21

11.2K 1.3K 36
                                    

"Ajakan nikah di tolak, jurus menantu idaman di keluarkan."

- Fabian Alaric Kawindra -

🦋🦋🦋

Fabian POV

Malam ini aku ke rumah Deva setelah mendapatkan scan kartu keluarganya dari bagian HRD. Aku bersyukur HRD memiliki data lengkap seluruh karyawan bahkan sampai ke kartu keluarga. Sehingga aku bisa mempersiapkan diriku untuk menemui siapa saja yang menjadi anggota keluarga Deva. Tapi ternyata hanya Neneknya saja yang menjadi keluarganya. Lalu dimana orang tua Deva yang bernama Galih Sujatmiko Utama dan Nawang Tungga Dewi itu. Kenapa mereka justru "membuang" anaknya dari kartu keluarga?

Sebodo amat lah, di mana orang tuanya yang penting neneknya saja. Toh keluarganya cuma neneknya.

Dengan perasaan yakin aku lajukan Buggati Veyron hitam ke rumahnya. Sejujurnya aku cukup shock ketika sampai disana. Untuk ukuran seorang karyawan biasa rumah nenek Deva tergolong mewah, bukan cuma mewah dalam arti sebenarnya saja tapi benar-benar MEpet saWAH dengan pemandangan di kiri kanan dan depan rumahnya yang berisikan sawah dengan tanaman padi yang sudah siap panen. Rumah Deva begitu nyaman untuk di tempati apalagi ketika malam seperti ini dengan lampu-lampu yang membuatnya semakin terasa romantis.

Setelah cukup mengamati semuanya, aku turun dari Buggati Veyron milikku. Dan aku menelepon Deva. Akhirnya nomer HP yang aku peroleh dari Om Tom kali ini terpaksa aku gunakan. Toh Deva sudah selesai melalui unpaid leave nya, janjiku pada Om Tom juga berarti telah berakhir.

Tutt.....

Tuttt.....

Tutt.....

Aku menelepon Deva dan setelah nada sambungan ke tiga akhirnya telepon itu di angkat olehnya.

"Hallo, ini siapa?"

"Calon suami kamu."

"Ini siapa sebenernya yang ngaku ngaku?" aku mendengar suara Deva di telepon sudah sedikit emosi.

"Kamu keluar rumah, terus kamu lihat mobilku ada di depan rumah kamu."

Tanpa jawaban, tiba tiba telepon sudah mati begitu saja. Ketika aku menelpon Deva lagi, dia sudah menolak panggilan dariku. Aku tetap menunggunya di sini, karena aku yakin Deva akan turun menemuiku. Dan benar saja dugaanku, Deva menemuiku dengan penampilannya yang sudah bisa aku artikan ia akan segera pergi ke alam mimpi.

Aku mencoba mengajaknya untuk menikah kembali setelah tadi sore ketika di kantor ajakan menikahku di tolak olehnya. Dan malam ini pun, aku kembali harus menerima kenyataan bahwa ajakan menikahku di tolak oleh Deva lagi. Okay, malam ini aku akan menerima kegagalanku dengan lapang dada, toh aku baru mencobanya dua kali. Masih ada kesempatan lain di hari yang akan datang untuk mengajak Deva menikah dan membuat anak sebanyak banyaknya dengannya .

Pagi hari aku sengaja berangkat pagi , namun aku tidak menemukan mobil Deva di parkiran. Hingga akhirnya aku naik ke atas karena sudah pukul 08.00 WIB dan jam kerja akan segera di mulai. Ketika aku melewati ruangan divisi accounting betapa kagetnya aku, karena aku sudah menemukan Deva duduk manis di sana sambil tatapannya fokus kepada monitor yang ada di depan wajahnya.

Dengan wajah setebal tembok aku menghampirinya di kubikelnya

"Dev," Kataku ketika aku sudah berdiri di belakangnya.

#DeFabian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang