‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA, YANG UDAH MAKASIH‼️
_________________________________________
Namanya Tasya, gadis piatu yang harus menerima nasib tentang penyakit yang ia derita. Gadis yang sedari kecil hidup dengan penuh tekanan dengan ibu tiri dan s...
Part 25 disiniii Jangan lupa vote sama komennya, wajib!
. . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
. . . .
Kedua insan sedang berjalan di lorong sekolah SMA MERAH PUTIH. Senyuman keduanya tak pernah luntur dari bibir masing-masing. Kini mereka telah berbaikan setelah perdebatan yang membuat hubungan mereka sedikit merenggang.
Gavin menggandeng erat tangan gadis itu seolah tak ingin Tasya jauh darinya. Sedangkan Tasya, tak jauh beda gadis itu nyaman-nyaman saja dengan keadaan ini.
"Lepas Vin, nggak enak dilihatin banyak orang," ucap Tasya setelah menyadari bahwa mereka menjadi perhatian beberapa murid.
" Biarin, kalo kamu nggak di gandeng nanti ilang," jawab Gavin lalu terkekeh pelan.
"Ck, kamu pikir aku anak kecil apa," balas Tasya.
" Iya, kamu itu bocilnya aku."
Tasya menatap datar Gavin yang selalu menganggapnya seorang bocil. Padahal tingginya tak terlalu jauh dengan Gavin.
" Di kasih pelet apaan lo sama Gavin bisa langsung luluh gitu?" tanya Lea yang berpapasan dengan mereka.
" Pelet cinta," balas Gavin asal. Lea memandang julid ke arah Gavin.
" Lo pasti guna-guna temen gue ya ngaku lo," tuduh Lea. Jarinya menunjuk kearah wajah Gavin.
" Sembarangan, lo kali yang di guna-guna sama Juan. Bisa-bisanya mau sama modelan setan kayak dia."
" Resiko ngontrak di bumi ya gini nih, cowok gue kemana sih," ucap Lea sambil mengibaskan tangannya seperti orang kepanasan. Gadis itu lalu melenggang pergi agar tak menjadi nyamuk diantara dua insan tersebut.
" Ayo masuk udah mau bel."
~🌻~
"Rencana kita gagal lagi," gerutu seorang gadis dengan raut wajah jengkel.
" Itu salah lo," cibir Radit lalu terkekeh kecil.
" Kok salah gue sih!" Sentak Ayla tak terima. Gadis itu mendudukkan dirinya dengan kasar di bangku yang nampak usang.
