"Jangan bergerak!"
Ohana mengangkat kedua tangan, pelipisnya mendarat senjata yang familiar. Dan yang lebih familiar lagi, adalah suara yang tengah mengancamnya. Iya, suara itu adalah milik David!
"Apa yang kau lakukan, David?" Menggeram, Ohana tak ingin tertekan. Tetapi David di belakangnya ikut membalas geram.
"Jangan banyak bicara, Sersan...Kau tidak ingin memancing keributan, bukan?"
Ohana jelas tidak mengerti. Ia sedikit memutar kepala dan senjata yang belum sempat Caden kembalikan tepat di hadapannya. Dan yang paling membuatnya tersentak, lirikannya menyadari akan keberadaan Caden. Lelaki itu terikat dengan kedua tangan terborgol.
Sialan!
Sebenarnya apa yang terjadi?
Bagaimana bisa seorang Caden berada dalam keadaan seperti itu?
Ohana memang tidak tahu kemampuan berkelahi keduanya, tapi apa tidak bisa Caden mengalahkan seorang lelaki pincang? Hasrat menghantam kepala David kembali berkobar!
"Apa yang kau inginkan?" tanyanya hati-hati, "kau tidak akan berbuat seperti ini hingga menyandra temanmu sendiri. Kau menginginkan sesuatu?"
David tertawa serak. "Kau pintar." Lalu pandangannya mengarah pada Caden, yang tidak hanya tangan terborgol, tapi di atas borgol itu tengah ada simpul tali yang ujung lainnya dipegang oleh David.
"Kau beruntung teman, biasanya gadis bodoh yang kau tiduri, kali ini wanita pintar seperti Sersan Ohana yang menggantikan. Tapi..." ucapannya sengaja digantungkan. "Aku tidak yakin, kalian bisa keluar dari sini hidup hidup."
"David..."
"Malam itu kau sengaja tidak menyelamatkan kami, bukan? Tapi kau justru menyelamatkan wanita ini. Dan ini adalah balasan untuk penghianat seperti kalian!"
"Kau salah paham!" bentak Ohana yang seketika dihadiahi sodokan senjata, pelipisnya langsung tergores.
"Jangan banyak bergerak jika ingin hidup, Sersan." David menyeringai. "Kau sendiri lebih menyedihkan karena memilih lelaki itu dibanding rekan rekanmu, jadi kau juga masuk dalam kelompok penghianat. Aku baru menyadarinya, aku tidak ingin lagi termakan ucapan yang kuanggap teman, tapi ternyata seorang penghianat!"
"David...tenangkan dirimu. Kau salah paham, dengarkan dulu ucapan—"
"Aku tidak ingin mendengarnya!" sela David tiba tiba.
Menelan kembali kata-katanya, Ohana sedikit menoleh. Hingga lirikannya menangkap raut gusar David yang meresahkan.
Ck! Jika saja tidak dalam keadaan memunggungi, Ohana pasti bisa mematahkan ancaman David. Tapi Ohana tidak ingin gegabah, senjata tengah mengacung akan menembaknya. Jika ia tak sabar, David bisa membocorkan posisi mereka dan lokasi ini sangat dekat.
"Jadi apa yang kau inginkan?" tanyanya ke intinya.
"Masukkan segera botol botol itu, dan berikan ranselmu. Aku dan Caden akan pergi dan jangan mengikuti kami."
"Apa?!"
"Kau tidak punya pilihan, Sersan..."
Menggertakkan giginya kuat kuat, tangan Ohana yang terangkat mengepal menahan siksaan. Lelaki pincang di belakangnya itu benar benar keterlaluan!
"Jadi tidak hanya mencuri makananku, kau juga akan meninggalkanku sendiri?!" ia berdecih sinis. "Berarti sama saja kau berhianat! Aku ikut menyelamatkanmu tapi ini balasannya?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/269066018-288-k396461.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer On You [END]
Storie d'amoreBagi Ohana, kehidupan yang ia miliki sudah sempurna, memiliki pekerjaan menarik, dan keluarga yang bangga untuknya. Namun tidak berlangsung lama saat di masa muda ia terjebak akan masalah, dan masa lalu yang terus menghantui, hingga kehidupan yang i...