Hellooo
Maaf karna late updateJangan lupa vote sama komennya! Wajib!
So HAPPY READING 🌻
Tasya mulai berjalan memasuki area rumah sakit yang terlihat ramai pagi ini. Gadis dengan setelan santai namun terlihat rapi itu melangkahkan kakinya di koridor rumah sakit dengan bimbang.
Tasya takut jika semua tak sesuai dengan harapannya. Pikiran negatif bahkan sudah berkecamuk di pikiran gadis itu.
" Permisi, sus dokter Rey ada?" tanya Tasya pada suster jaga di resepsionis.
" Sebelumnya sudah ada janji?" tanya suster tersebut.
Tasya mengangguk cepat " sudah, atas nama Na Tasya," ucap Tasya.
" Baik, anda bisa langsung ke ruangan dokter Rey, ruangannya di paling ujung silahkan," ujar suster tersebut sambil menunjuk pintu berwarna coklat yang berada di ujung koridor.
Tasya mengangguk paham, " makasih sus," ucap Tasya sebelum langkah kakinya menuju ke ruangan yang dimaksud suster tadi.
Tasya berhenti di depan pintu berwarna coklat yang tak asing baginya. Tasya menarik napasnya dalam lalu mulai menurunkan knop pintu yang bertuliskan ' Dokter Reynal'.
" Permisi dok," ucap Tasya kala ia sudah masuk ke dalam rungan yang di dominasi oleh warna putih tersebut.
" Oh kamu sudah datang Sya, ayo silahkan duduk, kita langsung mulai saja pemeriksaannya," ujar dokter dengan nama tag Reynal di sebelah kanan jas putihnya.
" Baik dok," balas Tasya. Gadis itu kembali menarik napasnya dalam sebelum ia merealisasikan perintah dari dokter Rey tadi.
Tasya mulai berbaring di brangkar. Denyut jantungnya berpacu begitu cepat saat ia telah berbaring sempurna. Ia memejamkan matanya, Tasya takut.
~🌻~
Mobil milik Gavin berhenti sempurna di parkiran rumah sakit. Gavin menuruti permintaan Ayla tadi pagi, gadis itu memintanya untuk menemani check up, Gavin ingin menolak tapi ia merasa kasihan pada Ayla. Entah mengapa setiap ia ingin berkata tidak rasa iba itu terus muncul.
Ayla dan Gavin berjalan berdampingan memasuki area rumah sakit. Senyum di bibir Ayla tak luntur sejak perjalanan tadi, ia benar-benar bahagia karena bisa sedekat ini dengan Gavin.
" Vin, aku takut," ujar Ayla memecah keheningan diantara mereka.
" Takut kenapa?" tanya Gavin.
" Takut kalo tambah parah terus dokter bilang yang aneh-aneh," ucap Ayla dengan wajah yang ia buat sesedih mungkin.
" Tenang aja, jangan takut, gue yakin lo sembuh, buang semua pikiran negatif itu," ucap Gavin. Senyum tipis terbit pada bibir cowok itu.
Ayla mengangguk cepat dengan senyum yang kembali terlihat pada bibir gadis itu.
" Masuk gih, gue tunggu di sini," ucap Gavin setelah mereka sampai di ruangan dokter.
" Kamu nggak bisa ikut masuk aja?"
" Nggak bisa Ay, nanti ganggu," ucap Gavin lagi. Gadis yang kini berada di depannya itu menghela napas panjang lalu mengangguk.
" Tapi kamu di sini ya, jangan pergi," ucap Ayla.
" Iyaa."
KAMU SEDANG MEMBACA
NA TASYA
Teen Fiction‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA, YANG UDAH MAKASIH‼️ _________________________________________ Namanya Tasya, gadis piatu yang harus menerima nasib tentang penyakit yang ia derita. Gadis yang sedari kecil hidup dengan penuh tekanan dengan ibu tiri dan s...