27

11K 1.3K 17
                                    

"Tidak akan pernah ada persahabatan tulus antara Pria dan Wanita tanpa adanya  perasaan lebih didalamnya ternyata tidak selalu benar adanya."

- Fabian Alaric Kawindra-

🦋🦋🦋

Fabian POV

Kutu kupret, bagaimana bisa Deva membohongiku dengan mengatakan bahwa dia bersahabat dengan Robert. Apa dia pikir aku akan percaya, bahkan ketika aku mendengarnya dari Robert sendiri, aku tetap tidak mempercayainya. Aku selalu percaya bahwa tidak akan pernah ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa campuran rasa cinta di dalamnya. Kalo benar Deva sahabatnya, kenapa juga ketika di Bali aku tidak bertemu dengan Robert yang kini aku tau berprofesi sebagai seorang dokter kandungan.

Untuk itu malam ini aku sengaja mengajak Salma bertemu di salah satu cafe yang ada di daerah jalan Kaliurang. Aku ingin mengkonfirmasi atas kebenaran perkataan Deva dan Robert tadi siang kepadaku.

Kali ini Salma hadir dengan dress hijaunya yang sebenarnya tampak cantik dan setipe dengan kebanyakan mantan pacarku. Tapi dengan Deva semua lain.

Aku terlalu menyukai bibir Deva yang selalu mengucapkan segala sesuatunya dengan spontan tanpa Tedeng Aling Aling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terlalu menyukai bibir Deva yang selalu mengucapkan segala sesuatunya dengan spontan tanpa Tedeng Aling Aling. Bahkan ia tipikal wanita yang bisa menghangatkan suasana dengan kegilaannya.

"Hai, Bi," sapa Salma padaku ketika ia sampai di meja tempatku duduk.

"Hai, Sal. Duduk Sal."

"Tumben Lo ngajak ketemu, ada masalah apa sama Deva?" Kata Salma sambil mulai duduk di hadapanku.

Kini aku hanya bisa tersenyum menanggapinya.

"Nggak, gue cuma butuh konfirmasi saja. Soalnya gue barusan kena prank Deva. Satu satunya orang yang bisa gue mintai konfirmasi cuma Lo doang."

"Konfirmasi apaan?"

"Lo kenal dokter Robert Aryawilaga?" Kataku dengan pasti sambil menatap Salma dengan seksama, aku sedang menganalisa ekspresinya, namun ketika mendengar nama itu dia biasa saja.

"Kenal banget."

Aku menarik nafas mendengar 2 kata yang keluar dari bibir Salma.

"Ada hubungan apa Deva sama dokter Robert?"

"Hubungan pertemanan rasa saudara."

"Yakin?"

"Lo nanya, gue jawab tapi masih nggak percaya?"

"Apa iya sesama teman manggil babe, terlalu manis nggak menurut Lo?" Kini aku mencoba memaparkan pemikiranku pada Salma.

Bukannya menjawab kini Salma justru tertawa terbahak bahak di depanku.

#DeFabian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang