THREE STORIES : 17

7K 136 0
                                    

⚠️THERE ARE ADULT SCENE⚠️1821+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️THERE ARE ADULT SCENE⚠️
1821+

Tiga cewek cantik dan manis sekarang berada di sebuah caffe. sekedar mengobrol ringan dan melepaskan rindu yang sudah empat bulan perpisah.

"Sebelum Clara balik gimana lo berdua nginep di apartemen gue?" ajak Viola, pasti menyenangkan menghabiskan waktu bersama.

"Ide bagus" kata Allen, diikuti anggukan dari Clara.

Malamnya mereka menonton film bersama, Viola paling tidak suka film horor, karena sejujurnya dia penakut, tapi menyebalkannya dia kalah voting dan mengharuskannya untuk menonton film horor itu.

Dan tanpa terduga Arnesh bersama kawan-kawan nya juga ikutan menginap. Padahal mereka hanya ingin menghabiskan waktu bertiga, Tapi Arnesh yang sangat keras kepala dan memohon agar dia juga ikut bergabung.

Arnesh sengaja mematikan lampu, katanya agar mereka semakin mendapatnya suasanya, yang ada malah Viola semakin takut dan gugup.

"Lo takut?" tanya Arnesh.

Viola menoleh, dan mendelik

"Ngga gue ngga takut,cuman film masa gue takut" kata Viola, padahal filmnya belum di mulai dia sudah keringat dingin. Sialnya dia duduk di pojok sofa.

Viola sebernarnya tidak takut takut banget menonton film horor tapi tiba-tiba dia teringat ucapan papanya yang pernah berkata kalo pernah ada orang yang bunuh diri dikamar sebelah tepat kamar Viola berada.

"Kok ngomong nya pake gue, aku kamu, ulang" sentak Arnesh tak Terima Viola mengunakan lo gue.

"Iya iya aku kamu"

"Gitu dong"

Film di mulai awalnya tentu biasa saja, sampai mulai ada adegan adegan yang memunculkan hantu, Viola merasa dia benar benar sudah takut. Sayangnya dia terlalu gengsi untuk mengatakannya, dia hanya memejamkan matanya dan bergerak gelisah.

Arnesh menoleh ke arah Viola, lalu merangkul badan mungil itu, membawanya ke dalam pelukan, "tidur, kalau film nya udah selesai nanti gue bangunin"

Viola hanya mengangguk, dia mengambil posisi yang lebih nyaman untuk tidur. Lebih baik tidur dari pada menonton film horor. Viola menyandarkan kepalanya ke dada Arnesh, dan memejamkan matanya

Arnesh terkekeh, dia mengulum senyumnya.

"Gimana kalo kita main truth or dare?" usul Allen.

Semua mengangguk setuju, Viola yang baru terbangun beberapa menit lalu juga tampak antusias dengan ini. Daripada menonton film horor jelas lebih baik. tunggu truth or dare? Allen ingin mengulang permainan itu lagi.

"Lo semua bakalan terkejut sama apa yang gue bawah" kata Devian, lalu mengeluarkan sebotol minuman keras dari tasnya.

Clara langsung memukul kepala Devian "Lo dapet dari mana?" tanya Clara kesal, mereka tidak bisa mabuk dalam keadaan seperti ini, akan ada sesuatu yang terjadi nanti.

THREE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang