25

512 87 18
                                    

Huhu udah 1k vote😭 gak nyangka banget bisa 1k vote. Sebelumnya makasih banget buat kalian yang udah setia baca dan vote cerita gaje ini, tadinya aku mau ngasih double up, tapi ngantuk🙂 aku nulisnya malem² biar sepi ...

Happy reading~

.
.
.
.
.

Kali ini mereka tidak berada di hutan seperti biasa. Mereka bahkan berhasil melewati gerbang sekolah dengan mudah.

Namun, yang terlihat setelah mereka keluar bukan lah hutan, melainkan padang pasir dengan cahaya matahari yang benar-benar menyengat mata.

"Ji? Disini bahkan gak ada pohon satu pun." Ujar Jaemin. "Lo bilang asal kita bisa liat pepohonan kan?"

"Gue juga gak ngerti kenapa jadi gini." Keluh Ji-Sung.

Haechan mendongak pada pemuda tinggi itu, menyeka keringatnya yang sudah memenuhi sekujur tubuhnya. "Lo tau sesuatu?"

"Sebelum Sungchan meninggal, gue inget kalau dia pernah bilang sesuatu soal pemain lain. Kalian inget pas kita ketemu di ruangan warna putih itu?"

"Yang main ular tangga?" Tanya Renjun.

Ji-Sung mengangguk, merogoh saku celananya dan mengambil secarik kertas dari sana.

"Sungchan bilang dia dapetin kertas ini dari Hyunjin. Waktu itu gue gak ngerti ini buat apaan, tapi sekarang gue ngerti, Hyunjin ngasih kertas ini ke Sungchan sebagai petunjuk."

Jeno mengernyit. "Petunjuk?"

Ji-Sung mengangguk. "Yang bawa kita semua kesini itu Hyunjin, bukan iblis itu. Hyunjin bawa kita kesini buat minta tolong."

Renjun menjentikkan jarinya mengerti. "Minta tolong? Kayak tulisan yang ada di buku tua itu?"

"Iya, itu ulah Hyunjin. Dia tau sesuatu tentang cara ngalahin iblis itu, dan itu berhubungan sama kita. Gue rasa, iblis itu bisa dikalahin sama salah satu dari kita bertujuh."

"Wait, maksudnya?"

"Hyunjin itu vampir, gue bisa ngerasain itu sejak kita pertama kali ketemu waktu itu. Sepanjang kita disana, dia ngeliatin gue terus, gue rasa dia juga nyadar kalau kita berdua dari ras yang sama. Dan kalian tau? Diantara semua orang yang hadir disana, ada satu orang dari tim nya Hyunjin yang punya aura paling beda, aura dia bahkan lebih kuat dari kita.

Hyunjin sadar kalau dia sama yang lainnya lagi ada dalam bahaya besar. Dia ngasih kertas ini diam-diam karna gak mau ketauan sama yang lain. Gue tau ini gila, tapi kalian tau apa yang gue pikirin?" Jisung menghela napasnya panjang, menatap yang lainnya satu persatu.

"Salah satu dari tim nya Hyunjin itu,… Iblis?" Tebak Haechan meneguk saliva nya kasar.

Ji-Sung mengangguk, "salah satu dari mereka ada yang mati tanpa mereka sadari, Iblis itu ngambil kesempatan dan gunain tubuh dia buat sembunyi. Mereka semua gak sadar, tapi Hyunjin sadar karna dia bukan manusia."

"Siapa? Siapa yang tubuhnya digunain sama iblis itu?" Tanya Jeno.

"H-han Ji-Sung?" Bukan Ji-Sung yang menjawab, melainkan Soobin.

Ji-Sung membelalakkan matanya terkejut. "Gimana Lo bisa tau?" Tanya nya terkejut.

"Waktu itu kak Felix ngenalin anggota tim nya satu persatu, dia bilang yang mirip tupai namanya Ji-Sung, abis itu kak Felix nurunin telunjuknya karena kak Ji-Sung natap dia tajam. Aneh nya, tatapan itu bukan tatapan marah karena di ejek, itu lebih kayak tatapan peringatan, tapi kak Felix gak nyadar soal itu. Soobin juga bisa ngerasain ada yang aneh dari aura nya."

"Itu berarti selama ini Iblis itu sembunyi ditubuhnya Han? Terus cara manggil semua pemain kesini itu gimana?" Tanya Jaemin.

"Hyunjin nulis sesuatu di kertas ini." Tunjuk Ji-Sung pada secarik kertas yang ia pegang.

Dimensial Game (Nct Dream 00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang