THREE STORIES : 04

9.2K 229 0
                                    

Viola berjalan dengan kepala celingak-celinguk menatap sekeliling dengan was-was seperti seorang bocah yang akan mencuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viola berjalan dengan kepala celingak-celinguk menatap sekeliling dengan was-was seperti seorang bocah yang akan mencuri.

Viola, cewek itu berjalan tergesa gesa dengan tingkat kewaspadaan tinggi saat tak sengaja melihat sebuah mobil yang diyakininya milik Arnesh terparkir diparkiran sekolah, pasti Arnesh sudah ada disekitar sini.

Fikirnya dengan kaki yang terus melangkah hingga akhirnya dia bernafas lega saat mencapai kelas, Viola mengusap peluhnya.

"Selamat" Viola tersenyum lega.

"Woy"

Sebuah tangan menyentuh bahunya, Viola mendelik tak suka pada sosok cewek yang kini sudah berdiri nyengir dibelakangnya. Viola mendengus, mendorong bahu mungil milik sahabatnya itu agar menyingkir dari pintu.

"Lo sengaja buat jantung gue copot?" Ucapnya kesal. Allen mengikutinya sampai Viola duduk dengan manis di kursinya.

"Emangnya lo kenapa?kayak lagi ngehindarin sesuatu?

"Jangan sampe gue ketemu dia"

"Dia siapa?Arnesh maksud lo? bukannya dia pacar lo sekarang?" jawaban Allen membuat Viola mendelik tak suka.

"Gue nggak yakin kalau Arnesh itu pacar gue"

"Kenapa nggak yakin?"

"Ngga ada alasan, cuman ngerasa nggak yakin aja"

"Aneh"

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring, seluruh penghuni sekolah pun berhambur menuju kantin untuk mengisi perut mereka masing-masing.

Begitu juga dengan Viola dan Allen yang sudah mendapat jatah makanan mereka, keduanya celingak celinguk mencari meja yang kosong mengingat kantin seluas ini sudah full dihuni oleh seluruh siswa-siswi sekolah.

"Disini"

Clara melambai tangan pada sosok Viola  dan Allen yang tengah tersenyum di meja paling belakang, keduanya pun duduk mengambil posisi melingkar.

Tak sampai menunggu lama, dengan lahapnya Allen mulai menyendok baksonya yang asapnya masih mengebul. Viola dengan batagor dan Clara dengan nasi goreng nya.

"Umh..nyam..nyam.." gumam Viola mulai terbawa suasana saat mulutnya sudah penuh oleh batagor, tak menghiraukan orang orang atau sekedar noda disekitar bibirnya.

Dibibir Viola lebih tepatnya kan Viola makan batagor jadi ada saus sambal kacangnya.

Allen yang sebenarnya tahu itu memilih diam sambil menahan tawa, biarkan saja.

Lagipula wajah Viola terlihat sangat lucu sekarang. ketiganya tenggelam dalam keheningan dan mulai larut dalam dunia masing masing, hingga suara ribut-ribut dari arah pintu masuk membuat Viola akhirnya mengangkat kepala, cewek itu mendengus kesal dengan bibir yang masih penuh.

THREE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang