Untuk kisah bali ini aku lagi ngelag, jadi kemungkina ini bakalan dilangkah dulu nantinya. Semoga yang baca duluan gak bingung, soalnya cerita untuk perban ini mirip short story gitu jadi gabakalan bingung atau terlalu berhubungan alur sebelum dan setelahnya.
_______________________________________________________
Tapi Angel tidak sengaja mengetahui bahwa Arthur lebih dulu tahu identitas sejati Lee Ara daripada mereka berdua.
Jujur saja identitas Lee Ara sangat sensitif, tentu saja Lee Ara tidak akan penah memberitahu sembarangan orang. Namun disitulah masalahnya. Dikarenakan identitas Lee Ara berhubungan dengan masa lalu kelam Arthur.
Tentu saja itu tidak akan membuat hubungan persahabatan mereka renggang. Arthur dan Lee Ara bertengkar hanya karena perbedaan pemahaman saja. Masalah identitas jarang mereka angkat ke permukaan. Tapi dilain sisi Arthur selalu mengingatkan agar tak sembarangan berdekatan dengan Lee Ara.
Mereka masuk kemobil Arthur. Lee Ara sempat meminta dia ingin menyetir tapi balasan Arthur. "Kalau lo yang mati sih masih diselamatkan, kami masih hidup bisa bisa dibantai sekeluarga,"
Lee Ara cemberut, tapi ditarik Kevin segera masuk ke bangku tengah. Lee Ara duduk diantara Ben dan Kevin. Untung saja Ben tak menjadi canggung dengannya. Mereka mengobrol dengan ria.
"Mau kemana nih?" tanya Arthur.
"Makan aja dulu," saran Kevin.
"Enggak ah," tolak Lee Ara. "Gue baru aja makan,"
Arthur melihat dari kaca depan memang perut Lee Ara menggembung sedemikia rupa. "Jadi maksud lo, biarin kita kelaparan aja gitu?"
"Apaan sih lo? Kayak gak pernah makan aja," balas Lee Ara.
"Eh gak makan apaan. Lo kali egois mikirin diri sendiri," Arthur gak mau kalah.
Lee Ara membuka mulutnya siap bertempur tapi terhenti oleh Angel.
"Udahan dong jangan ribut," tegur Angel. "Kita nonton aja dulu." Arthur tak menjawab. Tapi mobilnya sejak tadi memang mengarah ke mall.
Lee Ara mendecih.
"Ra," panggil Angel.
"Mmm?" Lee Ara menarik kepalanya. Sejak tadi Ben dan Kevin sibuk berebut mengusapi kepala Lee Ara yang berakhir tidak sengaja menarik rambutnya.
"Mereka tadi trainee itu ya?" tanya Angel penasaran.
"Yes,"
Angel melihat kebelakang. "Berarti lo sama mereka..."
"Yes,"
"Boleh emangnya?" Angel ragu.
Lee Ara mengangkat bahunya. "Sampe sekarang gak ada yang protes tuh,"
Angel ragu mengatakannya.
"Bilang aja," Lee Ara merasakan keraguan Angel.
"Lo gak curiga-,"
Lee Ara mengembuskan nafas. "Seratus persen. Yah mau gimana lagi?"
"Trainee apa?" Kevin kurang mengerti.
"Itu loh. Kan Lee Ara jadi manager mereka sekarang," jawab Ben.
Angel yang mendapat jawaban segera mengganti topik. "Eh yang orang jepang siapa namanya?"
"Asahi," Lee Ara menjawab cepat. "Kenapa dengannya?"
"Nah itu, dia.. datar banget gak sih?" tanya Angel.
Pembahasan mengenai cowok dimulai.
Lee Ara tertawa. "Bener sih. Dia aslian gitu. Gak ada ekpresi, jarang ngomong juga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Love to 12 Treasure
Fanfiction"Saranghaeyo nuna," "Saranghaeyo Ara," Lee Ara menatap mereka satu persatu, lalu tertawa miris. "Haha, kalian bercanda kan?" "Aku tidak bercanda!!" tegas Jihoon. "Aku suka sama kamu setulus hatiku," tambah Doyoung. "Nuna harus percaya samaku," uja...