22

479 76 11
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Setelah pertarungan yang hanya berdurasi beberapa menit itu selesai, kini Sanha dan Soobin bergabung dengan Jaemin yang melawan satu Joker sendirian.

Jisung sedang membantu Jeno dan Haechan dengan tangan kosong. Sedangkan Renjun terkulai lemas di sisi ruangan akibat keadaan fisiknya yang bisa dibilang sedang tidak baik-baik saja. Pengobatan yang dilakukannya pada Jeno benar-benar berpengaruh pada kesehatan tubuhnya.

Renjun terlalu memaksakan energi nya tadi. kini Renjun bahkan tak bisa berdiri saking lemasnya.

"Jaem, kaki Lo lagi luka gitu istirahat aja, biar gue sama yang lain yang ngelawan Joker nya." Ucap Sanha khawatir.

Jaemin menggeleng. "Gue masih kuat San, Ini cuman luka kecil. Seharusnya Lo khawatirin Soobin. Piyama yang dia pake udah robek gitu bisa-bisa dia sakit, apalagi ada luka panjang di punggungnya."

Sanha menghela napas khawatir. Jika terus seperti ini, bisa-bisa ia dan teman-temannya berhasil dikalahkan karena kurangnya senjata dan kondisi fisik yang tak memungkinkan.

"Bin, Lo sama Jaemin nyusul Renjun aja. Joker ini biar gue yang urus." Ucap Sanha yang dibalas gelengan keras oleh Jaemin dan Soobin.

Jaemin melirik Sanha tajam. "Lo gak bisa lawan Joker itu sendirian San!"

"Gue bisa! Bin? Lo percaya gue kan? Tolong bawa Jaemin pergi sama Lo." Ujar Sanha pada adiknya.

"Bin?!" Teriak Sanha.

Soobin menghela napas panjang. Ia menatap Jaemin sendu. "Ayo kak," ajaknya. "Percaya aja sama kak Sanha."

Jaemin menatap Soobin tak percaya. "Lo gila?"

"Kak Sanha punya kemampuan yang gak pernah dia gunain 10 tahun terakhir kak! Mungkin ini emang saatnya dia manfaatin kemampuan itu. Please, kita percaya aja sama dia." Ujar Soobin pergi terlebih dahulu.

Jaemin menatap kepergian Soobin ragu. Ia menoleh pada Sanha yang terlihat sudah lelah menghadapi Joker itu.

"Lo harus selamat San, apapun keadaannya." Ucap Jaemin sebelum berlari menyusul Soobin.

Sanha menoleh ke belakang, melihat kepergian Soobin dan Jaemin dengan napas lega. Ia kemudian mengambil sebuah gitar dan memukulkan gitar itu pada Joker yang ia lawan.

Joker itu akhirnya sedikit terhuyung akibat ulah Sanha. Itu membuat Sanha sedikit senang karena mendapat kan waktu untuk memusatkan pikirannya.

Mungkin jika dilihat sekilas pukulan Sanha memang terlihat lemah. Namun entah bagaimana caranya tenaga Sanha kini bahkan terlihat lebih kuat daripada Joker itu.

Ia memejamkan mata, berusaha mengosongkan pikirannya agar ia bisa fokus menggunakan kemampuannya. Otaknya berusaha memikirkan detail benda yang ingin dia gunakan.

Sanha sudah lama tidak menggunakan kekuatannya, bahkan ini kali kelima ia menggunakan kemampuannya.

"Lo bisa! Pasti, Fokus Sanha!" Teriak Sanha kecil.

Sanha mengangkat kedua tangannya. Pikirannya sudah terpusat pada benda yang ia bayangkan. 7 buah pisau melayang di udara mengikuti gerakan lengan pemuda tinggi itu.

Sanha membuka matanya. Menatap Joker di hadapannya dengan nyalang. Tangannya ia gerakan ke depan bersamaan dengan pisau-pisau yang melesat menusuk tubuh joker yang ia lawan hingga tumbang seketika.

Disisi lain, Jeno dan Haechan kewalahan melawan Joker yang satu ini. Dia terlihat sangat kuat diantara temannya yang lain. Dilihat dari pisau nya yang bergerigi saja sudah dipastikan dia bukan sembarang Joker seperti yang lainnya.

Dimensial Game (Nct Dream 00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang