THREE STORIES : 22

3.2K 85 0
                                    

Allen meremas tangannya gugup, gadis itu sudah selesai dirias dan kini tengah menunggu diruang tunggu, khusus pengantin wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allen meremas tangannya gugup, gadis itu sudah selesai dirias dan kini tengah menunggu diruang tunggu, khusus pengantin wanita.

Suara pintu yang dibuka membuat matanya mengarah pada arah yang bersuara, Viola dan Clara kedua sahabatnya masuk ke dalam ruangan bernuansa putih itu dengan senyum merekah.

"Cantik banget sih sahabat gue" puji Viola yang diangguki setuju Clara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik banget sih sahabat gue" puji Viola yang diangguki setuju Clara.

Kepulangan Clara sempat tertunda dan menunggu sampai acara pernikahan Chandra dan Allen selesai, Ia masih menimbang akan kembali atau tidak, Devian mencegahnya untuk pulang dan usul Devian agar Clara kembali berkuliah disini. Tapi Clara belum menjawab dan masi menimang-nimang kuputusannya yang akan tetap tinggal atau pulang dan kembali bersama orang tua nya.

"Ududu yang udah mau jadi nyonya Wijaya nihh?" Goda Viola

"Gue gugup banget "ucap Allen.

"Tenanglah, relax. Semua bakalan berjalan dengan lancar, tarik nafas trus buang" tintah Violal.

Allen mengangguk lalu melakukan apa yang sahabatnya itu perintahkan, gadis itu lalu tersenyum kecil karena perasaannya sedikit lebih baik sekarang.

"Gue sama Clara pergi dulu ya, kita harus siap siap buat giringi lo" pamit Viola lalu menyeret Clara keluar.

Ya kedua gadis cantik itu memang ditugaskan untuk menjadi pengiring dipernikahan Allen, Viola diminta secara khusus untuk bernyanyi dan Clara bermain biola untuk hari bersejarah sahabatnya itu.

Tak lama pintu kembali terbuka dan menampilkan sosok paruh baya, Armando masuk dengan setelan jasnya dan senyum merekah diwajahnya.

"Putri papa cantik banget sih"pujinya.

"Papa, Allen gugup" adunya.

"Tenang aja sayang, semua bakal baik-baik aja"ucap pria itu menenangkan. Armando mengusap puncak kepala putri semata wayangnya lembut lalu mengecupnya sayang.

"Setelah hari ini Allen bukan tanggung jawab papa lagi, Allen harus menurutin semua perkataan suami Allen, bersikap dewasa, jangan nakal, dan jangan ngerepotin Chandra"nasihat Armando.

THREE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang