THREE STORIES : 09

4K 149 1
                                    

Arnesh berjalan mendekati Viola yang masih tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arnesh berjalan mendekati Viola yang masih tidur. mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang. Jemarinya menyentuh pipi chubby Viola.

Viola terlihat cantik ketika tidur. Tanpa sadar bibir tipis Arnesh membentuk sebuah lengkungan dan mendekatkan wajahnya pada wajah Viola. Didaratkannya bibir tipis miliknya di bibir plum Viola.

Viola membuka matanya terkejut ketika merasakan bibirnya di lumat. Dapat Viola lihat wajah Arnesh dengan jelas. Viola membuka mulutnya kala lidah Arnesh menuntut ingin masuk.

Arnesh yang sedari tadi memejamkan matanya kini membukanya begitu bibir yang ia lumat memberinya akses. Itu tandanya sang pemilik bibir sudah bangun bukan?

Arnesh melepas ciumannya dan tersenyum tipis. Di usapnya saliva di sekitar bibir Viola, cewek itu sedikit terengah. Arnesh terkekeh pelan.

"Mudah juga bangunin lo"

Viola menatap Arnesh dan mendengus. Ia terbuai dengan ciuman Arnesh yang menuntut.

"Jadi gitu cara lo ngebangunin cewek?"

Arnesh menautkan alisnya "Maksud lo?"

"Gue lupa kalimat selanjutnya" kesal Viola, Apa Arnesh tidak ingat kejadian kemarin, atau dia pura-pura lupa?

"Bangun trus siap siap gue antara pulang" Viola mendudukkan tubuhnya, keningnya mengerut. Bukankah semalam ia di ruang tamu? Kenapa ia ada di kamar?

Arnesh menunjuk kening Viola, membuat sang empu menatap Arnesh "Jangan mikir yang macem macem? gue yang pindahin lo kekamar"

Viola menatap tubuhnya "Gue juga nggak ngelakuin apa apa ditubuh lo, meski gue sebenarnya bisa ngelakuin itu"

Viola mendelik "Sebelum lo ngelakuin itu lo udah gue bunuh" Arnesh tertawa pelan. Untuk pertama kalinya Viola melihat tawa Arnesh.

"Kalau lo bunuh gue trus siap yang bakalan tangung jawab kalo benih yang gue sembur tubuh? Cepat bangun atau gue bakal lak-?"

"Akhhh, sakit" Ringis Arnesh kalah Viola mencubit pinggangnya.

"Lo emang bener bener mesum ya?mesumnya nggak ketolongan"balas Viola dengan beranjak ke kamar mandi milik Arnesh untuk membasuk muka, meninggalkan Arnesh yang beranjak keluar kamarnya.

Arnesh telah menggendong tas ranselnya dan berdiri bersandar pintu apartemennya. Menunggu Viola keluar, namun sudah 10 menit ia menunggu cewek itu tak kunjung keluar juga. Arnesh kembali masuk dan mendapati Viola yang berdiri dengan mencangklongkan tasnya.

THREE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang