21

647 88 12
                                    

.
.
.
.
.
.

Hari kini sudah mulai terang. Terlalu lama berdiskusi membuat mereka membuang-buang waktu sekitar 2 jam lamanya.

Waktu mereka tidak lah banyak, iblis bernama Draka yang para setan sebut 'sang raja' itu sudah datang semenjak mimpi Haechan kemarin malam.

Itu artinya, jika dihitung sejak kedatangan mereka ke sekolah, satu hari lebih sudah berlalu dari Kisar waktu tiga hari.

Dan artinya mereka hanya mempunyai waktu sekitar 29 jam untuk mengalahkan sekaligus membatalkan upacara menumbalkan manusia yang di lakukan oleh Draka. Mereka harus melakukan nya supaya Jeno dan mereka semua bisa selamat dan kembali ke dunia mereka lagi.

"Buat ngalahin Draka-njing, kita harus nemuin tempat persembunyian dia dulu. Gue yakin, dia pasti sembunyi di suatu tempat sampai bulan purnama merah tiba." Ucap Haechan di sela-sela diskusi mereka.

"Sung, di dalem file itu ada kemungkinan tempat Draka-njing sembunyi gak?" Tanyanya sembari berkacak pinggang .

Ji-Sung menggeleng. "Gak ada, tapi kalau dia iblis kayak nya tempat persembunyian dia di tempat gelap deh."

"Itu terlalu mencolok dan mudah di tebak. Gue rasa, dia sembunyi di tempat yang gak terduga sama kita." Ucap Renjun menyela.

Soobin mengernyit. "Hmm...... Tempat tak terduga ya?" Gumamnya pelan.

"Coba kalian pikirin, suatu tempat yang gak pernah kalian bayangin kalau seandainya Lo maen petak umpet sama temen Lo." Celetuk Sanha di tengah keheningan yang melanda.

"Kalau Soobin sih pasti gak kepikiran buat sembunyi di Lab. Soalnya Lab serem, ada tengkorak nya." Ujar Soobin sembari menunjuk Lab di sisi mereka.

Jaemin menggeleng pelan. "Enggak, kayaknya lebih masuk akal kalau kita ngebayangin seandainya kita yang jadi pencari."

Soobin mengangguk mengerti. "Kalau kayak gitu, kayaknya Soobin gak bakal berani nyari ke ruang kepsek. Soalnya gak mungkin juga kan?"

"Eh, iya juga anjir! Waktu SMP gue sama Haechan pernah maen petak umpet, terus si kampret ini malah sembunyi di lemari nya kepsek. Ya gue sampai kapan pun gak bakal nemu dia lah anjir." Pekik Renjun heboh.

Haechan mendelik tak terima mendengarnya. "Lah? Itu mah gue lagi apes bego! Gue kira itu tempat pertemuan guru sama wali murid, makanya gue masuk."

"Lo ternyata udah bego sejak dini ya Chan. Heran gue, kan di setiap pintu pasti ada namanya itu tuh ruangan apa. Lagian Lo gak sopan, masa tempat penting kek gitu Lo masukin? Meski gak sepenting ruang kepsek." Kata Sanha yang lagi ngakak berjamaah sama Soobin, Ji-Sung dan Jaemin.

"Di SMP gue gak ada yang kayak gitu anjir! Lagian ruang kepsek sama ruangan pertemuan itu sebelahan. Ya gue mana tau lah." Kata Haechan sebal.

"Ya udah sih ya, seenggaknya waktu itu Lo gak ketauan sama guru. Syukur-syukur Lo gak dihukum." Ucap Renjun yang memang benar adanya.

"Jadi, tempat yang tak terduga itu sebenernya ada dimana?!" Tanya Jaemin gemas. Heran, dari tadi gak ada serius-serius nya.

"Ya gak tau, kita jalan aja dulu." Balas Jeno.

Mereka kembali berjalan menyusuri lantai satu dengan suasana yang sedikit lebih damai dari sebelumnya. Sanha, Soobin dan Ji-Sung sedari tadi tak henti-hentinya membulatkan mulut mereka karena takjub akan kemewahan dari sekolah Haechan dkk.

"Mau ke ruang ganti dulu gak? Gue sumpek liat kalian bertiga pake piyama." Kata Jeno pada Renjun, Sanha dan Soobin.

"Boleh tuh!" Pekik Renjun setuju.

Dimensial Game (Nct Dream 00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang