BAB 5

5.3K 179 12
                                    

acara akting mereka pun berlanjut hingga menimbulkan gosip seantero sekolah, gosip tentang pelet lain yang digunakan Intan untuk menggaet bule tampan kakak kelas itu, Devin. sebelumnya juga ia pernah digosipkan tentang susuk yang digunakan untuk menarik perhatian Rio, hingga sekarang Rio masih saja mengejars padahal sudah putus membuatnya kebal dengan bisikan seperti itu. meskipun Intan tomboy tapi wajah cantik keturunan mamanya yang sedikit bule dan papanya yang orang padang membuatnya seperti keturunan timur tengah dengan mata berwarna hitam pekat itu ia adalah murid cantik yang tanpa segala sihir memang memiliki aura memikat seperti mama Kesya. sekarang dia sedang duduk pinggir lapangan seperti permintaan Devin di pesannya, ia melihat Devin sedang bermain basket dengan anak sekelasnya termasuk dengan Rio yang satu kelas dengan Devin dan membuat aura lapangan menjadi bersinar saat kedua prince charming sedang beradu rival di tengah lapangan. Intan dapat merasakan tatapan aneh saat Devin menatapnya di pinggir lapangan tapi ia tidak bisa mengartikan tatapan itu, sedangkan Rio bener-bener membuatnya muak saat ia masih menatap teduh kepadanyya. setelah hampir tiga pulu menit mereka bermain tiba-tiba Devin berteriak dan membuat semua murid yang dari junior hingga senior high school menatap pria bermata hazel itu.

"hello everybody, dont go anywhere!" teriak Devin yang berada ditengah lapangan membuat semua murid berdiri memerhatikan prince charming yang penuh dengan peluh keringat itu.

"gue disini mau ngasih tau kalian, kalau cewe yang berada sana( tunjuk Devin ke arah Intan yang semula cuek tiba-tiba menjadi pusat perhatian) cewe gue" ujar Devin santai, riuh suara cewe mulai terdengar Intan pun berdiri lalu menghampiri Devin dengan kesal dan bete. seenaknya aja dia main skenario, batin Intan tapi saat ingin mengajukan protes Devin mala memeluk pinggangnya.

"jadi enggak ada yang boleh ganggu Nia-gue" ujar Devin menatap Intan dan Rio yang tepat berdiri disamping Intan sarat dengan sindiran. riuhan anak-anak pun tambah kencang seperti tak terima kalau cewe setengah jadi itu kembali merebut pangeran mereka,tapi Devin dengan santai mengajk Intan ke kantin masih dengan rangkulan ttangannya yang berada di pinggang Intan.

mereka sukses membuat trending topic di sekolah, seharian ini pasti Intan akan mendapat gosip yang tak mengenakan lagi tapi itu tak menjadi masalah baginya tapi yang jadi masalahnya ia takut pacar Devin yang ada di Madrid tau.

"lo itu enggak mikir panjang ya? " sindir Intan saat mereka tiba di kantin, belum ada sejam mereka sudah banyak di perbincangkan.

"santai aja. nanti malem ada gathering kan? lo dateng ga?" tanya Devin sambil memakan pesanannya.

"kalau cewe lo tau gimana bodoh!" protes Intan membuatnya berhenti memakan mie ayam mendengar Intan menanyakan bagaimana reaksi Reyna tapi sedetik kemudian dia kembali seperti semula.

"dia kenal lo kok, tenang" jawab Devin asal padahal Reyna tak tau kalau dia memiliki sepupu perempuan.

"terserah lo deh. iya nanti malem gue kerumah" jawab Intan lalu memakan pesenannya juga.

"aku jemput ya Ni, nanti malem kerumah aku ya. ada acara keluarga gitu" ujar Devin saat melihat sosok Rio yang sepertinya menghampiri mereka. tanpa di duga Rio datang dan langsung menonjok rahang Devin, dengan senyuman licik dan semakin mendekat tapi Intan buru-buru menghalanginya.

"apaan sih lo Yo!" ujar Intan memisahkan mereka tapi Rio bukannya menjauh ia malah menarik Intan ke pelukannya.

"gue kan pernah bilang, enggak ada yang boleh deketin lo selain gue!" ujar Rio yang sangat posesif langsung merangkul pinggang Intan dan tak bisa berkutik.

"jangan pernah sentuh cewe gue!" tiba-tiba Devin bangun dan langsung menarik Intan dari Rio, setelah itu terlihatlah amarah keduanya tapi siapa sangka Devin dengan mudah merendam emosinya dan langsung pergi dari kantin bersama Intan yang terlihat kaget.

Cousin ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang