19 - Sisi Kelam Sang Penghianat

21.2K 2.6K 603
                                    

o0o

Ares menghentikan motornya tepat di depan rumah Amanda. Lalu tersenyum lebar dan membantu Amanda turun dari motornya.

"Udah sampai, Tuan Putri. Perjalanan dari rumah sakit ke istana telah berakhir. Selamat beristirahat, kesatria ini izin undur diri."

Melihat Amanda tergelak membuat hati Ares menghangat. Tidak lama kemudian Ares membantu membuka helm Amanda, tidak lupa membenarkan rambut Amanda yang acak-acakan.

"Kesatria apa? Yang ada pangeran tahu. Masa cowok seganteng kamu jadi kesatria doang."

Ares mencoba menahan senyumnya tapi tidak bisa yang ada Ares justru tersenyum lebar.

"Masa?" tanya Ares dengan bangga.

Amanda mengaguk. "Iya dong, Ares pangeran paling ganteng seluruh dunia."

Amanda memang selalu sepolos ini, hal itulah yang membuat Ares begitu ingin menjaganya meski Amanda menganggapnya tidak lebih dari seorang sahabat.

"Kalo Zeon?" tanya Ares tiba-tiba, iseng saja.

Amanda menatap Ares dengan malu-malu. Dan itu entah mengapa membuat Ares tidak menyukainya.

"Ih, beda dong. Kalo Zeon itu Raja, cowok paling ganteng sealam semesta."

Oke tenyata menyesakan juga mendapat jawaban sejujur itu. Ares tersenyum getir, tapi mencoba bersikap biasa saja. "Jadi, kamu mau jadi apa? putri atau ratu?"

"Ratu lah yang jelas, kan pasangan aku Zeon."

Ares mangut-mangut, mengalihkan pandangannya dari Amanda kesembarang arah. Ares terlalu takut Amanda tahu jika Ares menyukainya.

Hati Ares rasanya sakit sekali, tapi bukan Amanda yang menyakitinya, Ares tersakiti oleh ekspektasinya sendiri yang mengharapkan Amanda akan lebih memilihnya dari pada Lazeon.

"Sepeda kamu ada disini?" heran Ares saat matanya tidak sengaja menatap sepeda Amanda yang terparkir.

Amanda mengaguk. "Iya. Tadi, aku minta Ellara anterin aku pulang dulu sebelum ke area tawuran."

Ares menatap Amanda tidak mengerti. "Emang masih sempet?"

"Ya harus sempet dong, itu sepeda aku satu-satunya." Amanda tertawa melihat ekspresi heran Ares. "Zeon emang penting tapi sepeda aku kan sama pentingnya. Jadi, aku putar otak biar bisa nyelamatin dua-duanya."

Mampus Anjing disamain sama sepeda, batin Ares tertawa keras.

Namun, kemudian Ares menyadari jika dirinya tidak ada didaftar penting Amanda.

Hanya Zeon dan sepedanya? Kamu gak inget aku Man? Rasanya Ares ingin menyerukan itu tapi ia tahan. Ares sadar diri.

"Aku ngerasa aneh banget, Ellara bisa baik dan bantu kamu."

Ares menatap Amanda penasaran, apa yang dilakukan Amanda hingga orang semacam Ellara mau membantunya.

Amanda terdiam sejenak, berpikir. "Aku juga sepemikiran kaya kamu, kayanya Ellara gak mungkin deh tiba-tiba mau bantu aku. Kok aku baru sadar sekarang ya."

Ares menghela nafas kasar.

"Ares, aku takut Ellara apa-apain aku," ucap Amanda cemas. Amanda meremas roknya, takut membayangkan apa yang akan terjadi padanya besok.

"Aku bakalan lindungin kamu, Man." Janji Ares sungguh-sungguh.

Ares menunggu respon Amanda, tapi Amanda justru melamun. Amanda benar-benar menggemaskan.

The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang