Helloooo
Welcome part 29
Wajib vote dan komen!Okee, happy reading
****
" TASYA!" teriak Lea. Gadis itu tak peduli lagi dengan tatapan aneh dari para pengunjung mall.
Lea terus berlari mengejar Tasya yang berjalan dengan amat cepat. Hingga, sedetik kemudian gadis itu bisa mencekal tangan sahabatnya.
" Ikut gue," ajak Lea. Kali ini Tasya tak menolak, gadis dengan wajah yang memerah akibat menangis itu hanya mengikuti langkah sahabatnya yang sudah bisa di tebak menuju basemen.
Mereka masuk ke dalam mobil milik Lea yang masih terparkir rapi. Tasya terus menundukkan kepalanya dengan air mata yang membanjiri pipinya.
" Syaa?" panggil Lea dengan pelan. Gadis itu mengusap punggung sahabatnya dengan lembut.
" Yaa, kenapa dia begitu, kenapa dia berubah?" Ujar Tasya sesenggukan. Mereka berhambur ke dalam pelukan satu sama lain untuk menenangkan diri.
Lea hanya diam sambil terus mengusap pelan punggung Tasya yang bergetar akibat menangis. Ia paham apa yang di rasakan oleh Tasya.
" Stt..udah, udah, jangan nangis terus dong, gue tau rasanya sakit, tapi jangan gini," ucap Lea karena tangis sahabatnya tak kunjung berhenti. 15 menit sudah Tasya menangisi kejadian tadi.
" A-anterin gue pulang ya," ucap Tasya dengan isakan yang masih tersisa. Wajah gadis itu terlihat berantakan dan matanya juga sembab karena terlalu lama menangis.
Tanpa pikir panjang Lea mengangguk yakin. Gadis itu melepas pelukannya lalu mulai menyalakan mesin mobil. Mobil berwarna putih itu pun mulai keluar dari area mall.
~🌻~
Gavin mengacak rambutnya frustasi, panggilan telepon yang ia tujukan pada Tasya tak kunjung mendapatkan jawaban. Pikirannya benar-benar kacau sekarang.
" Kamu kenapa sih, masih mikirin cewek itu?" tanya Ayla dengan santainya. Gadis itu meminum ice coklat miliknya sambil menatap Gavin dengan malas. Mereka tengah berada di sebuah cafe yang masih satu area dengan mall tadi.
" Ck!" decak Gavin kesal. Cowok itu melempar kecil ponselnya ke atas meja dengan kasar.
Di satu sisi ia merasa bersalah tapi di sisi lain ia juga lelah karena sikap Tasya. Ia bingung. Apa yang harus ia lakukan untuk menjelaskan pada gadis itu nanti? Gavin yakin Tasya tak akan semudah itu memaafkannya.
" Vin! Aku ngomong sama kamu loh!" sentak Ayla karena merasa terabaikan.
" Nggak usah teriak!" bentak Gavin refleks. Emosinya sedang tidak stabil, dan gadis di depannya ini terus saja mengoceh.
KAMU SEDANG MEMBACA
NA TASYA
Teen Fiction‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA, YANG UDAH MAKASIH‼️ _________________________________________ Namanya Tasya, gadis piatu yang harus menerima nasib tentang penyakit yang ia derita. Gadis yang sedari kecil hidup dengan penuh tekanan dengan ibu tiri dan s...