BAB 25

2.4K 117 12
                                    

Haaaai!!!

Aku kasian sama Rio, dia sangat amat ga direstui ya menikah sama Intan. Sampe pada koment di bab sebelumnya, etapi itu aaku ketawa tau bacanya soalnya pada kesel gimana gitu sama Rio wkwk. Seloooow aja brosis.

Kali ini aku bakal update, dan tiga bab atau 4 bab lagi bakal end dan ga ada squel cerita merekaa hahhaa. Karena aku sudah membuat 3 cerita baru dan itu belom di upload masih perlu di koreksi lagi wkwk.

Check this out geeeeeys..

Mulmed foto Ramaaaa

(Ost. the script-The man who can't be moved)

****

Reyna menatap pria yang berada dihadapannya kini, jauh dari kata tampan dan berkharisma yang dulu terlampir dihidupnya. kini pria itu tak jauh dari orang gila yang sering berada dijalanan meskipun bedanya pakaian ternama membalut tubuh tegap nan berbentuk itu.

"sudah empat tahun kau tak ada perubahan, atau aku harus membawa temanku untuk merubahmu" ucap Reyna yang berniat memperkenalkan salah satu temannya dalam arti agar pria itu bisa merasakan cinta kembali.
"aku menyuruhmu ke Dubaii bukan untuk acara mak comblang mu Rey. ngomong-ngomong kemana James dan Julliet?"tanya pria itu menatap sekeliling Reyna yang tak biasanya sendiri karena selalu dan pasti ada yang mengekori ibu satu anak itu jika berpergian.
"haha" tawa renyah Reyna terdengar dari bibir yang dilapisi lipstick berwarna salem lalu menatap Devin yang tengan menatapnya sinis, "mereka sedang berbelanja, lalu ada apa? kau menyuruhku kemari bukan untuk pertanyaan spele itukan?" tebak Reyna seraya tersenyum pada pelayan yang membawa pesanan mereka, Devin mengepal kedua telapak tanganny menjadi satu lalu menatap lurus bukan kearah Reyna melainkan kebelakang wanita itu.
"dia mirip sepertiku bukan?" tanya Devin menatap bocah kecil yang sedang membantu ibunya ditoko bunga seberang cafe tempatnya berada, spontan Reyna membalikkan tubuhnya dan terkejut menatap bocah yang sangat tampan sedng tersenyum kepada pembeli pria yang Reyna yakin tengah 'modus' kepada ibunya, meskipun tanpa melihat wajah sang ibu yang tertutupi tubuh sang pria pembeli tersebut.

Reyna kini duduk disamping Devin yang masih memperhatikan kedua orang tersebut, mungkin ini alasan Devin mengapa ia memakai sunglasses beserta topi juga brewok yang sudah banyak di dagunya untuk menutupi identitasnya.

"sejak kapan kau mengenalinya?" suara Reyna kini terdengar setelah beberapa menit mereka berdua menatap keluar jendela cafe tersebut.
"sejak tiga tahun yang lalu, itu lah alasan kenapa waktu itu aku berada di kantor polisi" ucap Devin mengingat tiga tahun yang lalu ia ditangkap oleh kepolisian Dubai karena menganggu ketertiban umum juga kejanggalan yang lainnya yang membuatnya menjadi tahanan rumah selama sebulan di apartmentnya.
"aku menyuruh Sam -asistennya- untuk memastikan dugaanku selama ini, tapi hasilnya nihil mengenai anak itu. dan betapa pahitnya kala itu aku mendapatkan kenyataan kalau dia telah menikah dengan Rio meskipun asumsi Sam kalau anak itu terlahir prematur aku tak percaya" ujar Devin pelan masih menatap lurus meskipun Reyna menatapnya dengan penasaran.
"lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Reyna dan kali ini Devin menatapnya dengan tatapan intimidasi yang terpancar dari kacamata keluaran Vogue tersebut.
*

Devin POV.

Aku memandang kota yang hampir empat tahun ini menjadi tempat tinggalku, juga tempat dimana mereka menetap selama ini. Entah ada hubungan apa dia dengan Kak Luna hingga memiliki sifat yang sama,

Akan pergi jika memiliki masalah.

aku tidak mengerti dengan mereka, kalau mereka pergi meninggalkan pesan ataupun tidak berbeda negara itu masih bisa diatasi tapi ini sudah tanpa pesan berbeda negara pula membuat setiap orang sibuk mencari mereka. ah kenapa jadi membahas ini, lagi pula sekarang aku telah menemukkannya.

Cousin ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang