12

11.2K 1.3K 5
                                    

"Punya keluarga dan teman yang baik itu juga rezeki yang patut disyukuri."

- Adeeva Abriana Utama -

🦋🦋🦋

Deva POV

Pagi ini aku mengantarkan Nada dan Salma ke Bandara Ngurah Rai. Dan setelahnya aku akan menuju Ubud untuk tinggal disana, di villa milik Mama dan Papa yang ada di Bali.

"Dev, lo beneran nggak pa-pa gue tinggal sama Salma balik duluan?" Tanya Nada yang kini duduk di sebelahku ketika aku menyetir.

"Nggak pa-pa, gue sudah biasa tinggal sendiri, kan."

"Lo bilang nggak pa-pa terakhir kali, tau tau gue sudah di telepon rumah sakit kalo lo kritis kemarin," kata si Salma sudah nyamber kaya petasan.

"Gue janji nggak akan lakuin hal bodoh lagi. Lagian gue sadar kalo gue pulang duluan lo berdua hidupnya enggak akan rame."

"Nah, tu lo sadar, hidup gue tanpa lo itu kaya kuburan," kekeh Salma di kursi penumpang belakang.

"Lo nggak usah turun, Dev. Gue sama Salma langsungan aja."

"Okay, hati-hati ya, kalo sudah sampai rumah kabarin gue."

"Okay, da-da, Dev."

"Dha, Salma, Dha,  Nada," balasku ketika kedua sahabatku turun dari mobil SUV milik Salma yang aku pinjam selama di bali ini.

Kemudian aku melajukan mobilku menuju kawasan ubud.

***

Setelah perjalanan dengan mampir kesana kesini, aku akhirnya tiba di villa orang tuaku yang bergaya atap jineng khas Bali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perjalanan dengan mampir kesana kesini, aku akhirnya tiba di villa orang tuaku yang bergaya atap jineng khas Bali ini. Villa yang sudah 10 tahun dimiliki oleh orang tuaku dan hanya dipakai ketika mereka ingin berlibur.

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam dan Bli Made, sang penjaga rumah menyambutku.

"Selamat siang, Mbak Deva, lama nggak mampir?"

"Siang, Bli, ini mampir lama aku nanti, sampai satu setengah bulan disini."

"Waduh, sudah nggak kerja mbak?"

"Masih, Bli, cuma ambil unpaid leave aja sih 2 bulan. Oh iya, kamarku udah dirapiin, kan, Bli?"

"Sudah, Mbak, tinggal naik aja."

"Okay, Bli."

"Selamat istirahat ya, Mbak, saya pamit pulang dulu, kalo ada apa-apa telepon saya saja."

"Oh iya, Bli, makasih. Hati-hati ya, Bli."

Setelah Bli Made keluar dari villa, aku melangkahkan kakiku ke kamarku di villa ini yang berada di lantai 2 sudut belakang. Di villa ini aku kebagian memiliki kamar loteng, karena ketiga kakakku sudah memilih lebih dahulu kamar mana saja yang ingin mereka tempati. Ngenesnya, aku sebagai bontot hanya bisa pasrah dan mengalah.

#DeFabian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang