Old Friends

72 13 0
                                    



Tetap semangatttttttt

_____________________________________________

Priiiit.

"Enam puluh, lima puluh sembilan, lima puluh delapan, lima puluh-," Lee Ara menghitung mudur.

"Ppali ppali ppali!!!!" teriakan Junkyu, Jihoon dan Hyunsuk paling kuat terdengar.

"Aigoo," Jaehyuk masih sempat tersandung.

Jeengwoo sudah sampai duluan dengan pizzanya. Mashiho menyusul segera merapatkan miliknya juga.

Asahi terlihat kesusahan karena lebar pizza membuat pelampungnya terhempas angin.

Junghwan segera duduk diatas pizza. Yoshi bersusaha menarik pelampung pizza Doyoung tapi masih terseret ombak.

"Hyung, gimana kita berdiri dulu lalu nanti segera duduk," saran Yedam ditengah kegaduhan.

Jaehyuk melihat Asahi kesusahan dan membantunya. "Tahan! Tahan"

Mereka melakukan sesuai arahan Yedam.

"Dua puluh dua, dua puluh satu, dua puluh, sembilan belas-," Lee Ara terus menghitung. Tapi dalam hati memohon agar mereka tak berhasil menyatukan potongan pizzanya.

Permohonan Lee Ara terkabul. Belum sempat mereka duduk semua, ombak besar menyapu pizza tersebut. Asahi terbawa arus. Sedangakan Junkyu terbalik.

Haruto bahkan mengejar ngejar pelampungnya.

"Haha!" Lee Ara tertawa puas sambil bertepuk tangan. Staf disampinya juga tertawa. Posisi mereka lumayan jauh dari tempat member bermain. Bahkan staf dan manager dibelakang kamera tak berhenti tertawa.

"Sepuluh!! Sembilan, delapan," Lee Ara dengan sengaja mempercepat hitungannya.

"Aduh aku bisa kenyang minum air laut," keluh Junkyu.

Hyunsuk juga terbatuk batuk kaena selalu jatuh ke air. "Kita gak bakalan bisa,"

"Enggak hyung, kita pasti bisa," semangat Doyoung.

"Gimana caranya? Ombaknya keras banget," Jeongwoo protes.

Jaehyuk mengangguk setuju. "Kita duduk pun pasti terpencar lagi,"

Haruto bengong.

Mashiho melihat laut ke keajauhan. "Bisa enggak ombaknya jangan datang dulu?"

"Di pasir gk ada ombak," kata Haruto.

Yedam teringat sesuatu dari perkataan Haruto. "Kita buat di pantai sana. Jangan di air,"

"Oh iya ya," Jaehyuk segera mengangkat pelampungnya.

Jihoon menepuk pundak Yedam. "Ah. Kau benar benar jenius,"

Semangat mereka kembali dan dengan panik menyeret pelampungnya satu persatu. Mereka meletakkannya dipantai. Jadi arus ombak tidak akan bisa menyeretnya. Begitu siap mereka segera duduk.

"-satu,"

"YEEEAAAY," hitungan akhir bertepatan dengan sorakan semua member. Sangat kuat hingga Lee Ara dari kejauhan saja merasa aura positif mereka.

"Whooo! Kerja bagus yarobun," Jihoon mmeberi selamat pada yang lain.

Mereka tertawa gembira.

Mereka masih melanjutkan permainan mereka sendiri.

Jeongwoo menghampiri Lee Ara yang sedang bebicara dengan staf. Lee Ara masih dipelampungnya seperti yang di perintahkan Jihoon.

Jeongwoo mengulurkan kedua tangannya. "Mana hadiahnya?"

Fall in Love to 12 TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang