Bab 9 Pernikahan

469 21 0
                                    

"Pernikahan, adalah sebuah ikatan yang mengikat dua insan yang telah berjodoh. Baik di dunia, harapan keduanya hingga ke Jannah-Nya bersama."

- KHSB -

Persiapan demi persiapan telah dilakukan. Hingga tanpa dirasa kini waktunya acara keduanya menikah. Alkaf dan Aisyah, yang disatukan karena sebuah perjodohan. Berharap keduanya benar-benar bisa mengarungi biduk rumah tangga yang tentram, aman, bahagia dunia akhirat. Tapi, kembali lagi manusia habisa berencana dan menjalankan. Selebihnya tetap Sang kuasa yang menentukan jalan takdir keduanya seperti apa nantinya.

Mal yang di penuhi dekorasi pernikahan bernuansa putih dan berinovasi dengan warna mint yang super netral, serta ditambah beberapa hiasan emas maupun perak, membuat mata yang memandang takjub keheranan akan mewahnya, juga elegannya tempat yang nantinya amat sakral bagi Aisyah maupun Alkaf.

Disini ... Aisyah ya, di pantulan cermin ini ia berada. Melihat dirinya yang sedang di dandani, yang sebentar lagi akan berganti status menjadi seorang istri dan juga menjadi seorang menantu. Tak terasa baginya waktu begitu cepat berlalu. Padahal ia merasa, bahwa rasanya baru kemarin ia beranjak remaja. Tetapi kini ia telah beranjak menjadi dewasa. Dan sebentar lagi ia akan sah menyandang status barunya. Rasanya, antara bahagia, dan haru.

"Alhamdulillah selesai, Masya Allah pengantin kita cantik sekali ya?" puji tim perias.

"Bagai bidadari kak tepatnya," timpal Tim Make up.

Aisyah nampak tersenyum malu. "Kakak-kakak ini berlebihan!"

"Enggak kok! Ini fakta bep!" sahut keduanya. Seraya terkekeh kecil.

Sesaat sedang berbincang-bincang ringan, tetiba suara pintu mengalihkan pandangan mereka.

Ceklek.

Pintu terbuka menampakkan kedua orangtuanya.

"Sayang, sebentar lagi Alkaf akan tiba. Kamu disini ya, hingga nanti Umi jemput!" ujar sang Umi.

"Nak, kamu cantik sekali!" puji sang Abi.

Aisyah tersenyum sambil menatap kedua orangtuanya malu-malu.

"Siapa dulu, anak umi gitu lho!" sahut Wardah bangga.

Sang Abi mencebikkan bibirnya, "anak Abi juga pastinya!" seloroh Riyan dengan senyuman lebar.

"Ya sudah kita pamit ke bawah ya? Mau menyambut keluarga Alkaf!"

Aisyah nampak mengangguk mengizinkan seraya tersenyum simpul.

^^^

Dilantai satu gedung itu, benar saya keluarga dari mempelai pria tiba dengan selamat. Bersamaan dengan itu mereka disambut oleh keluarga dari mempelai wanita.

Sambutan yang begitu hikmat karena mengikuti adat Sunda bercampur Arab. Tak ayal umi Aisyah mengalungkan sebuah kalung besar berbunga melati yang menjuntai di leher hingga ke perbatasan perutnya.

Senyuman yang menipu. Ya, dibalik senyuman bahagia itu, terletak sebuah amarah yang tersimpan. Mereka semua tak mengetahuinya, melainkan hanya Alkaf dan sang pencipta.

"Selanjutnya, ibu dan bapa mempelai pria menggandeng sang calon menantu ke tempat ijab qobul," ujar sang MC.

Setelah menempati tempat proses ijab qobul, para saksi, dan penghulu serta kementerian agama duduk di bundaran meja tersebut.

Alkaf, laki-laki itu sungguh berbeda. Wibawa dan ketampanannya sungguh keluar saat ia menjadi sebuah pengantin. Tetapi Alkaf tidak menyadarinya. Ia merasa biasa saja. Padahal sebentar lagi momen yang sangat sakral akan terjadi dalam hidupnya. Momen bagi sebagian pengantin ialah terjadi hanya satu kali seumur hidup. Tetapi, Alkaf enggan mempercayai. Ia malah meyakini pernikahannya dengan Aisyah tidak akan bertahan lama. Alkaf malah membayangkan jika pernikahannya dengan Aisyah berakhir, Ratu yang akan menggantikannya.

Begitu mudah, tetapi Alkaf tidak mengetahui. Bahwa pernikahan sesungguhnya hanya bisa dilakukan satu kali seumur hidup. Karena sejatinya, pernikahan adalah bukan ajang sebuah perlombaan ataupun ajang pembalasan amarah.

Waktu yang telah tiba, yakni waktu Alkaf yang kini telah berjabatan tangan dengan wali Aisyah yakni Pak Ahmad Riyanto yang begitu siap untuk menikahkan putrinya dengan seorang Pria yang kini telah gagah di hadapannya.

"Langsung saja dimulai pak Riyan," ujar pak penghulu.

"Baik pak penghulu," jawab Riyan dengan sebuah senyuman hangat.

"Bismillahirrahmanirrahim, Ananda, Alkaf Surya Putra saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya Adinda Putri Aisyah dengan maskawin tiga juta lima ratus tiga puluh dolar dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!"

Dengan menarik nafas cepat, Alkaf langsung menjawab dengan lantang. "Saya terima nikah dan kawinnya Adinda Putri Aisyah dengan maskawin tiga juta lima ratus tiga puluh dolar dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!"

"Bagaimana para saksi?" tanya pak Riyan.

"Sah!" jawab seluruh hadirin dan para saksi.

"Alhamdulillah, baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir." ujar semuanya.

Pemimpin doa pun membacakan doa, diikuti hadirin terutama Alkaf yang berusaha mengikuti doa dari pemimpin doa tersebut.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."

Setelah itu, Aisyah di samparin oleh umi dan ibu mertuanya. Ia di gandeng dari sisi kanan dan juga sisi kiri.

Perlahan mereka sampai di lantai bawah dimana tempat pernikahan berada dilantai ini. Ia diantar hingga ke tempat ijab qobul. Ia pun duduk dan selanjutnya perlahan menyalimi punggung tangan Alkaf. Sesaat Aisyah mencium tanganya, Alkaf merasa ada getaran aneh di dada.

Senyuman palsu lagi-lagi yang dia berikan kepada Aisyah. Gadis itu amat sangat bahagia karena kekhawatirannya beberapa hari lalu hanya prasangka yang salah. Buktinya, Alkaf ada disampingnya. Dan kini telah menjadi suami sahnya. Baik dimata agama, maupun hukum.

Selanjutnya kecupan singkat yang mendarat di kening Aisyah, membuat pipi wanita itu memanas. Pasti wajahnya kalau tidak tertutup make up sangat amat merah.

Sejujurnya, dalam benak terdalam Alkaf ia sangat sangat mengakui kecantikan alami yang dimiliki sang istri. Namun memang dasarnya ia sudah di penuhi oleh kemarahan, sehingga hal sekecil itu pun ia tak mampu mengakuinya secara lahiriah ( nyata ).

"Kelak siapapun tak akan bisa melawan takdir dari Tuhas Seluruh Alam. Bila Dia telah berkata 'kun fayakun' ( jadilah, maka jadilah. )"

- KHSB -

***

Waitt²🖐🏻🖐🏻

Adakah yang bahagia atas pernikahan mereka?

Geregetan nggak si, sama si Alkaf? ( ╹▽╹ )

Komen perasaan kalian setelah baca bab ini!(◠‿・)-☆

Oke dehh segitu aja cuap-cuap aku hari ini😂 thank you yak sudah stay di cerita aku ini.🙏 (◡ ω ◡)

Oit yak aku lupa! Siapa disini yg takjub dengan maskawinnya?🤭 Penulis salah satunya nie yang takjub wgwgwg.😁

Ada yg mau tauu arti kerupiahinnya?🤭😂 Okeee tak kasih tahu, kalo kerupiahin maskawinnya kisaran Rp. 50.136.590.000 buanyak bat yak wlwkwk.

Semoga yang baca maskawinnya suatu saat dinikahkan dengan maskawin yang alhamdulilah...🤭😉

Aamiin ya guys.😘

Keteguhan Hati Seorang Bidadari [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang