Bab 28 Pengumuman Yang Membahagiakan

643 13 0
                                    

"Apapun dia nanti, dia adalah sebuah titipan besar yang harus di jaga dengan baik."

–KHSB–

Hari Senin ini Alkaf adakan rapat sebuah acara inti yang terdiri dari anggota keluarga, sahabat dan teman-temannya. Acara dimana pengunguman gender baby yang sedang di kandung oleh Aisyah.

Acaranya akan di mulai pada ba'da Ashar. Alkaf kini sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Ia rencananya nanti juga akan pulang cepat.

"Mas, nanti kamu pulang cepat 'kan?" tanya Aisyah sambil memasangkan dasi suaminya.

"Iya sayang...," jawab Alkaf dengan lembut. Kedua tangannya di kaitkan pada pinggang istrinya. Tak butuh waktu lama, sesi pemakaian dasi telah usai. Aisyah yang mau beranjak terurungkan sebab Alkaf masih melingkarkan kedua tangannya di pinggangnya.

"Mas, awas tangannya aku mau keluar!" tegur Aisyah. Alkaf bukannya melepaskan tangannya malah kini ia memeluk Aisyah lalu menciumi seluruh wajah Aisyah dengan sayang.

Aisyah sampai tidak bisa napas karena suaminya ini masih menciuminya. Langsung saja ia pukul dada bidang suaminya dengan tangannya membuat Alkaf mengeliat.

"Aku nggak bisa napas kamu mah Mas!" rutuk Aisyah dengan wajah ngambeknya.

"Sorry khilaf! Abis aku nggak tahan liat istri aku yang cantik banget ini," ujar Alkaf membuat hati Aisyah seperti di bawa ke atas dan melayang-layang bebas.

"Ya sudah sana berangkat, nanti kesiangan!" titah Aisyah.

Alkaf dengan kuat menggeleng kepala. Aisyah membelalakkan matanya ketika Alkaf memberinya kode untuk menyium pipinya dahulu.

"Ayolah sayang...," rengek Alkaf. Dengan menghembuskan napas pelan akhirnya Aisyah mencium pipi kiri Alkaf dengan cepat. Alkaf tersenyum lebar, seketika ia punya ide jail untuk mengisengi istrinya pagi ini.

Cup!

"Ini!" sambil menunjuk pipi sebelah kanan. Aisyah menurut dan ... Cup!

Lalu berikutnya Alkaf menunjuk bagian keningnya dan ... Aisyah menurut.

Cup.

Dan selanjutnya ia menunjuk bibirnya, membuat Aisyah langsung melanyangkan tinjuan ringan ke perut suaminya membuat Alkaf terkekeh karena telah berhasil mengerjai istrinya.

"Nggak boleh tau sayang kalau menolak permintaan suami," bisik Alkaf dalam. Seketika Aisyah langsung menengok dan ... Cup! Satu kecupan singkat mendarat di bibirnya. Membuat Alkaf tersenyum puas dan senang. Aisyah yang melakukan itu malu. Bahkan ia kini menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Sayang aku ... kenapa harus malu hm?" tutur Alkaf sambil menyembunyikan kepala Aisyah di dadanya.

Aisyah berdesis kesal seraya menepuk dada Alkaf pelan.

"Kamu mah... Masih pagi sudah aneh-aneh!" dengus Aisyah sambil mendongakkan kepalanya.

"Nggak papa aneh-anehnya sama istri sendiri nggak sama orang lain," sahut Alkaf sambil memainkan hidung Aisyah yang mancung.

Awalnya hanya menoel, tetapi ia langsung menarik hidung Aisyah secara tiba-tiba. Membuat sang empunya kesal, hingga dorongan yang di dapatkannya. Aisyah langsung duduk di atas kasur dengan wajah betenya karena pagi-pagi begini malah sudah di jaili oleh suaminya sendiri.

"Sakit tau Mas!" dengus Aisyah dengan wajah di tekuk. Membuat Alkaf terkekeh kecil.

"Iya-iya maaf. Ya sudah anter aku yuk ke bawah?! Aku mau berangkat nih," jelas Alkaf.

Keteguhan Hati Seorang Bidadari [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang