Jaehyuk kembali membuka baju Lee Ara. Berhenti untuk menutupi bagian perut dengan selimut. Lalu dengan cepat membuka area initi dan kembali menutupnya. "Huh. Sepertinya aku sangat terampil,"
Jaehyuk menekuk tangan Lee Ara untuk melepas lengan hoodie. Akhirnya Jaehyuk berhasil melepasnya. Jaehyuk melempar asal juga hoodienya. Lalu Jaehyuk mendapat masalah baru. "Celananya dilepas juga?"
Muka Jaehyuk memerah. "Jae harus gimana sih?"
Membiarkan saja, Jaehyuk turun kebawah mengambil air panas. Jaehyuk juga tak lupa mengambil handuk bersih. Lee Ara menyiapkan handuk kecil digudang untuk cadangan. Jaehyuk meletakkan baskom diatas nakas dan meraba kening Lee Ara. "Assh panasnya. Mungkin Mashiho menggoreng telur disini cepat matang,"
Jaehyuk mengambil air biasa dari kamar mandi Lee Ara. Jaehyuk mulai menyeka muka Lee Ara. Lee Ara sedang tak memakai makeup nampaknya atau luntur karena tak dibersihkan. "Aduh gak mandi ya?"
Jaehyuk menyeka tangan Lee Ara. Jahyuk mencoba membaui kain penyeka. "Gak bau bau juga sih. Lebih bau Jeongwoo,". Jaehyuk beralih ke telapak kaki Lee Ara. Menyeka juga agar lebih segar.
Setelah air panas sudah cukup hangat, Jaehyuk mulai mengompreskannya ke kening Lee Ara. Setelah lumayan dingin, kembali dimasukkan kedalam air hangat dan mengompresnya lagi. Berulang kali seperti itu.
Mengompres Lee Ara seperti ini mengingatkan Jaehyuk pada ibu dan ayahnya. Biasanya ibunya akan mengompres dengan air hangat juga lalu ayahnya berdiri melihat saja.
"Kom sema-ri-ga han han chi-be-yi-so," Jaehyuk menyanyikan lagu berjudul tiga beruang. "Appa gom, omma gom, ae-gi gom," Jaehyuk mengompres lagi kainnya. "Appa gommun tung-tung hae.... omma gommun nal-shin-hae..ae-gi gommun na bul-gwi-yo-wo,,"
Jaehyuk meraba pipi Lee Ara. Masih panas. Tapi tidak sepanas tadi. Jaehyuk mengompres untuk kesekian kalinya, namun mata Lee Ara terbuka.
"Enggrh," Lee Ara mengerang sambil memegang kepalanya yang pusing.
"Udah bangun? Kenapa bisa pingsan didepan dorm sih? Kenapa panas banget? Demam ya?" Cerocos Jaehyuk saat Lee Ara sudh sepenuhnya bangun. "Bajumu juga kotor! Gak mandi berapa hari sih? Jeongwoo gak mandi sehari aja lebih ba-"
Tangan Lee Ara sehera membekap mulut Jaehyuk agak tidak ribut. Sebelah tangannya lagi memijit kening karena perasaan seperti ditusuk tuduk. "Diam duuhh,"
Rasanya kepala Lee Ara pecah mendengar pertanyaan tidak penting Jaehyuk. Pandangannnya juga masih buram. Jadi telinga adalah indra paling sensitive dikondisi seperti ini.
Jaehyuk yang dibekap mulutnya merengut kesal. Segera dilahapnya tangan kecil Lee Ara.
"Agk-," Lee Ara segera menarik tangannya yang dipenuhi lendir begini. "Jorok banget tau!"
Jaehyuk mengangkat bahu. "Kau mengehentikanku bicara begitu disaat aku sudah baik hati menolongmu? Bahkan aku juga membersihkan-," Jaehyuk melotot karena teringat sesuatu. Jaehyuk segera membalikkan badannya. Selimut Lee Ara sudah melorot kebawah menampakkan buah dadanya yang besar.
Lee Ara yang mendengar Jaehyuk sudah berhenti berbicara segera memulihkan pikirannya. Agak lama setelah Lee Ara menyadari atasannya tidak ada lagi. "Bayi baget sih. Ambilin bajuku sana,"
Jaehyuk berdiri dan berjalan ke arah walk in closet Lee Ara dengan membalikkan punggungnya terus. Jaehyuk melihat lihat pakaian Lee Ara dan memutuskan kaos biasa agar tidak ribet dan lebih nyaman. Mengingat celana Lee Ara yang kotor juga, Jaehyuk mengambilkan celana pendek juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love to 12 Treasure
Fiksi Penggemar"Saranghaeyo nuna," "Saranghaeyo Ara," Lee Ara menatap mereka satu persatu, lalu tertawa miris. "Haha, kalian bercanda kan?" "Aku tidak bercanda!!" tegas Jihoon. "Aku suka sama kamu setulus hatiku," tambah Doyoung. "Nuna harus percaya samaku," uja...