33. Berubah

30 2 0
                                    

HIII GUYSSS

TELAT POST LAGI, MAAF

PART 33

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA!

HAPPY READING 🌻

.
.
.
.
.



" Ulah lo kan?!" Gavin melempar beberapa foto yang ia ambil di mading tadi. Di depannya sekarang ada Juan yang tengah sibuk dengan game online nya.

" Hmm," jawab Juan dengan deheman. Cowok itu masih fokus pada ponselnya.

" Maksud lo apa anjir!" ujar Gavin tak santai. Ia menatap tak suka pada salah satu temannya itu.

" Biar kapok, greget gue," jawab Juan dengan santainya.

" Gimana sama Tasya, putus?" tanya Juan sambil terkekeh pelan. Cowok itu mematikan ponselnya lalu menatap lurus ke depan.

" Sialan lo! Gue nggak bakal lepasin dia sampai kapan pun," ujar Gavin dengan yakin.

" Egois lo, Vin," balas Juan.

" Kali ini gue bakal egois, gue bener-bener nggak mau dia pergi."

Juan mengangguk pelan lalu menghembuskan napasnya dalam. Ia lupa jika temannya ini sangat keras kepala.

" Btw, dapet foto-foto Ayla dari mana lo?" tanya Gavin merubah topik pembicaraan.

" Kepo lo, gampang buat gue tau gimana kelakuan dia di sana Vin, dan satu lagi lo di tipu, dia nggak sakit tapi emang pengen pergi," jawab Juan dengan pandangan yang masih tertuju ke arah depan.

Gavin mengangguk pelan. Kembali terbesit rasa bersalah dalam dirinya pada Tasya. Ia mengakui kebodohannya kemarin.

" Oh iya, Radit mana tumben nggak keliatan," ucap Juan sambil melihat sekeliling.

" Ck! cari sendiri temen bangsat lo itu!" decak Gavin kesal. Lontaran kalimat dari bibir Gavin membuat Juan termenung sebentar. Ia bingung karna tumben sekali dia mengungkapkan kata-kata dengan nada serius.

" Lo lagi ada masalah sama dia? tumben bener," ujar Juan.

" Males gue! Cabut!" teriak Gavin lalu benar-benar pergi dari hadapan Juan.

~🌻~

" Gara-gara lo kan?!" sentak Ayla pada Tasya. Mereka tengah berada di dalam gudang sekolah yang sangat sepi.

" Gue nggak se gabut itu, buang-buang waktu," jawab Tasya dengan santai. Gadis itu tak merasa takut kali ini.

" Tapi ini pasti karna ulah lo anjing!" bentak Ayla lagi. Kali ini dengan suara yang lebih tinggi. Bahkan suara gadis itu memenuhi ruangan sunyi ini.

" Ck! nggak usah teriak bisa nggak sih, berisik banget!" sarkas Tasya membuat Ayla naik pitam. Gadis itu berjalan ke arah Tasya dengan tatapan amarahnya.

" Lo....parasit tau nggak Sya, lo beban di hidup gue, lo ambil Gavin dan sekarang lo hancurin gue! Puas lo sekarang hah!" teriak Ayla tepat di depan wajah Tasya.

Tasya yang mendengar kalimat itu mulai terpancing. Ia menatap Ayla dengan tatapan menantang.

" Asal lo tau, lo lebih parasit daripada gue Ay! lo banyak drama, lo pikir dengan ngomong kalau lo sakit Gavin bakal balik sama lo iya? Enggak dia cuma kasihan sama lo!" ujar Tasya dengan wajah marahnya. Gadis itu menatap tajam ke arah Ayla dengan berani.

NA TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang