Jadi kisah bali mungkin bisa dihentikan untuk beberapa bulan. Udah buntu gak bisa mikir lagi. Akan lanjut ke seoul lagi. Aku lagi pengen nulis gimana keterlibatan setiap tokoh ke konflik nanti.
___________________________________________________________
Jihoon mengangguk. "Jangan pergi terlalu jauh,"
Lee Ara menatap kesal pada Jihoon yang berjalan keluar kamar. Memangnya sejauh apa sih dia bisa pergi? Lee Ara mengambil kameranya. Tak lupa jaket Mashiho, hanya jaketnya yang tidak terlalu kebesaran untuk Lee Ara.
Lee Ara naik ke rooftop. Karena rooftop ini hanya pelengkap dan tidak dipakai untuk apapun, tempatnya cukup gelap. Pencahayaan paling dari arah pintu masuk tangga tadi. Dan cukup berantakan karena ada beberapa kursi meja yang tidak dibereskan.
Lee Ara berdiri di dinding pembatas yang hanya sepinggangnya. Lee Ara bisa melihat laut dengan jelas dari ketinggian ini karena tidak terhalang pepohonan dan orang orang yag berlalu lalang.
Tapi Lee Ara masih menghela nafas kecewa. Kalau tau gelap begini lebih baik dia pinjang lighting tim kamera tadinya. Lee Ara membuka ponsel dan beralih ke apikasi instagram. Sudah tiga hari Lee Ara tidak up apapun. Lumayan banyakk dm yang masuk terutama dari penggemarnya.
Lee Ara bahkan menemukan pesan Dantae dan Munhee menanyakan keberadaannya. Lee Ara sengaja menonaktifkan lokasinya agar tidak ada yang tahu keberadaannya.
Padahal malam malam begini Lee Ara biasanya gabut ngelive di instagramnya. Tapi sepertinya harus dibatalkan.
Lee Ara mengatur kamera untuk mendapatkan pencahayaan yang baik. Tidak apa jika masih gelap, lagian Lee Ara sendiri bareface.
Lee Ara mengambil meja tersebut dan meletakkan kameranya disana. Lee Ara duduk di dinding pembatas sambil memegang pnselnya. Lee Ara memulai video seperti biasa. Kali ini Lee Ara akan menjawab semua pertanyaan yang sudah dikumpulkan.
"Oke guys aku akan mulai dari pertanyaan pertama," Lee Ara melihat ponselnya lalu ke arah kamera.
"Selama ini Ara di korea, membuat konten korea. Apakah kamu bisa bahasa korea?" Lee Ara menyeriangi sebentar. "Anneyonghaseeo yarobun. Naneun Lee Ara inmida,
"Bisa kan? Oke lanjut. Baru sadar kamu bermarga Lee, apakah kamu orang korea?" Lee Ara agak ragu menjawab tapi tetap melanjutkan. "Mommyku orang korea, daddy orang inggris. Tapi aku sudah mengambil kewarganegaraan inggris,"
Lee Ara menscroll kebawah terus. "Cukup banyak pertanyaan yang sama ya. Mmm. Oh ini. Apakah Lee Ara adalah nama korea anda? Iya guys itu nama korea ku. Jadi kalau di korea bacanya i ar'ra,"
"Kamu di korea tinggal dimana? Oh tidak bisa itu privasi," Lee Ara menggoyangkan telunjuknya kekamera. "Ngapain pergi ke korea? Liburan. Umur berapa?"
Lee Ara tertawa. "Hei sudah dong jangan nanyain umur terus. Aku masih enam belas tahun. Udah ada kekasih baru? Tidak. Kalian mau jadi kekasihku aja gak? Bagaimana dengan film.... drama....."
Karena Lee Ara sudah menonton beberapa film dan drama korea yang direkomendasikan mereka Lee ara bercerita dengan penuh semangat. Terkadang Lee Ara akan terpleset menggunakan bahasa korea. Lee Ara juga merekomendasikan lagu lagu kpop sekarang. Meriview sesuai komentar yang ia dapatkan.
"Untuk permintaan konten colab dengan artis kpop mungkin tidak bisa. Kalian tahu kan kita tidak bisa terlalu menganggu mereka," Lee Ara beralasan. Padahal sebenarnya dia tidak ingin ribet. Colab dengan artis kpop perizinan dengan perusahaan cukup sulit dan banyak peraturan juga.
"Fashion yang lagi disukai saat ini, yah pastinya korean look tipe imut seksi begitu. Makanan yang sedang disukai sekarang? Pringless, aku suka banget rasanya-,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love to 12 Treasure
Fiksi Penggemar"Saranghaeyo nuna," "Saranghaeyo Ara," Lee Ara menatap mereka satu persatu, lalu tertawa miris. "Haha, kalian bercanda kan?" "Aku tidak bercanda!!" tegas Jihoon. "Aku suka sama kamu setulus hatiku," tambah Doyoung. "Nuna harus percaya samaku," uja...