BAB 24

2.4K 105 23
                                    

Hai masih ada yang baca cerita ini? Ah begitu membosankan ya. Yaudahlah dikit lagi end kok tenang..

***

Intan tersenyum kecut menatap pantulan dirinya di kaca fullbody yang memamerkan gaun rancangannya sendiri begitu indah ditubuhnya yang bisa dibilang sedikit berisi, hari ini hari pernikahan tante Oliv yang juga dibarengi dengan pernikahan mendadak oleh Rio yang ingin bertanggungjawab kepada Intan.

"cantiknya menantu mama" ucap Oliv menatap Intan dari ujung kepala keujung kaki, Oliv sudah tau semua masalah yang sejak dua hari yang lalu melibatkan dirinya juga semua undangan karena mendadak acara pernikahan dibatalkan untuk menjaga kerahasian pernikahan yang dilaksanakan secara bersamaan.
"mama juga cantik" balas Intan tersenyum menatap tante Oliv yang sekarang menjadi mertuanya meskipun pernikahannya tanpa ada dasar cinta tapi inilah yang terbaik untuknya juga untuk janinnya.
"oke Ladies, it's time!" ucap Elle dengan senyum bahagia melihat kedua wanita itu yang akan menambah kehadiran dirumahnya, Elle mengandeng kedua tangannya ke Intan dan tante Oliv untuk berjalan menuju suami sah mereka setelah ijab kabul dilakukan.

disanalah suaminya berada, bukan pria bermata hazel yang menatapnya penuh cinta melainkan pria bermata cokelat ke hitaman menatapnya penuh bahagia meskipun terlihat wajahnya yang sedikit memucat tak mengurangi ketampanannya. tangan Intan kini berada dalam genggamannya,lalu benda berbentuk lingkaran berwarna putih perak bermata berlian berwarna Saphire kini melingkar dijarinya.
alunan lagu Coldplay berjudul Fix you menggema di gedung pernikahan yang hanya berisi kurang dari seratus orang yang memang sengaja diundang ke acara pernikahan tersebut, entah kenapa Intan menerima saat Rio mengajaknya berdansa ditengah acara. kedua tangan Rio terletak dipinggul Intan sedangkan kedua tangannya berada di leher Rio, mereka melangkahkan kaki dengan pelan mengikuti senandung merdu lagu yang sedang diputar.

"temani aku hingga akhir hidupku" bisik Rio ditelinga Intan.
"maaf, sekali lagi maaf" ucapnya lagi saat Intan tak merespon ucapannya.
"yang lalu biarlah berlalu,Io. aku berterima kasih,sangat berterima kasih" balas Intan yang baru pertama kali didengar Rio sejak mereka bertemu. Rio memeluk Intan dengan erat dan penuh kerinduan pada gadis itu, seakan mereka telah berpisah selama beberapa puluh tahun.
"aku menikahimu bukan karena kamu hamil, tapi karena aku benar mencintaimu" ucap Rio serius tanpa melepas pelukannya.
"aku tahu sejak dulu Io, kamu selalu ada buat aku. tapi-"
"jangan lanjutkan lagi, itu malah membuatku merasa membenci dia" sela Rio meletakkan jari telunjuknya tepat dibibir Intan yang terdiam.
"biarkan aku menjadi ayah untuknya, selama aku bisa. aku mohon mengertilah" ucap Rio lagi sebelum menyelesaikan dansa yang belum selesai itu dan meninggalkan Intan yang tengah berdiri di tengah keramaian.
*

"kamu tidak perlu menggunakan itu Ntan" ucap Rio saat melihat Intan menggunakan Lingerie berwarna abu-abu,ia segera bangkit dan mengambil kimono tidur.

mereka telah menyelesaikan serangkaian prosesi pernikahan yang cukup melellahkan dan sekarang mereka tengah berada dalam kamar villa yang telah disewa untuk mereka menikmati malam indah itu, Intan mengambil kimono yang baru saja diberi Rio kepadanya untuk mendouble baju kurang bahan itu.

"aku ga pernah nuntut kamu buat layanin aku, cukup ada disisiku saja bersama dia yang akan hadir secepatnya" ucap Rio penuh sayang, Intan termangu menatap sikap yang baru saja ia ketahui dari seorang Rio. benar kata Elle kalau Rio telah berubah dan itu sangat manis baginya.
"maaf membuatmu terlibat dalam hidupku,maaf menyusahkanmu, maaf-"
"tak perlu Ntan, cukup kamu itu sudah berarti bagiku" ucap Rio kembali meletakkan jarinya dibibir Intan.
"istirahatlah, kau pasti lelah seharian berdiri. atau ada sesuatu yang kau inginkan?" kembali suara Rio terdengar ditelinganya, Intan mengangguk dan segera merebahkan tubuhnya dikasur sedangkan Rio telah masuk kedalam kamar mandi. ia mengelus perut ratanya dengan sayang juga cinta, seraya beinteraksi melalu batin keibuannya.

Cousin ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang