7. Makam Mama.

49 4 2
                                    

Hii! Guys panggil apa aja

Wajib follow ig

@ ktn.mee
@ thelemontea_wp

Jangan lupa votenya okee

Happy reading!

.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini Tasya berjalan dengan senyum yang merekah di wajahnya. Hal itu berhasil menambah aura kecantikan pada dirinya.

" Gavinnn, gue menang!" Teriak Tasya pada Gavin yang berdiri di depan pintu kelas 11 IPA 3.

" Serius?" Tanya Gavin dengan mata berbinar.  Tasya mengangguk di barengi dengan senyuman yang tidak luntur.

" Selamat yaa! Gue tau lo pinter dan pasti menang," ucap Gavin ikut tersenyum. Ya! Gadis itu kemarin mengikuti olimpiade sains dan mendapat juara pertama.

" Makasihh," jawab Tasya sambil menunjukkan deretan gigi putihnya. Gavin yang merasa gemas itu pun tiba-tiba mencubit kedua pipi Tasya membuat sang empu cemberut.

Kegiatan mereka itu tidak luput dari perhatian Luna yang berdiri di ujung koridor. Ia mengepalkan tangannya erat menahan emosinya.

" Cabut!" Perintah Luna pada kedua temannya.

Bel istirahat berbunyi beberapa saat yang lalu. Semua siswa mulai keluar untuk mengisi perut mereka.

Di depan kelas 11 IPA 3 sudah ada Lea yang menunggu Tasya. Mereka berdua memang sudah berteman sejak beberapa hari yang lalu.

Lea melambaikan tangannya pada Tasya. " Kantin bareng?" Tanya Lea yang dibalas anggukan cepat oleh Tasya.

" Eh siapa lo? Berani beraninya temenan sama dia" Tanya Luna berada di depan mereka.

" Bukan urusan Lo!" Sahut Lea dengan nada sinis.

" Lo nggak tau gue siapa hah!" Sentak Luna.

" Enggak, dan nggak mau tau juga."

" Kurang ajar lo! Belagu banget, cantik juga kagak Lo!" Bentak Luna.

" Gue emang nggak cantik tapi seenggaknya gue nggak busuk kayak lo," ucap Lea dengan nada datar namun menusuk.

Luna hendak melayangkan pukulan pada Lea namun sebelum itu terjadi sebuah tangan kekar mencekal tangannya.

" Jangan macem macem sama cewek gue!" Sentak Juan dengan wajah serius.

Luna langsung menghempaskan tangannya kuat hingga cekalan itu terlepas. Tasya yang menyadari suasana semakin panas pun mencoba mengubah suasana.

" Eh udah udah, jangan ribut disini," Ucap Tasya.

" Tapi ni cewek udah kurang ajar!" Seru Juan dengan tatapan nyalang.

" Udah nggak usah di perpanjang," ujar Tasya lagi. " Lo pergi!" Usir Tasya pada Luna.

Dengan wajah marah Luna pergi dari hadapan mereka bertiga.

" Lo gapapa kan?" Tanya Juan pada Lea.

" Lebay Lo," balas Lea malas.

" Serius Yaa! Lo beneran gapapa kan?"

" Iya ih bawel lo!"

" Ekmm," deheman Tasya saat merasa menjadi nyamuk.

Mereka berdua sontak menoleh ke sumber suara. " Apa?" tanya Tasya saat menjadi pusat perhatian.

" Mau gue panggilin Gavin?" Canda Juan sambil terkekeh.

NA TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang