22 - Alur Yang Berubah

21.8K 2.9K 435
                                    

o0o

Ellara benar-benar berada diposisi yang serba salah. Seperti berdiri diatas jurang tak berujung, tidak ada jalan keluar baginya.

Jadi Ellara memutuskan untuk bertahan. Hal-hal seperti ini telah Ellara pikirkan berulang kali.

Ellara memang ingin sebuah kebahagian baginya, tapi Ellara jelas tidak mungkin mengabaikan perasaan Ellara asli, keinginan Ellara asli yang mungkin bertentangan dengan apa yang diinginkannya, apalagi perasaan Ellara asli sedikit demi sedikit juga dia rasakan.

Ellara tahu dia begitu labil akan rencananya, tapi Ellara jelas terjebak dalam sebuah kebingungan.

Hutang budi, pada Ellara asli.

Kegoisannya, yang seolah ingin membawanya menjauhi semua para pemeran.

Lalu hati nuraninya. Ellara pernah percaya jika dia bukanlah orang baik, dia percaya jika Ellara hanyalah manusia egois yang akan mementingkan dirinya sendiri dari pada orang lain. Tapi, kali ini rupanya hati nuraninya ikut mengmbil peran.

Persamaan nasib membuatnya hilang kendali. Dari sejak awal melangkah keluar dari rumahnya, Ellara tahu dia telah memulai langkah yang besar.

Sepucuk surat permintaan maaf pun, Ellara tulis untuk Mira sang mama tiri yang Ellara kira bermuka dua.

Ellara tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Atau bahkan menjadi Ellara asli yang penuh akan kebencian.

Ellara menatap cincin tunangannya yang kembali dia pakaikan oleh Lazeon. Sejenak bisikan dari Lazeon kembali mengusiknya.

Pake! Gue sama Amanda gak pernah ada hubungan apa pun, lo kira gue cowok brengsek yang suka mempermainkan sebuah hubungan?

Nada suara Lazeon tegas dan sukses mengintimidasinya. Itu juga yang membuat Ellara yakin jika alur novel ini telah berubah.

"Apa yang udah gue lakuin?" Ellara termenung dan bertanya-tanya.

Ellara tergesa keluar dari kamar inap Lazeon, lalu menutup pintunya kasar. Ellara menghembuskan nafasnya kasar, jantungnya berdetak kencang sekali.

Apa yang Lazeon ucapkan sukses membuat Ellara ketakutan, eksistensi Lazeon memang tidak bisa dianggap sebelah mata.

Laki-laki itu terlihat bisa mengendalikannya, membuatnya ketakutan hanya karena sebuah tatapan semata. Entah mengapa Ellara merasa ada sesuatu yang tidak diketahuinya, tapi justru diketahui oleh ... Lazeon.

"Kenapa kaya gini, kalo kaya gini alurnya bisa berubah. Amanda kemana sih, duh semoga gue baik-baik aja deh," ucap Ellara menyemangati dirinya sendiri.

Tapi hati Ellara tidak dapat bohong, rasanya resah dan gelisah, seperti masuk kedalam jebakan.

Ellara menampar dirinya sendiri, terlalu banyak pikiran membuatnya berpikir kejauhan.

Kata-kata Lazeon terus berdenging ditelinganya. Inilah yang Ellara khawatirkan, karena Lazeon memang bukan sembarang orang. Itu kenapa Ellara tidak benar-benar bisa pergi dari Lazeon, laki-laki itu terlalu tertutup, tenang, namun sangat berbahaya.

Dan bagaimana mungkin Lazeon dan Amanda tidak ada hubungan apa-apa? Seharusnya mereka berpacaran, atau justru Ellara yang salah karena menduga-duga?

Di dalam novel diceritakan jika Amanda dan Lazeon berpacaran, setelah sebelumnya Lazeon memutuskan pertunangannya secara sepihak dengan Ellara. Ya tentu saja dengan penolakan keras dari Ellara, dan mengangap ucapan Lazeon hanya ucapan kosong semata.

The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang