Hampir dua bulan gak ada pembaca...... Apakah lanjut atau tidak???? Sayang aja gitu waktu terbuang untuk nulis ketimbang belajar :((
__________________________________________________
Namun ditengah jalan Ben ingat dia tidak tahu Lee Ara di hotel mana. Ben menebak mungkin sama seperti hotel pertama saat Lee Ara liburan kesini. Kebetulan temannya menelfon Lee Ara.
Yoshi yang mendengar itu memiringkan kepalanya. Cepat cepat Yoshi mendorong ponselnya pada Yedam.
"Ha-halo," Yedam tergagap karena tiba tiba saja.
"Hello. Can you tell your hotel's address? I'll take her there ," ulang Ben. Sepertinya ini orang yang berbeda.
Yedam mengerti. "Are you with Ara?"
"Yeah,"
Yedam pergi ke managger. "Alamat hotel ini dimana?,"
Manager memeberitahnya. Yedam mengulanginya kepada sipenelfon.
Ben yang mendengarnya lega. Sesuai perkiraannya juga. Jadi Ben segera mematikan panggilan dan menggendong Lee Ara kedalam. Ben melihat beberapa orang asing yang segera bergegas kearahnya.
"Ara,"
"Nuna,"
Mereka menatap Ben aneh. Lee Ara yang sepertinya pingsan, tapi yang lebih tua tahu bahwa dia ,mabuk berat. Lagipula melihat Ben yang seperti mmm jangan judge seseorang. Tapi dari leher hingga kakinya penuh dengan tato dan badannya lumayan berotot dan tinggi.
Melihat Ben membawa Lee Ara seperti penculik yang menyerahkan anak keluarga kaya raya sebagai tebusannya.
"I'll leave her with you guys," Ben mengulurkan tangannya. Jihoon segera mengambil Lee Ara. Takut anak perempuannya yang susah payah diambil dari penculik besar ini jatuh kebawah.
Jihoon segera membawa Lee Ara kekamar Minjeong. Mereka juga mulai bubar karena masalah sudah teratasi. Lagipula sebagian dari mereka terbangun saat sedang dialam mimpi. Apalagi Junkyu. Mashiho dan Haruto tidak keluar sama sekali mendengar ribut ribut dilu. Dengan nyaman berada diranjang besar mereka.
Ben melupakan sesuatu dan mengeluarkan ponsel Lee Ara. "He- Hei her phone.." tapi tak ada yang mendengarnya karena sudah mulai masuk kamar.
Namun Yedam yang melihat ponsel Lee Ara kembali menghampiri Ben. "Oh thanks,"
Ben yang mendengar suara Yedam merasa familiar. "Are you talk to me before?"
Yedam mengangguk. "Yes. That's me,"
Ben memejamkkan matanya dan melihat Yedm intensif. "Ouh. Your voice sounds delicious,"
Yedam terbengong sebentar lalu bergidik. Tidak tahu kenapa Yedam makin merasa tatapan Ben makin intens. "O- Ah Kamsahamida," Yedam berbalik ceoat masuk kekamarnya.
Ben mengerutkan dahi. Kenapa dia merasa anak itu yang awalnya tersenyum manis malah menatap datar padanya? Tapi mendengar suaranya, Ben merasa pernah mendengarnya entah dimana.
Ben tidak tahu bahwa salah satu lagu yang dibawakan Yedam 'there's nothing be hold' adalah salah satu suara yang sudah diremix didalam bar mereka. Ben juga pernah memainkannya beberapa kali.
Yedam menutup pintu dan bernafas agak keras. Junghwan yang melihat hyungnya bertingah aneh menanyakan keadaanya. Yedam berpura pura tidak terjadi apa apa.
Jihoon setelah mengantar Lee Ara kembali kekamarnya. Jihoon sendiri bisa mabuk mencium aroma alkohool pada Lee Ara.
Minjeong menatap Lee Ara yang tidak bergerak. Pikirannya takut bahwa banyaknya lakohol yang telah dikonsumsi mungkn membuat Lee Ara muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love to 12 Treasure
Fanfiction"Saranghaeyo nuna," "Saranghaeyo Ara," Lee Ara menatap mereka satu persatu, lalu tertawa miris. "Haha, kalian bercanda kan?" "Aku tidak bercanda!!" tegas Jihoon. "Aku suka sama kamu setulus hatiku," tambah Doyoung. "Nuna harus percaya samaku," uja...