THREE STORIES adalah seri bertema romantis dengan kisah percintaan tiga sahabat yang memiliki kisah kasmaran yang berbeda-beda.
Ikuti kisah mereka dan nikmati keindahan percintaan dari sisi yang berbeda dari tiga sahabat utama di THREE STORIES.
__...
Arnesh, Viola dan Agatha kini tengah berada di tempat tidur dengan Agatha di tengah-tengah mereka. Keduanya menatap sang buah hati dengan penuh kasih sayang
Jemari lentik Viola menyentuh pipi gembul Agatha yang tengah tertidur. Ia gemas dengan bayi mungilnya sendiri, Viola akui bayi mungilnya terlihat cantik. Ah bahkan lebih cantik dari nya ia rasa dan tanpa sadar Viola terkekeh pelan.
"Kenapa ketawa?"tanya Arnesh
Viola sejenak menatap Arnesh yang menatapnya heran.
"Cantik nggak bosen diliat"
Arnesh mengerutkan alisnya "Kamu yakin?"
"Yakin, masa sama kecantikan anak sendiri ragu, emang kenapa?"
"Masih cantikan kamu menurut aku?"
"Udah nggak mampan, sama gombalan kamu?"
"Beneran udah nggak mempan"
Viola tertawa pelan dan telapak tangannya menyentuh pipi tirus Arnesh. "Thank you"
"Your welcome by, aku mandi dulu"
Lima bulan berlalu setelah kelahiran anak pertama dari keluarga Arnesh Adhitama Lysander. Seorang putri cantik dengan kulit putih yang sangat lucu dan menggemaskan telah hadir ke dunia dalam keadaan yang selamat dan sehat.
Putri kecil kesayangan keluarga Lysander itu di beri nama .. Agatha FloreinaLysander
Viola menepuk-nepuk bokong putrinya yang baru saja terlelap setelah meminum ASInya lembut, setelah yakin bahwa bayi itu telah tertidur wanita itu membawa bayinya ke dalam box yang terletak tepat disamping tempat tidurnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Agatha udah tidur?"tanya Arnesh yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah.
Pria itu nampak sangat sexy dengan rambut basah serta handuk yang melilit dipinggangnya menampakan dada bidangnya yang berotot, kedua pipi gembul Viola memerah. Oke, ini bukan pertama kalinya Viola melihat tubuh sexy suaminya tapi ia tetap saja merasa malu.
Arnesh yang melihat tingka Viola tertawa kecil lalu berjalan mendekati wanita itu, menggoda Viola adalah sesuatu yang sangat menyenangkan.
"Sayang, kamu sakit?" tanya Arnesh.
Pria itu memajukan tubuhnya membiarkan butir air jatuh keatas pangkuan Viola, pria itu menyentuh dahi istrinya.
"Nggak panas, tapi muka kamu merah. Ada apa hm? kamu malu?"goda Arnesh.
Viola mengalihkan pandangannya saat wajah pria itu semakin dekat dengan wajahnya.
"Aku nggak malu, pake baju sana nanti masuk angin" ucap Viola gugup.
Arnesh menyentuh dagu Viola, memaksa wanita itu menatap matanya.
"Violaa"panggil Arnesh dengan suara beratnya.
Viola menelan ludahnya serat saat pria itu semakin mempersempit jarak diantara mereka, bibir sexy itu melumat bibir cherrynya lembut.
Ciuman itu perlahan semakin menuntut, Arnesh mendorong tubuh mungil itu agar berbaring diatas ranjang mengapit tubuh itu dalam kedua lenganya.
Tangan nakal itu menjalar menyentuh setiap inci tubuh sekal istrinya, sesekali meremas apa saja yang bisa diremasnya. pekik Viola saat Arnesh meremas payudaranya cukup keras.
"Makin besar aja, buatan aku nih"ucap Arnes serak,menggoda Viola.
Wajah Viola semakin memerah mendengar ucapan suaminya, Arnesh mengecup sepanjang tengkuknya turun hingga tulang selangkanya. lenguh Viola geli.
"Next?"tanya Arnesh yang sudah berkabut nafsu.
Viola mengangguk pelan, jujur saja wanita itu juga menginginkannya. Ia merindukan sentuhan prianya, terakhir mereka melakukannya saat usia kandungannya memasuki 9 bulan atas saran dokter agar mempermudah persalinan. Itu artinya sudah 5 bulan mereka tak saling menyentuh, Viola selalu suka tiap kali tangan berotot pria itu menyentuh atau bahkan meremas tiap inci tubuhnya.
Arnesh selalu menyentuhnya dengan lembut dan bergairah, yang membuatnya semakin mencintai pria itu adalah Arnesh selalu meminta izin padanya. Pria itu tak pernah sekalipun memaksanya untuk melakukan itu, ia selalu meminta izin padanya dan Viola tak pernah menolaknya.
Viola menutup mulutnya agar tak menimbulkan suara terlalu keras yang bisa mengusik tidur lelap putrinya saat keduanya menyatu, Arnesh menenggelamkan kepalanya disekitar leher Viola meredam suara desahan nikmatnya saat penyatuan mereka.
Arnesh memutuskan untuk membawa Viola pindah ke kamar sebelah yang mereka desain untuk kemar Agatha nanti, ia tak ingin kegiatan panas mereka mengganggu tidur pulas bayi kecil mereka.
Arnesh tak bisa menjamin bahwa ia bisa menahan diri untuk tidak mendesah terlalu keras. Pria itu membawa tubuh munggil istrinya dalam gendongannya membiarkan daerah selatan mereka tetap menyatu.
"Kita selesaiin di kamar sebelah" bisik Arnesh lalu mengecup lembut bibir cherry itu.
Dan suara pintu tertutup terdengar beriringan dengan suara desahan serta geraman nikmat yang terdengar samar dari dalam kamar bernuansa abu-abu itu.
Hehehe apa hayo yang bakalan terjadi selanjutnya??
Trus gimana sama extra part nya? Udah gini aja gak ada yang lain kan cuma extra part hehehehe 🤗🤗🤗🤗🤗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.