan ke bibirnya hingga merah menyala.

"Mau apa kamu bocah." Ucap Leo yang menatap Beby aneh.

"Aku bukan bocah." Gadis itu mendekat dan mengecup pipi Leo membuat pipi laki-laki itu terlihat merah dengan bentuk bibir.

Leo menatap Beby kesal sambil mencoba menghapus lipstik di wajahnya. Sedangkan Beby menjulurkam lidahnya sambil mengambil penghapus makeup, ia hapus kembali lipstik merah di bibirnya.

Kemudian, ia keluar terlebih dahulu meninggalkan Leo yang menunggu Galang bangun.

Beby tersenyum riang. Gadis yang memakai dress berwarna biru laut itu sampai meloncat-loncat bahagia karena berhasil menjahili Leo.

Ia menghampiri Venus yang sedang berduaan dengan Neptunus.

"Ngapain lo disini?" tanya Venus yang sedang memeluk lengan Neptunus.

"Gangguin pasutri baru." Sahutnya.

"Om Leo mana?" tanya Venus lagi.

"Masih di mobil." Jawabnya acuh.

"Jangan berantem mulu, nanti lo beneran jodoh."

"Cih! Ogah!"

Venus menggelengkan kepalanya melihat sikap Beby yang memang selalu bertengkar dengan laki-laki. Tetapi kali ini ia mendukung sahabatnya itu dengan teman suaminya.

Neptunus mengusap rambut Venus dengan sayang. Ia sedang bersantai di kursi sambil menunggu Leo datang.

Venus melihat Beby yang menghampiri Galang saat bocah itu memanggilnya.

"Beby kayak Mamanya Galang ya." Ucapnya pada Neptunus.

Neptunus mengangguk menyetujui, "Iya. Nanti juga kamu jadi Ibu. Ibu anak-anak aku."

Venus menganggukan kepalanya gemas, "Aku lagi bayangin gimana rasanya jadi Ibu. Hebat banget ya. Mengandung selama sembilan bulan, belum lagi pas ngidam, terus di saat melahirkan. Hebat banget, aku kagum. Semua Ibu emang sehebat itu ya." Ucapnya dengan mata berbinar.

Neptunus mencubit hidung Venus lalu mengacak-ngacak rambut istrinya.

"Ah. Om suami. Aku udah dandan rapih lho, jangan di acak-acak." Sebalnya.

Neptunus malah terkekeh dan melanjutkan mengacak rambut Venus.




TBC

Venus Dipelukan Neptunus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang