THREE STORIES : 21

6.5K 109 2
                                    

Tangan dingin Arnesh memilin puting Viola, kepala si manis pusing karena gerakan tangan Arnesh yang begitu lihai memainkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan dingin Arnesh memilin puting Viola, kepala si manis pusing karena gerakan tangan Arnesh yang begitu lihai memainkan dirinya.

Kaki Viola lemas, jika saja Arnesh tidak menyelipkan satu kakinya di antara paha Viola, dipastikan cewek itu sudah terduduk lemas di lantai kamar mandi.

Kaki Viola lemas, jika saja Arnesh tidak menyelipkan satu kakinya di antara paha Viola, dipastikan cewek itu sudah terduduk lemas di lantai kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arnesh terkekeh melihat wajah Viola yang merah padam. Digendongnya Viola ala koala "Kekamar lo udah dingin" katanya.

Viola mengalungkan tangannya ke leher Arnesh, memegang erat agar tidak terjatuh, dia gigitnya pelan leher itu sampai memerah meninggalkan tanda.

Arnesh merebahkan Viola pelan ke kasur, ditindihnya tubuh kecil itu. Arnesh mengagumi betapa indahnya tubuh dan paras Viola, yang bahkan mampu membuatnya tidak bisa membayangkan orang lain.

Arnesh terus menjelajahi tubuh Viola tanpa memperdulikan Viola yang memberontak untuk berhenti. Arnesh terus saja menjilati meremas sesuatu yang bisa dia remas dan terus memberi tanda.

Disisi lain..

Viola terus menimang-nimang apa yang dia lakukan sekarang adalah salah, Sangat salah. Arnesh memang pacarnya tapi mereka belum terikat apa pun, bagaimana jika sesuatu terjadi.

Viola menatap wajah Arnesh yang sangat lihai bermain dengan tubuh nya. Dia juga terbuai dengan permainan Arnesh tapi ini salah dan harus dihentikan.

"Arnesh!!"

"Arnesh!!"

Pangil Viola lemas, tapi Pangilan nya sama sekali tidak di hiraukan, Arnesh masih asik Menjelajahi tubuhnya dan semakin banyak membuat karya disetiap inci tubuh Viola.

"ARNESH!!" Ucap Viola sambil mendorong tubuh bongsor Arnesh menjauh.

"APA??"Tanya Arnesh sedikit membentak karna Viola membuat permainan nya terhenti.

Arnesh menatap Viola intens.

"Maaf!! gue kelepasan!!"Ucap Arnesh saat melihat buliran yang mengalir disudut mata Viola. Viola membalik agar tidak berhadapan dengan Arnesh.

THREE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang