Updatee~
I hope u'r like this
Jangan lupa vote sama komennya
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.30 menit berlalu
Pertandingan mereka sudah selesai, pemenangnya adalah Tasya, ya karena Gavin mengalah tadi.
Gavin sedang duduk di pinggir lapangan sambil memerhatikan Tasya yang masih setia besama benda bulat itu. Sedari tadi Tasya terus mencoba memasukkan bola basket itu ke ring namun selalu gagal. Gavin yang melihat itu merasa gemas, pria itu berlari menghampiri Tasya.
" Susah amat kayaknya," ujarnya namun tidak dihiraukan oleh Tasya. Secara tiba-tiba Gavin mengangkat tubuh gadisnya itu hingga sampai kepundaknya. Tasya terkejut ia memukul mukul pundak Gavin dengan bola di tangannya, minta di turunkan.
" GAVINN!" pekik Tasya kencang karena terkejut.
" Apaa?"
" Turunin ih," lanjut Tasya.
" Udah cepet masukin bolanya," ujar Gavin. Tak perlu waktu lama Tasya pun memasukkan bola basket itu kedalam ring. Setelah itu Gavin segera menurunkan Tasya dari pundaknya karena gadis itu sudah memberontak sedari tadi.
" Bikin kaget aja, untung nggak lompat nih jantung!" seru Tasya dengan nada sedikit kesal.
Gavin tertawa melihat tingkah pacarnya itu. " Pendek banget sih gitu aja nggak nyampe," ujar Gavin lalu menoel hidung mancung gadis dihadapannya sekarang. Tasya memutar bola matanya malas.
Mereka sedang beristirahat di pinggiran lapangan, tidak ada yang berbicara, Tasya fokus memandang ke arah lapangan yang kosong sedangkan Gavin fokus pada ponselnya.
" Vin," panggil Tasya.
" Apaaa?" Jawab Gavin masih fokus pada benda pipih berwarna hitam itu.
" Kan aku menang berarti....." Ucapan Tasya tidak dilanjutkan.
" Iya ayo!" Jawab Gavin langsung peka. Ia tau apa yang gadis ini inginkan. Pasti menagih janjinya karena ia menang tadi.
Tanpa pikir panjang Gavin menarik tangan Tasya. Dan pergi ke salah satu mall untuk membeli boneka beruang.
Gavin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, jalanan cukup ramai karena hari weekend jadi membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke mall itu.
Mereka sampai, Gavin mematikan mesin mobilnya satelah mobil mewah berwarna putih itu terparkir sempurna. Gavin melepas sitbelt yang ia kenakan lalu segera keluar. Gavin memutar tubuhnya lalu membukakan pintu untuk Tasya.
" Silahkan tuan putri," ucap Gavin dibuat buat. Tasya tertawa melihat tingkah pacarnya itu.
" Kamu kenapa sih?!" ujar Tasya masih dengan tawanya. Mereka berjalan beriringan masuk ke bangunan besar itu.
~🌻~
" Mau kemana lagi?" tanya Gavin setelah Tasya mendapatkan boneka beruang yang ukurannya cukup besar. Mereka juga berkeliling ke beberapa toko untuk membeli beberapa barang yang terlihat lucu.
" Emm,, Vin?" Panggil Tasya.
" hmm?!" jawab Gavin.
" Laper," balas Tasya sambil menatap Gavin lalu tercengir.
Gavin tertawa " astaga,, sampe lupa ngajak kamu makan, yaudah ayo!!" ajak Gavin sambil menarik tangan mungil Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NA TASYA
Teen Fiction‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA, YANG UDAH MAKASIH‼️ _________________________________________ Namanya Tasya, gadis piatu yang harus menerima nasib tentang penyakit yang ia derita. Gadis yang sedari kecil hidup dengan penuh tekanan dengan ibu tiri dan s...