Hiii, apa kabar??
Jangan lupa vote sama komennya, wajib!!
.
.
.
.Happy reading
.
.
.
.Matahari pagi menembus melewati jendela kamar Tasya. Merasa jika tidurnya terusik, Tasya mulai membuka matanya. Gadis itu mengerjapkan matanya sambil melihat ke langit-langit kamarnya.
Setelah berhasil menyesuaikan cahaya di matanya, gadis itu mulai mendudukkan tubuhnya. Ia merasa jika tubuhnya itu sangat lemas. Tasya melihat ke arah nakas kamarnya, terdapat banyak tisu dengan bercak darah di sana.
Tasya menghela napasnya saat kepalanya terasa kembali pusing. Ia meraba spece kosong di sampingnya untuk menemukan ponselnya.
" Hah udah jam 7!" Pekiknya saat melihat jam pada layar ponselnya menunjukkan pukul 07.00. Tasya langsung berlari ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri.
Dengan langkah cepat Tasya turun kebawah, ia langsung keluar menuju mobil yang sudah siap mengantarnya ke sekolah. Tasya tak sempat sarapan pagi ini karena ia yakin gerbang sekolah akan di tutup beberapa menit lagi.
" Ayo pak cepet!" pekik Tasya tak sabaran. Gadis itu segera masuk kedalam mobil.
" Pak ayoo dong, saya udah terlambat!" ujar Tasya cemas. Jalanan sedikit macet pagi ini.
" Sabar atuh neng, ini macet," ucap Pak Asep, sopir pribadi di keluarga Tasya.
Tasya menghela napasnya pasrah, ia yakin jika gerbang sekolah sudah mulai di tutup.
Setelah beberapa menit berada di jalanan, mobil yang ditumpangi oleh Tasya sampai di sekolah. Tasya langsung membuka pintu mobil lalu berlari sekuat tenaga sebelum gerbang tersebut benar-benar tertutup rapat.
Tasya melenggang menuju kelasnya. Beruntung kelas pagi ini belum di mulai jadi ia tak akan di hukum.
Tasya memasuki kelasnya, ia mengerutkan keningnya saat melihat bangku di sebelahnya kosong. Apakah Gavin tidak masuk hari ini? Kenapa? Tanya Tasya dalam batinnya.
" Juan!" panggil Tasya setelah duduk di tempatnya. Juan yang mendengar namanya di sebut langsung menoleh ke sumber suara.
Cowok itu menaikkan satu alisnya sebagai arti 'kenapa?'.
" Gavin nggak masuk?" tanya Tasya.
" Nggak tau Sya, dari tadi hp nya mati, lo nggak ada hubungin dia?" Jawab Juan. Tasya menggeleng pelan, ia tak ada menghubungi cowok itu tadi.
" Oke yaudah kalau gitu," balas Tasya lalu tersenyum tipis.
" Yoi."
Tasya mengotak-atik ponselnya. Ia menekan roomchatnya dengan Gavin lalu mengetikkan beberapa pesan.
Gavin
Vin|
Kamu nggak masuk?|
Vin, are you okay?|Panggilan suara tak terjawab📞
Panggilan suara tak terjawab 📞Tasya kembali menutup ponselnya saat guru mata pelajaran sudah masuk ke kelas. Gadis itu nampak berpikir dimana Gavin sekarang. Tidak biasanya cowok itu menghilang tanpa kabar seperti ini.
~🌻~
"Gavin bangun! Kamu udah telat ke sekolah!" teriak Kinan. Wanita paruh baya itu menyibakkan selimut yang di kenakan Gavin lalu mematikan AC.
KAMU SEDANG MEMBACA
NA TASYA
Teen Fiction‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA, YANG UDAH MAKASIH‼️ _________________________________________ Namanya Tasya, gadis piatu yang harus menerima nasib tentang penyakit yang ia derita. Gadis yang sedari kecil hidup dengan penuh tekanan dengan ibu tiri dan s...