THREE STORIES : 02

14.1K 303 4
                                    

Allen kini sudah menyatukan empat buah meja menjadi satu hingga membentuk meja persegi yang lumayan besar dengan tiga kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allen kini sudah menyatukan empat buah meja menjadi satu hingga membentuk meja persegi yang lumayan besar dengan tiga kursi. kemudian mengeluarkan botol Minuman yang kosong dari tas milik Arya, si cowok yang suka sekali minum air itu.

Arya menatap Allen dengan tatapan tajam karna berani sekali membuka tasnya tanpa izin, tapi cowok dengan muka garang itu hanya menghela nafas saat Allen menyatuhkan kedua tangannya didepan dada, pose memohon. Aneh.

Ternyata Arya yang sangar dan galak itu mudah luluh dengan puppy jelek milik Allen fikir Viola.

"Lo ngapain bengong disitu, sini"

Tubuh Viola ditarik dan Allen mendudukkannya didepan meja persegi yang dia buat. Satu kursi terisi lagi oleh Clara yang hanya melongo bingung, kemudian Allen menduduki kursi terakhir sempurna.

Kini teman-teman sekelasnya sudah mengelilingi mereka bertiga.

Viola bergumam tak jelas dalam hati, Allen pasti akan berbuat gila. Ya tuhan! Lindungi gue-batin Viola.

"Emang kita mau main apa sih?" Tanya Clara tak nyaman, Allen hanya membalas dengan senyuman manis.

"TRUTH OR DARE"

Viola menghela nafas lega saat ujung botol mengarah kearah Clara, cewek itu tampak menegang ditempatnya.

"Lo milih Truth apa Dare?" Desak Allen tak sabar.

"Mmmhn gue milih Truth" Clara meremas ujung kemejanya, matanya bergerak gusar menatap kesana kemari.

Oh! Clara adalah salah satu siswi yang memiliki IQ tinggi dan salah satu siswi terpintar di SMA TARUNABAKTI, seharusnya dia lebih pintar dan peka dengan permainan yang Allen maksud.

"TRUTH"

Allen tersenyum puas menatap Clara yang hanya bisa menundukkan kepala, sementara teman-temannya mulai menunggu dengan tak sabar.

"Siapa orang yang lo suka atau yang lagi lo incer sekarang?"

Oh, pertanyaan privasi. Guman Viola dalam hati. Bagaimana mungkin Allen bisa melakukannya? Anak itu memang pantas diwaspadai. Sementara Clara Semakin menunduk dengan perasaan tak karuan. Haruskah-Dia mengatakan yang sejujurnya?

"Gue malu ngomong disini, dibisikin bisa nggak?" Tawar Clara agar Allen bisa menegosiasikan pertanyaannya.

"Nggak papa kali orang kita nggak ember, Iyakan pren, nggak nggak bisa nggak ada main Bisik-bisikan" Jawab Allen.

THREE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang