Lee Ara yang melihat itu cukup menggeram. Mereka dikasih hati minta otak! Lee Ara berjalan mengambil vacum yang masih bekeliaran dan mematikannya. Juga vacum yang terbalik karena Junkyu. Lee Ara membawa kelimanya menuju gudang dan meletakkan dikotak.
Setelah selesai Lee Ara masuk kekamar Junghwan. Junghwan kelihatan sibuk belajar.
Junghwan terkejut melihat Lee Ara masuk kekamarnya dengan muka masam. "Nuna kenapa?"
Lee Ara tersadar dan menetralkan emosinya. "Enggak apa apa,"
Junghwan tidak percaya. "Nuna marah sama Junghwan?"
Lee Ara tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Nuna gak akan marah samamu. Walau kamu pecahin kaca meja sekalipun,"
Junghwan membelalakkan matanya. Padahal hyungnya semua susah payah menutupinya, bisa bisanya nuna mengetahui hal tersebut.
Lee Ara memutar matanya segera membawa kepala Junghwan ke pelukannya. "Duh besar banget sih kepalamu,"
Lee Ara mengusapnya pelan sambil meletakkan dagunya diatas kepala Junghwan. "Kalau kamu murung karena bersalah harusnya bilang ke nuna. Jangan menutup nutupinya,"
Junghwan merangkul pinggang Lee Ara. Sedikit tenang karena nuna tidak marah. "Takut,"
"Harus jujur lain kali. Jangan menutupi masalah," nasehat Lee Ara.
Junghwan mengangguk. Lee Ara kemudian duduk dipangkuan Junghwan. "Jadi gimana? Jelasin kenapa kacanya bisa pecah?"
Junghwan sedikit tidak enak memandang Lee Ara. "Kacanya susah dibuka. Lalu saat berhasil dibuka, Junghwan menarikya keras hingga tebalik dan pecah,"
"Oww," Lee Ara membulatkan bibirnya. "Jadi yang beresin kacanya siapa?"
"Doyoung dan Asahi hyung," jawab Junghwan.
Lee Ara mengangguk menegerti. "Jaehyuk yang buang keluar ya?"
Junghwan mengangguk.
"Lalu yang ngevacum siapa?" tanya Lee Ara.
"Mashiho hyung," Jungwhan sudah tak sanggup. Haruskah melaporkan semua ini?
Mungkin kejadiannya begini. Kaca dipecahin Junghwan, Doyoung dan Asahi beresin. Junkyu disuruh ngawasi Lee Ara karena gak bisa bantu apa apa. Haruto keluar karena tahu hyungnya payah mengalihkan perhatian. Trus Hyunsuk ngambil plastik atau apapun untuk nampung kacanya. Jaehyuk yang buang lalu yang diatas bersein sisa butiran belingnya.
Lee Ara kembali memfokuskan pandangannya pada Junghwan. "Rencana siapa ini?"
Junghwan ingin berdiri keluar menghampiri para hyungnya. Tapi Lee Ara masih duduk dipahanya. "Nuna," Junghwan hampir merajuk gak tahu bilang apa.
"Hah yasudah," Lee Ara pasrah. Lagipula gak terlalu berarti apa apa.
Pergi ketempat tidur Junghwan sambil bermain dengan bonekanya. Junghwan menatap Lee Ara dengan ragu. Lee Ara yang menyadari tatapan tersebut mengerutkan dahi. "Apa? Lanjutin belajarnya gih,"
"Maaf nuna," kata Junghwan pelan.
"Iya, nuna maafin. Belajar cepat," suruh Lee Ara. Lee Ara melihat game konsol milik Junghwan dan memainkannya. Junkyu sedang online ternyata. Lee Ara segera bergabung.
Setelah selesai bermain Lee Ara pergi membuatkan makan malam untuk mereka. Sepeerti biasa mereka makan malam bersama.
"Besok kita udah boleh ke perusahaan lagi," informasi Jihoon melihat ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love to 12 Treasure
Fanfiction"Saranghaeyo nuna," "Saranghaeyo Ara," Lee Ara menatap mereka satu persatu, lalu tertawa miris. "Haha, kalian bercanda kan?" "Aku tidak bercanda!!" tegas Jihoon. "Aku suka sama kamu setulus hatiku," tambah Doyoung. "Nuna harus percaya samaku," uja...