1

3.5K 211 11
                                    

.
.
.


"Renjun oh Renjun, kenapa engkau marah?"

"Berisik Echan! Lo buat mood gue tambah buruk tau gak?" Sewot Renjun menatap tak suka pada teman gembul nya itu.

"Biasa aja kali, sewot amat lu. tau gitu mending gue ikut Jeno sama Jaemin aja tadi." Gumam Haechan menghela napas bosan.

"Bodo, Pergi Lo sana!"

Haechan merenggut kesal. Ia melangkah dengan lesu melewati meja teman biadab nya itu Dan duduk di kursi depan. Ia Menghela napas bingung, tak mengerti dengan suasana hati temannya yang tiba-tiba berubah.

"Lo kenapa sih Jun?"

"Gak kenapa-napa, Sana pergi! "

Haechan mengerucutkan bibirnya kesal, mood Renjun tuh gampang banget berubah. "Lo tuh kalau ada masalah seenggaknya cerit__"

"Chan, Jun!"

Haechan mengelus dadanya sabar, nasib dia temenan sama mereka dari dulu tuh emang gini nih, everytime everyday omongannya selalu aja diabaikan dan dipotong.

Haechan dengan kesabaran seluar samudra pun akhirnya terpaksa menoleh. "Kenapa?"

Jeno masuk ke dalam kelas dengan langkah kaki yang bisa dibilang cukup cepat. Diikuti Jaemin yang memang selalu mengekori Jeno kemana pun ia pergi.

"Gue nemu buku tua nih di perpus."

"Terus hubungannya sama kita apa Jenong?!! Lu nyuruh kita berdua baca tu buku? sorry ya, ngeliat tu buku aja udah depresi gue! Tebel amat gila." Keluh Haechan, yang mendapat persetujuan keras dari Renjun.

"Bukan, ni buku aneh banget sumpah." Celetuk Jaemin.

"Lo liat coba di sampul buku ini! Ada yang aneh gak?" Ucap Jeno meletakkan buku biru tua itu ke atas meja.

Haechan dan Renjun mendekat, membaca sampul buku itu hingga kemudian tanpa ia sadari, tangannya mengepal kuat menahan teriakan yang sebenarnya berakhir sia-sia. Karena selang beberapa detik ia berteriak heboh dengan wajah tak percaya nya.

"Sumpah!! ini beneran? Kok nama kita berempat ada di sampul buku tua?!! Apa jangan-jangan dikehidupan sebelumnya kita tuh orang bersejarah kali ya?!!!" Teriak Haechan asal.

"Wihhh... keren juga kita jadi pahlawan di masa lalu." Lanjutnya dengan wajah bangga dan senyum berseri-seri.

Renjun tersenyum menanggapi ucapan Haechan, sebelum akhirnya memukul kepala sang teman. "Bego, mana ada."

"Mau dibuka apa gimana?" Tanya Jaemin menyela.

"Buka aja, penasaran juga kan?" Tanya Renjun, yang diangguki yang lainnya.

Haechan kembali duduk dan menarik buku itu ke hadapannya.
"Biar gue yang buka."

"Muka lu bertiga kenapa pada tegang sih? Wkwkwk Biasa aja kali, orang cuman buka buku doang. " Ucap Haechan terkikik geli melihat wajah teman-teman nya yang sangat kaku dan tegang.

"Hehe, iya ya? Ya udah sok atuh buk__"

"Kalian ngapain ngerumpi disana?" Tanya seseorang heran.

Dimensial Game (Nct Dream 00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang