"Saat istri hamil, persiapkan stock kesabaran yang melimpah, agar kalian tetap waras."
- Fabian Alaric Kawindra -
🦋🦋🦋
Fabian POV
Hari-hari aku lalui tidak hanya bersama istriku, namun juga kehadiran Mama dan sahabatnya yang sudah 15 tahun lebih mereka sering bersama. Akhirnya setelah beberapa waktu tinggal bersama, aku terpaksa memberitahu Deva tentang sosok Tante Anin yang sebenarnya. Walau shock, setidaknya Deva bisa bijak dalam merespon semua kenyataan ini.
Tante Anin saja tidak tau jika aku dan Deva tau siapa dirinya. Bagiku sudah cukup ia membantuku mengawasi istriku yang setidaknya sedikit bandel dalam urusan konsumsi makanan sehat ini. Kini ketika kandungan Deva telah menginjak trimester kedua pun aku masih sama sibuknya dan bahkan lebih sibuk daripada saat trimester pertama. Entah bagaimana besok aku akan menjalani peranku sebagai seorang ayah bagi kedua buah hatiku. Aku tidak ingin anakku kekurangan kasih sayang orang tuanya, terlebih ayahnya. Apalagi hasil USG mereka berdua adalah berjenis kelamin laki-laki semua. Sehingga aku harus dekat dengan mereka agar anakku lebih cerdas, lebih percaya diri, memiliki emosi yang lebih stabil, tidak tergoda hal-hal buruk seperti miras & narkoba, lebih mudah menghargai diri sendiri dan lebih mudah bersosialisasi. Satu lagi hal yang aku syukuri adalah anakku tidak akan menjadi anak tunggal dan mereka tidak akan menanggung beban hidup sepertiku seorang diri.
"Bi," panggil Deva ketika kami baru saja selesai main PS berdua dikamar.
"Apa?"
"Minggu lalu waktu kita acara 4 bulanan, aku lihat Nada sama Juna jagain Galen dan Edel sampai kewalahan gitu. Apalagi mereka sudah merangkak, terus kita besok gimana? Bisa nggak ini kita jagain si kembar? dua anak cowok semua lagi."
"Bisa-bisa. Tuhan itu kalo ngasih segala sesuatu ke umatnya pasti sudah di ukur kemampuannya. Nggak mungkin melebihi kemampuan kita. Pasti bisa, Dev, kamu tenang aja."
Aku melihat Deva menghela nafas dan wajahnya tampak ragu.
"Bi, aku nggak mau pakai baby sitter, tapi kalo nggak pakai jasa mereka mau gimana? Nggak mungkin kamu 24 jam temani aku urus mereka. Mama mertua sibuk, sedangkan Mama aku jauh."
Dilema kami berdua memang bagaimana besok kami akan menjalani peran sebagai orang tua baru berdua. Apalagi Juna pernah bercerita kepadaku bagaimana Nada stress dan sempat terkena baby blues setelah melahirkan. Bahkan membuatnya tetap waras dan mengembalikan kepercayaan dirinya sungguh membutuhkan waktu berbulan-bulan. Untungnya mereka berdua memiliki orang tua seperti Tante Samira dan Om Wisnuaji, sedangkan aku dan Deva? Murni, pure cuma berdua. Mamaku yang seorang bisnis woman, sosialita tidak mungkin akan mau bersusah payah untuk merawat cucunya sampai berbulan-bulan. Sedangkan orang tua Deva juga sama dengan Mama. Aku tidak mungkin work from home berbulan bulan. Semoga saja ada jalan keluar dari semua masalah ini.
"Kita jalani saja dulu. Nanti sambil jalan pasti ketemu solusinya."
"Kalo masih nggak nemu gimana?"
"Pasti nemu solusinya. Kalo memang harus pakai baby sitter ya sudah nggak pa-pa. Hitung-hitung untuk menjaga kewarasan kita. Galen sama Edel juga pakai baby sitter kan sejak masuk usia 6 bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
#DeFabian (END)
ChickLitSetelah 15 tahun bersamanya, dan tiba tiba aku harus kehilangan dia, aku seperti kapal yang sedang oleng. Mencoba bertahan dan mewarnai hidupku kembali tanpanya sungguh perjuangan yang tidak mudah. Ketika aku sudah menemukan ketenangan hidup, kenapa...