BAB 13

3K 137 3
                                    

Seorang pria tampan dengan gagah memasuki sebuah stasiun TV Indonesia yang mengundangnya untuk acara talkshow, dengan suit berwarna gray. ia berada di Jakarta hanya untuk beberapa hari saja, dan setelah itu ia akan kembali ke Madrid mengurusi pekerjaannya sebagai pengusaha muda dengan berbagai macam perusahaan yang ia tangani.
"Pak, sebentar lagi kita on air."ujar salah satu kru acara mengajaknya duduk disebuah sofa yang tersedia.
acara talkshow tersebut mulai, dengan ramah ia tersenyum dengan santai. pembawa acara tersebut menyambutnya dan sedikit berbincang sebagai awal acara talkshow dimulai.
"saya sedikit gugup, karena saya kedatangan tamu spesial import dari Madrid"ujar pembawa acara bernama Sean, ia pun tersenyum saat pujian tersebut dituju untuknya.
"dia adalah Devin Elviansyah Carolo, pengusaha muda dan tampan. welcome back in Indonesia Devin"ujar pembawa acara tersebut, ya dia Devin yang sudah sukses diumur dua puluh enam. ia menjadi terkenal karena salah satu anak pengusaha yang tampan dan pintar, selain gosip yang membuatnya semakin tenar ia memang cukup handal menjadi bintang di tv.
"thank you Sean"ujar Devin sambil mencium pipi pembawa acara tersebut.
"Dev, sebagai anak muda apa tidak terganggu pergaulan dengan pekerjaan? karena kita tahu kamu banyak memegang perusahaan" tanya Sean.
"sedikit sih, tapi saya menikmati apa jalan hidup saya." ujarnya kembali dengan ramah.
"maaf nih ya, dulu katanya sempat ada pertengkaran hak asuh anda. apa itu bener?"tanya Sean sedikit meminta maaf.
"tentu tidak, itu hanya gosip. saya tetaplah anak dari Daddy Rend,dia ayah yang bertanggung jawab"ujarnya.
acara tersebut berlangsung singkat, karena Devin hanya mengambil satu stage saja dan langsung kembali kerumah. ia menatap kota Jakarta yang masih padat merayap tak berubah sejak delapan tahun yang lalu, ia tersenyum sesaat menyadari kalau ia sangat merindukan suasana seperti ini. tak terasa ia pun telah tiba di kediaman Daddynya, terlihat wanita sedang berada dikebon depan rumahnya dengan memakai dress batik.
"I miss you a lot Mom!" ujarnya yang langsung berhambur kepelukan wanita itu.
"Devin? kenapa tidak bilang Mommy kalau kamu ke Jakarta biar di jemput "ujar wanita itu membalas pelukan anaknya yang sudah lama tak jumpa.
"aku mau buat kejutan untuk kalian. mana Princess and Mario?" tanyanya sambil menuju teras rumah.
"Caca lagi les, Mario ikut Daddy ke kantor. apa kabarmu? apa Will baik-baik saja?" tanya Mommy Ifah.
"we alright mom, tapi penyakit Ayah sepertinya menggerogoti tubuhnya. hingga ia terus berada ditempat tidur. how about you?" tanya Devin.
"apa kau sudah membawanya ke dokter? Mommy sudah lama tak menjenguk. kita sih sehat semua,ya walaupun Caca sering nyariin kamu" jelas Ifah.
"sudah mom,tapi dia selalu bilang itu akibat dari masa lalunya. huh pantes dia selalu menggangguku"ujar Devin dan tiba-tiba ia termenung, mengingat sesuatu.
"Intan sudah kembali?"tanyanya.
"dia menetap disana, malah sudah bekerja diperusahaan terkenal. kau masih membencinya?" bukannya menjawab Devin hanya diam dengan bsrmacam-macam fikirannya.
*
gadis dengan mantel berwarna pastel dengan boots berjalan sendiri setelah seharian berdebat dengan bosnya, seraya menyusup mocca hangat yang baru saja dibelinya. sudah delapan tahun ia menetap di Paris dan hanya beberapa bulan ia telah berubah menjadi gadis feminim yang cantik. ia terkejut saat mendengar bunyi klakson mobil disampingnya berjalan, mobil ford biasa itu berhenti.
"kenapa tidak menungguku?" tanya seorang pria yang baru keluar dari mobil tersebut.
"aku kira kau lembur, kenapa kau disini?" tanya gadis itu bingung.
"semakin cantik tapi semakin bodoh, ya aku menjemputmu. dan ingin memberitahumu, kalau Devin sedang di Jakarta" ujar Pria itu memberikan gadgetnya pada gadis itu, sebuah video yang diambil dari Youtube itu ia lihat sebuah acara talkshow yang mengundang seorang pengusaha tampan yang membbuatnya jatuh cinta sebelum semua terjadi.
"Dion! aku gagal move on deh. kamu sih"gerutu gadis itu dengan sedih lalu ingin melempar gadget itu tapi langsung dicegah oleh Dion.
"hey? kau belum menyatakan cinta padanya, lagi pula dia juga gatau kalau kamu tau tentang kau bukan sedarah dengannya" ujar pria itu yang ikut duduk bersama gadis itu.
"tapi dia membenciku karena aku penyebab mommyny hampir mati. lagipula dia pasti sudah punya kekasih betapa tampannya dia sekarang"ujar gadis itu dengan lemas lalu menyenderkan kepala di bahu Dion.
"Intan, itu hanya kecelakaan. berhentilah menyalakan dirimu"ujar pria itu.

Cousin ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang