THREE STORIES adalah seri bertema romantis dengan kisah percintaan tiga sahabat yang memiliki kisah kasmaran yang berbeda-beda.
Ikuti kisah mereka dan nikmati keindahan percintaan dari sisi yang berbeda dari tiga sahabat utama di THREE STORIES.
__...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️THERE ARE ADULT SCENE⚠️ 1821+
Matahari nampak mulai meninggi, membiaskan cahayanya. Silau cahaya memasuki celah-celah jendela. Dan mengganggu tidur seorang gadis yang masih memejamkan kedua matanya.
Dengan enggan, gadis itu membuka kedua kelopak matanya, mengerjap pelan dan membiasakan cahaya matahari.
la terdiam sejenak begitu menyadari, ia tidaklah di rumahnya. la berada di kamar seseorang. Dan memory nya kembali berputar, matanya perlahan bergerak melihat sisinya.
matanya itu mengerjap dan tarikan halus dipinggangnya dapat gadis itu rasakan. Hingga sepasang mata lain menatap gadis itu dengan bibir tipisnya yang terukir.
"Udah bangun?"
"Hmmm"
"Kenapa gitu mukanya?"
Lelaki itu menatap intens gadis yang tengah ia peluk, membuat tubuh polos tanpa sehelai benang mereka menempel.
Pergumulan panas mereka semalam membuat sosok gadis itu sadar. Apakah keputusannya semalam itu tepat? Menyerahkan dirinya pada lelaki yang tengah memeluknya saat ini.
gadis itu menggigit bibirnya sendiri, lelaki itu menghela napasnya pelan. Menengggelamkan wajah gadis itu ke dalam dadanya.
"Dengar Viola. gue bakal nikahin lo, gue bakal tanggung jawab?"
Gadis itu-Viola mendongakkan kepalanya, matanya menatap Mata lelaki yang tengah menatapnya.
"Emang gitu, lo emang harus tangung jawab, dasar mesum"
Arnesh membalas dengan kekehan pelan dan mengeratkan pelukannya pada tubuh Viola, gadis yang semalam datang menunggunya dengan keadaan tidak baik-baik saja dan menyerahkan dirinya.
"I think your nickname is your trademark"
"Lo sengaja kan?nyari kesempatan dalam kesempitan, dih.." Arnesh tertawa pelan.
"I'm a jerk but you like it don't you?"
"Ssssttt diam"
Arnesh mengeluarkan evil smriknya, kepalanya menelusup diperpotongan leher Viola yang terekspos.
Mengendus dan menjilat leher yang telah banyak bercak kissmark yang dia buat semalam. Lenguhan itu keluar begitu Arnesh menghisap dan menggigit leher mulus Viola.
Kekehan pelan kembali terdengar.
"Jadi gak sabar nikahin lo, biar bisa cepet-cepet dapat Arnesh junior"
Viola tertawa pelan, ia mengalungkan lengannya di leher Arnesh.
Mendaratkan bibirnya di bibir tipis Arnesh, niatnya hanya mencium namun Arnesh menekan tengkuk Viola dan mengambil alih ciumannya.