part 4

1 2 0
                                    

    📚Selamat membaca📖
    
Kini tinggal menemani Alvaro makan siang baru hukuman Vera akan selesai,dikafe Vera hanya terdiam masih tidak mengerti dengan dengan apa yang terjadi pada hari ini.

”Ver..”panggilnya,vera menoleh.”Untuk yang tadi gue minta maaf padahal hukuman lho hanya ikut gue main basket tapi lho malah jadi korban”Vera menatap Alvaro mencoba menyelidikinya,namun yang ditemuinya malah kesenduan.

”Gak apa apa kok Al,emang tuh cewek siapa? Owh..gue tau pasti dia itu mantan lho ya dan dia gak mau lho putusin jadi efeknya gitu deh ngejar ngejar lho”sifat Vera emang konyol nan polos namun dia gak pernah se care ini sama cowok.Alvaro hanya membalasnya dengan tersenyum melihat kepolosan Vera.

”Uppss sorry kenapa gue malah jadi cerewet kayak gini ya”ucapnya seraya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

”lho tuh lucu gemes lagi,gue sama Nadin gak pernah pacaran dianya ajha yang selalu ngejar ngejar gue,dia itu mantan pacarnya sepupu gue sampek  gue dibilang pelakor,makanya gue pindah sekolah karna enggan ketemu sama Nadin”tanpa sadari Alvaro menceritakan semua konfliknya pada Vera,cewek yang baru dia kenal namun serasa seperti orang yang sudah kenal bertahun tahun.
    
“Rumit juga ya ternyata hidup lho al ”Alvaro hanya merespon dengan tersenyum,suasana menjadi hening.

”Ver lho mau kan jadi pacar pura pura gue?gue mohon tolongin gue”ucapnya memelas,spontan ucapan Alvaro membuat Vera terbatuk,Alvaro segera memberikan minuman.

”Sorry kalau ucapan gue membuat lho tidak nyaman,tapi lho gak apa apa kan?”wajah Alvaro begitu dekat nafasnya pun sampai kerasa oleh Vera,Vera menatap mata sendu itu yang membuatnya sangat nyaman.
     
“Ini bak mas pesanannya”sontak mereka langsung sadar dan segera menbenarkan tempat duduknya masing masing,selama makan Vera tidak bisa konsentrasi ,ucapan dan pandangan Alvaro membuatnya sulit tuk dimengerti.”Ok gue mau,tapi ini karna gue kasihan ya sama lho”ucap Vera senormal mungkin, mendengarkan jawaban dari Vera membuatnya lega tangannya langsung meraih kedua pipi vera,vera tidak bereaksi sama sekali apalagi perlakuan alvaro sangatlah secara tiba tiba.”Tenang meskipun lho hanya pacar pura pura,gue gak akan nyakitin lho gak seperti mantan mantan lho”vera mengernyitkan dahinya menatap Al varo yang sok tahu dengan kehidupannya.
    
“Sok tahu banget lho dengan kehidupan gue? Kata siapa gue punya mantan, selama hidup gue gak pernah yang namanya PACARAN dan gak mau ini gue mau karna lho”Alvaro sedikit tercengang dengan penuturan Vera yang sangat polos dan jujur padahal kalau cewek lain akan malu untuk mengungkapkannya,tapi ini malah santai santai amat.”Lho gak pernah pacaran?”tanya Alvaro lagi untuk memastikannya,”Iya udah yuk pulang”ajaknya.alvaro langsung menggandeng tangan vera namun yang digandeng malah jadi risih.”Gak usah pegang pegang juga kalik Al”
    
”Yaelah ver masak gak boleh sih pegang tangan pacar sendiri”
    
”Ingat pacar pura pura” tegasnya
    
”Iya iya tenang ajha”tanpa mengubris ucapan alvaro vera langsung berjalan mendahuluinya membiarkanya yang memanggilnya.
    

     Sesampainya dikossan Vera langsung turun dan pergi tanpa pamit tapi dengan sigap Alvaro langsung meraih tangan vera,tarikannya yang sediit keras membuat vera terjatuh dalam pelukan Alvaro menempel pada dada bidangnya.”Ada apa lagi sih al”
    
”Ya elah gak usah emosi dong, tapi tetep ajha gemes kok” ucapnya gombal                    
“Ya habisnya lho narik narik gue segala”Alvaro terduduk di atas sepedanya menatap Vera intens.”Gue mau minta no lho kan sekarang lho pacar gue ,boleh dong”vera menghembuskan nafasnya kasar,dengan terpaksa dia harus menuruti kemauannya.selesai memberikannya Vera langsung menuju kossannya,yang disana juga sudah ditunggu oleh Meli sahabat super keponya.
    
“Ver cerita dong”bujuknya,Vera mengabaikan ucapan Meli melainkan merebahkan tubuhnya yang sangat penat bukan hanya tubuhnya tapi juga pikirannya.”Gue masih pusing Mel”mencoba membuat Meli mengerti pada keadannya sekarang.”ayo dong Ver”bujuknya lagi dan dengan terpaksa Vera menceritakan yang dialaminya tadi.Meli membelalakkan matanya tidak mengerti jalan pikiran Alvaro dan juga Vera yang ikut mau mau ajha,sangat bukan vera yang dikenalnya.
    
“Apa?lho dijadikan pacar pura puranya?”Vera hanya mengangguk tanpa niat membalasnya,Meli pasti akan marah dengan keputusannya tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terjadi.

”Gue gak setuju. dia jadi cowok gak bermoral banget sih dia enak sedangkan lho?kalok sampai ceweknya tuh apa apain lho gimana dong Ver”Meli mencoba menasehati,dia udah banyak menemukan cowok seperti Alvaro ,Meli tidak ingin Vera kalau sampai kenapa kenapa.

”Udah lah Mel ini sudah jadi urusan gue,lho tenang ajha”bukan Meli namanya kalau langsung pasrah,apalagi bersangkut paut dengan sahabatnya.”Gak bisa gitu Ver lho gimana sih kenapa malah jadi lemah dan penurut seperti ini,gak biasanya pokoknya gue gak setuju”dan langsung pergi meninggalkan Vera yang dilanda kebingungan,Vera mengerti dengan tindakan Meli yang begitu peduli tapi disisi lain ia tidak tau kenapa ingin lebih tahu tentang Alvaro,Vera merasa dibalik keceriaan Alvaro ada banyak kisah yang belum ia ketahuinya,baru kali ini vera segitu pedulinya pada cowok.
             *@*

ALVERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang