8

846 119 13
                                    

.
.
.
.

"Jadi,...  semua ini berawal dari buku yang gue sama Jeno bawa. Chan? Lo pasti ngerasa aneh kan?"

"Hmmm... Gue bingung, soalnya pas kita keluar dari sekolah tiba-tiba kita ada di hutan. Dan gue baru sadar, pas gue sama Jeno berusaha buka gerbang pun gue gak ngeliat kendaraan sama sekali." Jawab Haechan.

Jaemin mengangguk mengerti. "Dan alasan kenapa Renjun gak ada sama kita pas disekolah, dan malah teleportasi ke..... Kemana Jun? "

"Bandung."

"Iya Bandung. Itu karna dari awal Renjun gak pernah pegang tu buku. Makanya Renjun gak sama kita pas awal-awal."

"Loh terus kenapa sekarang gue ada disini?" Tanya Renjun.

"Gue yang bawa, hehe.... Sorry Jun! Dan untuk Sanha sama Soobin juga, gue minta maaf karna ngelibatin kalian berdua. gak sengaja ke bawa soalnya." Jelas Jaemin minta ditabok.

"Renjun bisa teleportasi?" Tanya Haechan kaget.

Tak hanya Haechan saja, Soobin dan Sanha yang baru kenal pun bingung dibuatnya. Mereka kira yang kayak begituan cuman ada di film-film doang.

"Kok lu tau Jaem? Gue sama Jeno kenapa gak dikasih tau?" Kata Haechan bertanya.

"Ohh itu karna gue gak sengaja liat dia ngilang pas buku itu ngeluarin cahaya. Jadi gue nebak kalau dia bisa teleportasi." Jawab Jaemin yang membuat semuanya terkejut. Termasuk Renjun, soalnya dia gak nyangka Jaemin bakal liat kelakuan dia waktu itu.

"Lo teleportasi kenapa gak ngajak kita bertiga coba?" Kesal Haechan yang hanya dibalas kekehan ringan dari Renjun.

"Sorry, tenaga gue gak cukup buat bawa kalian semua." Jawabnya.

"Ok, masalah kenapa kita ada disini udah selesai. Sekarang jelasin, kenapa Lo bisa ada dua?" Tanya Sanha menyela.

"Sebenernya....gue itu indigo. Selain itu, gue juga eung.. time traveller. Bokap-nyokap gue gak ada yang tau soal kemampuan gue, termasuk kalian berdua, Chan, Jun. Yang tau soal ini cuman Jeno doang."

Renjun, Sanha dan soobin membulatkan mata terkejut. Sedangkan haechan hanya planga-plongo gak jelas.

"Gini, 2 Minggu yang lalu gue pergi kemasa depan. Dan kebetulan, gue pergi ke masa ini, masa kita ada disini. Gue awalnya bingung, kenapa kita ada dihutan? Gue kira kita lagi camping kan. Tapi gue ngeliat ada dua orang yang gak gue kenal, dan ternyata itu kalian Bin, San.

Setelah gue balik dari masa depan gue ceritain ini sama Jeno, Tapi Jeno gak ngerespon karna abis rapat seharian sama anak-anak OSIS. Seminggu kemudian, gue pergi lagi ke masa depan yang lebih jauh. Di masa itu, gue ngeliat diri gue yang lagi luka-luka. Gue sama dia ngobrol, gue tanya, kenapa dia bisa kayak gitu? Tapi dia gak jawab apa-apa.

Setelah maksa dia buat ceritain apa yang terjadi, dia cuman ngasih tau, kalau gue harus hati-hati. Dan dia bilang, dia bakal Dateng saat gue butuhin dia, yang artinya, dia bakal balik ke masa lalu buat bantuin gue.

Chan? Lo inget gak, waktu itu Lo bilang abis bangun tidur? Sebenernya enggak, gue gak tau apa yang terjadi sama Lo dan Jeno waktu itu. Yang jelas, gue tiba-tiba kepikiran buat manggil diri gue yang dimasa depan. Setelah dia Dateng, dia ngejelasin, kalau kalian abis ngeliat sesuatu yang gak seharusnya diliat sama Manusia biasa.

Dia bilang, Lo masih punya harapan buat bangun, tapi Jeno enggak. Dia juga bilang, kalau Renjun bisa buat Jeno bangun. Makanya, gue minta tolong sama dia buat balik ke dunia kita dan bawa Renjun kesini.

Tapi gue gak nyangka, kalau dia bawa dua orang lagi kesini." Jelas Jaemin panjang.

"Lah? Lo punya apa Jun sampe-sampe bisa buat si Jeno bangun?" Tanya Sanha.

"Hah? Gak tau gue."

"Tapi, kalau Lo tau yang terjadi dimasa depan harusnya Lo cegah kejadian ini dong?" Ujar Renjun bingung.

"Itu dia! gue yang dimasa depan gak bilang apa penyebab kita ada disini. Dan gue baru sadar, kalau penyebab kita disini itu ya buku tua yang di perpus."

"Masalah dunia kita. Tadi kak Jaemin bilang 'dunia kita' kan? Maksudnya apa?" Tanya Soobin.

"Karna kita lagi ada di dimensi lain. Tapi gue gak tau dimensi apa yang kita tempati sekarang."

Haechan menyangga dagunya dengan tangan seraya berpikir. "Ini dimensi game."

"Maksudnya?"

"Dimensial game. Game yang dapat bunuh ratusan orang dalam satu bulan."

"Lo tau darimana?" Tanya Renjun dengan tatapan curiga.

"Kakek. Kakek gue dulu sering cerita kalau dia pernah main game di dimensi lain. Dia bilang, ada ribuan orang yang terbunuh dalam game ini, dan cuman beberapa orang beruntung yang bisa selamat. Dan kakek gue termasuk orang yang beruntung itu."

"Dan asal kalian tau, gak sembarang orang bisa masuk ke dimensi ini.  Cuman orang-orang terpilih yang bisa. Mungkin Soobin sama Sanha juga orang-orang terpilih, makanya Jaemin bisa bawa kalian berdua kesini." Lanjut Haechan.

Soobin mengangguk ragu."Terus gimana caranya kita bisa keluar?"

"Gak bisa, kecuali kalau kita bisa menangin semua game yang ada disini."

"Masa gak bisa? Gue aja bisa kok bulak-balik ke sini." Protes Jaemin.

"Itu karna kakak yang dimasa depan udah meninggal, makanya bisa bolak-balik seenak hati. Dan karna kakak yang di masa depan udah gak ada, otomatis kakak yang di masa lalu juga bisa bolak-balik kesini, nyamperin kakak yang dimasa depan." Ujar Soobin.

"Kok Lo bisa ngomong gitu?"

Sanha menepuk pundak Jaemin pelan. "Itu karna Soobin sama kayak Lo. bedanya, dia bisa bedain mana yang udah mati dan mana yang masih hidup dalam satu tahun kedepan."

Soobin mengangguk."Kak Sanha bener. Kak Haechan, Renjun, kak Sanha sama Soobin dimasa depan juga udah gak ada."

"Itu artinya, Jaemin bisa bawa kita pulang kan? Kan kita yang dimasa depan udah meninggal. Jadi, kita yang sekarang bisa balik ke dunia kita yang asli."

"Enggak, gue gak bisa bawa kalian. Gue cuman bisa bawa diri gue sendiri."

"Kok...? Terus kita yang dimasa depan kenapa meninggal?"

"Mungkin kita kalah main game. Makanya meninggal." Ujar Soobin mengendikkan bahu.

"Kok ekspresi Lo santai sih?" Ucap Haechan Gedeg.

"Karna masih bisa diubah. Kak Sanha juga pernah ngalamin ini kok waktu SMP."

"Gimana?"

"Kak Sanha hampir meninggal karena ketabrak mobil. Makanya Soobin bisa ngeliat kak Sanha meninggal satu tahun kedepan. Tapi untungnya Soobin sadar alasan kak Sanha meninggal, jadi Soobin nolongin kak Sanha sebelum ketabrak. Jadi kak Sanha selamat deh."

Jaemin mengangguk mengerti. "Jadi, kalau kita bisa menangin game ini, kita yang dimasa depan gak jadi meninggal dong?"

Soobin mengangguk. Membuat yang lain menghela napas lega.

"Ok, sekarang kita cari Jeno dan pulang ke dunia asli kita!!!!" Teriak Haechan lantang.

.
.
.
.
.

Gamenya belum dimulai, padahal udah chapter ke 8😭

Dimensial Game (Nct Dream 00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang