Baiklah sudah sejauh ini aku masih belum menjelaskan identitasku yang sebenarnya. Seperti yang kalian tahu namaku Lee Ara. Aku pernah tinggal sepuluh tahun di Ikshan, Korea Selatan. Aku kelahiran 2003.
Tidak ada yang terlalu istimewa. Aku juga berfikir seperti itu sampai umurku menginjak sepuluh tahun.
Sepuluh tahun hidupku di Ikshan juga tidak terlalu menonjol. Ayahku seorang pengusaha. Entah pengusaha apa aku yang berstatus bocah tidak tahu. Aku hidup disebuah rumah yang cukup berada. Tapi semua orang yang disitu sama dengan keluargaku. Termasuk keluarga Junghwan.
Ibuku.....
Jangan bicarakan dia.
Mungkin di saatku bisa lebih menerima kenyataan, aku akan menceritakannya.
Jadi seperti yang Junghwan bilang. Aku workholic.
Sudah kubilang keluargaku tidak miskin hingga anak dibawah umur harus pergi bekerja. Tapi aku selalu merasa jika aku tidak mendapatkan uang, aku mungkin harus jadi tunawisma dini.
Jadi aku memutuskan bekerja sebagai pengantar surat, pengantar barang, petugas kebersihan, bagian pecuci piring restoran. Semua kulakukan. Bahkan lama kelamaan mendapat pekerjaan lebih baik. Misalnya diangkat menjadi koki restoran, manager layanan pesan antar, dsb.
Apakah aku mengalami kesulitan karena masih anak kecil??
Tidak.
Banyak orang berfikir aku sudah dewasa.
Alasannya karena tinggi badanku. Saat itu hampir seratus lima puluh sentimeter. Entah kenapa anak berpotensi bisa memiliki tinggi dua meter sepertiku ini terhambat pertumbuhannya setelah belasan senti. Malahan Junghwan bocah kerdil itu hampir dua meter.
Lalu, semua berubah saat ayahku mengetahuinya.
Hampir saja dia memenjarakanku karena sudah bekerja dibawah umur.
Jadi agar aku bisa bekerja tanpa harus melanggar hukum, ayahku merekomendasikanku ke perusahaan temannya. Tapi sekarang aku tahu itu perusahaannya sendiri.
Jadi karena aku masih...
Oh ya ampun, aku memikirkannya hampir gila. Apasih bocah gila sepertiku mau bekerja diperusahaan besar?
Oleh sebab itu aku hanya ditugaskan kebagi sekretaris pengacara. Pengacara tersebut selalu membimbingku. Beberapa kali dia merekomendasikan ayahku untuk mengambil tes hukum untuk pengacara resmi.
Tapi ayahku takut, karena aku terlalu banyak bekerja aku bisa menyianyiakan kehiduapan anak anak selama sepuluh tahun.
Dan itu benar.
Dasar daddy bermulut gagak.
Saat itu ayahku mengajakku pindah keluar negeri.
Aku yang masih bocah sepuluh tahun hanya menganggap ini sebagai liburan sementara. Jadi aku tak memikirkan apapun yang menungguku disana.
London.
Ibu kota kerajaan Inggris.
Nerakaku.
Disinilah aku mengetahui kebenarannya.
Pertama kali aku tahu bahwa aku bukan seorang anak pengusaha biasa, melainkan keturunan keluarga utama Rosthschild.
Yang berarti, akulah pewaris resminya.
Sebagi pewaris aku tinggal di kastil kuno Rosthchild yang tidak jauh dari istana kerajaan inggris. Aku di didik dengan ketat mengenai etika dan sejarah keluarga turun temurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love to 12 Treasure
Fanfiction"Saranghaeyo nuna," "Saranghaeyo Ara," Lee Ara menatap mereka satu persatu, lalu tertawa miris. "Haha, kalian bercanda kan?" "Aku tidak bercanda!!" tegas Jihoon. "Aku suka sama kamu setulus hatiku," tambah Doyoung. "Nuna harus percaya samaku," uja...