Updated yeee
Agak telat dikit tapi nggak papa hehe
Part 31 here
Warning kata-kata kasar⚠️
Happy reading
" Brengsek lo anjing!" teriak Gavin membuat menggelegar di malam yang sunyi ini.
Kini, Gavin dan Radit tengah berada di halaman belakang rumah Gavin. Rumah cowok itu sedang kosong jadi sangat tepat untuk meluapkan emosinya sekarang.
" Jawab anjing! bisu lo hah!" teriak Gavin lagi. Kini wajah cowok itu berubah menjadi merah padam akibat emosi.
Gavin mencengkram kerah baju Radit dengan amat kuat. Setelah pengakuan dari Tasya tadi ia buru-buru menghubungi Radit untuk meminta penjelasan.
Bugh
Gavin menjotos rahang kanan milik Radit hingga cowok itu sedikit oleng. Radit tak membalas ia hanya tersenyum miring sambil mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah.
" Ngomong apa lo sama Tasya hah! jawab!" ujar Gavin penuh emosi. Ia kembali mencengkram erat kerah baju Radit.
" Lo udah denger, jadi nggak usah gue jelasin lagi," jawab Radit dengan santai.
Bugh
Sekali lagi, Gavin melakukan pukulan pada tempat yang sama mengakibatkan darah kembali keluar dari sudut bibir lawannya.
" Maksud lo apa hah?!" tanya Gavin. Cowok itu sedang di kuasai dengan emosinya sendiri.
" Gue suka sama Ayla," ujar Radit sambil terkekeh pelan. Ia ikut menatap tak suka ke arah Gavin.
" Terus apa urusannya sama hubungan gue sama Tasya anjing?!" sentak Gavin lagi. Jujur cowok itu tak menyangka kalau sahabatnya berbuat seperti ini.
" Gue nggak suka cara lo ke Ayla, gue nggak suka cewek yang gue sayang nangisin cowok brengsek kayak lo Vin!" balas Radit dengan tatapan nyalangnya. Suara cowok itu mengeras saat mengatakan itu.
" Cih, bukan gue yang bikin dia nangis tapi sifat dia sendiri," ucap Gavin yang berhasil memancing emosi Radit.
" Gue nggak pernah mau ada di keadaan kayak gini Dit, dia yang mulai disini dan nggak bisa seenaknya dia mau balikan, ck kayak cewek murahan!" seru Gavin dengan santainya. Ucapan Gavin benar-benar membuat membuat emosi dalam diri Radit bergejolak. Cowok itu menatap Gavin dengan aura permusuhan.
" Jaga omongan lo anjing!" teriak Radit dengan beringas. Cowok yang sudah berantakan itu menghampiri Gavin lalu memberikan satu pukulan telak pada lawannya.
" Bajingan! lo cowok pengecut yang nggak pernah bisa buat keputusan!" seru Radit.
Bugh
Radit kembali menjotos wajah Gavin hingga cowok itu oleng kebelakang. Gavin terlihat tak melawan sama sekali, ia bahkan terlihat pasrah saat Radit terus memukulnya.
Kegiatan yang di lakukan Radit berhenti saat melihat lawannya tak merespon sama sekali.
" Mungkin gue emang brengsek tapi enggak pengecut kayak lo! gue pergi!" ucap Radit lalu meninggalkan tempat itu.
Gavin tak menanggapi sama sekali. Cowok itu meringis merasakan tubuhnya yang terasa sangat sakit. Ia merebahkan tubuhnya diatas rerumputan hijau yang tertata rapi. Ia menatap langit-langit malam ini dengan tatapan sendu.
Semua omongan Radit tadi benar, ia pengecut, bodoh. Ia menyesali semuanya.
" Bener kata kamu Sya, aku brengsek," gumam Gavin mengingat kata-kata kasar yang Tasya lontarkan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NA TASYA
Jugendliteratur‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA, YANG UDAH MAKASIH‼️ _________________________________________ Namanya Tasya, gadis piatu yang harus menerima nasib tentang penyakit yang ia derita. Gadis yang sedari kecil hidup dengan penuh tekanan dengan ibu tiri dan s...