EXTRA PART : 03

3.6K 95 2
                                    

Suara pintu terbuka dengan begitu terpaksa,hingga menampakan dua sosok yang sedang bercumbu saling melumat dan membuka pakaian yang aga tergesa gesa itu.

Tanpa sadar pakaian atas keduanya tercecer dilantai, Devian mendorong tubuh setengah telanjang Clara dan menindih tubuh itu lalu melumat bibir Clara.

Devian melorotkan celana yang dipakai Clara hingga tak ada penghalang apapun ditubuh Clara, Seketika Devian merenggangkan tungkai kaki Clara hingga aga lebar,kini Devian seperti diapit oleh kedua tungkai kaki Clara yang kini ia berada ditengahnya.

Devian menanggalkan celananya hingga celana dalam miliknya kemudian ia mengeluarkan miliknya yang sudah berdiri tegak dari pertengahan pahanya nampak sekali urat-urat yang menonjol dan panjang.

Clara memalingkan wajahnya kearah lain, ia merasa malu saat melihat kepemilikkan seorang pria padahal benda itu pernah memuaskan hasratnya.

Devian menggesek-gesekan miliknya didepan clitoris milik Clara hingga membelah bibir vagina milik wanita yang sudah tak mendapati gelar seorang gadis lagi.

Bles..

Dengan sekali hentakan seraya menekan pinggulnya kedalam liang Clara membuatnya sedikit menahan geraman saat ia menerobos liang hangat itu seperti miliknya dipijat oleh dinding hangat kendati sebelum ia memasukinya ia mengurutnya pelan namun rasa sensasinya begitu berbeda.

Devian mulai menggerakan pinggulnya didalam Clara seraya mengecup dan menghisap leher wanita itu.

"...Devian"panggil Clara dengan setengah mendesah saat Devian tetap bergerak didalamnya.

"Hmm"Devian tetap fokus untuk tetap mnggerakan pinggulnya sesekali ia menekannya dengan penuh.

"I miss you"

Devian mengubah posisinya hingga Clara menungging tanpa melepaskan penyatuan mereka,sejenak Devian berpikir.

"i miss you too, Tiga tahun nungguin lo bukan perkara yang mudah"ujar Devian tetap bergerak keluar masuk didalam tubuh Clara.

Clara memejamkan matanya meresapi sensasi kala milik Devian melesak didalam tubuhnya. pikirannya terlalu banyak, Ia merindukan Devian yang selama tiga taun ini hanya berbicara lewat via teleponan saja, Clara pikir Devian sudah tidak menepati janjinya yang akan menunggunya kembali.

Tapi dia salah Devian bahkan sangat merindukan nya. Bahkan sekarang memberi Clara istirahat saja tidak.

"Clara..."Devian mempercepat gerakannya didalam Clara seperti miliknya bagaikan dipijat lembut saat kedutan itu mulai mendera diujung kejantananya.

Tubuh Clara menggeliat saat gelombang itu menghampiri perut bawahnya bahwa ia akan kelimaks entah keberapa kalinya hingga tubuhnya melengkung.

Devian mencabut kejantananya hingga cairan putih itu keluar mengenai perut Clara, Devian mengambil tisu disamping nakas untuk mengelap cairan yang ia keluarkan setelahnya ia mengambil celananya dilantai kemudian memakainya.

Devian membaringkan tubuhnya disamping Clara kemudian menyelimuti tubuh keduanya hingga menutupi dada mereka.

"Lo pasti cape?" Tanya Devian pelan begitu lembut.

THREE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang