Rumah besar itu, kini telah kembali di huni oleh sepasang kekasih yang telah saling mencintai, dan akan membersamai sampai sehidup sesungguh-Nya nanti.
Tak ada yang lebih indah selain sebuah keharmonisan dalam rumah tangga. Dua manusia yang sebelumnya tak saling kenal, Allah satukan supaya keduanya menjalin sebuah ta'arufan. Setelah saling mengenal, mereka pada akhirnya dipersatukan dalam sebuah tali bernama pernikahan.
Aisyah dan Alkaf keduanya kembali bersama. Kembali saling menerima, kekurangan maupun kelebihan masing-masingnya. Pada dasarnya, sepasang kekasih itu saling melengkapi satu sama lainnya. Hingga akhirnya nanti, tercipta sebuah kebahagiaan dan juga kedamaian. Hingga pantas disebut Baitu Jannati ' yang berarti Rumahku, Syurgaku '. Setiap rumah tangga, selalu punya kisah dan cerita yang berbeda. Dan dalam perjalanannya, tak mungkin bisa semulus kain sutra. Pasti ada saja sandungan ataupun ujian dalam langkahnya untuk sampai pada kehidupan yang abadi.
"Aisyah ... Kamu kenapa turun?!" dengus Alkaf seraya menyamperi istrinya yang sedang turun di tangga terakhir. Dengan cepat ia merangkul pinggang Aisyah membuat Aisyah tersenyum sendiri dibuatnya. Suaminya ini benar-benar sungguh protektif terhadapnya. Mungkin karena kandungannya kini telah menginjak usia tujuh bulan.
"Aku bosan Mas di atas terus," adu Aisyah seraya merengek bak anak kecil yang meminta es krim.
"Oh istri kesayangan aku ini bosan ya? Maafin Mas ya, yang kurang peka sama kamu!" lirih Alkaf dibuat-buat seraya mencubit pipi istrinya yang cubby membuatnya menjadi gemas.
"A... Mas mah suka cubit pipi aku terus!" omel Aisyah dengan nada sedikit kesal.
"Heheh abisnya kamu bikin Mas Gemes!" sahut Alkaf dengan kekehannya. Aisyah menjadi senyum-senyum sendiri.
Dari arah dapur, Bi Inam dan Pak Ujang senyum-senyum sendiri melihat majikan mereka romantis dan bahagia seperti itu. "A ... Saya jadi baper!!!" seloroh Bi Inam.
Pak Ujang melihat Bi Inam sekilas, "kalau laper ya, makan sana!" sahut Pak Ujang dengan gamblangnya.
Bi Inam mengernyit bingung, "Orang aku bilang baper bukan laper. Dasar wong gembleng!" desis Bi Inam pelan. Untung saja Pak Ujang tidak mendengar, kalau mendengar sudah pasti ada keributan yang membuat rumah itu terasa ramai.
"Sudah-sudah Mari kita kerja kembali!" Saran Bi Inam.
"Rusuh saja kamu! Orang saya lagi melihat keromantisan Ibu Non dan Bapak Aden juga!" desis Pak Ujang seraya beranjak dari dapur menuju ruang belakang. Begitu pun dengan Bi Inam yang mulai melanjutkan tugasnya untuk mencuci piring.
^^^
Di kebun strawberry ini mereka berada. Keduanya ketempat ini atas permintaan sang calon bayi lewat ibunya. Kata Aisyah, debay ingin melihat kebun strawberry seperti yang ada di film Marsya and the bear. Dan debay juga ingin kalau ibunya berfoto sambil mengambil buah strawberry seperti Dek Marsya.
"Mas, kata debaynya aku fotonya sambil berjongkok seperti ini, dan aku harus menyengir seperti ini!" titah Aisyah sambil memperagakan apa yang diinginkan dedek bayi yang sedang berada di dalam kandungannya. Alkaf tersenyum gemas, tingkah Aisyah membuatnya menggeleng takjub.
"Oke siap-siap ya, satu ... dua ... tiga!"
Cekrek!
Satu foto terabadikan, Alkaf tadinya mau berjalan ke arah istrinya. Namun, dengan cepat tangan Aisyah memberinya kode untuk tetap pada tempatnya berpijak.
"Mas, sekali lagi!" pekik Aisyah mengintruksi.
Alkaf memberikan jampolnya tanda 'oke'.
"A-a aduh Mas, kaki aku keram!" pekik Aisyah seraya meringis. Alkaf yang mendengarnya refleks berlari ke arah istrinya itu dan menbantu Aisyah untuk berdiri.
"Aduh emm pelan-pelan Mas. Masih keram ini kaki sama betisnya," tutur Aisyah.
"Iya sayang," sahut Alkaf lembut. Setelah membantu istrinya berdiri Alkaf menyuruh Aisyah mengang pundaknya. Dan ia pun berjongkok seraya memijit kaki istrinya pelan.
Beberapa menit, setelahnya Aisyah merasa cukup baikan dengan kakinya. "Mas sudah Mas. Sudah baikan ini, terima kasih ya suamiku," ujar Aisyah lembut seraya mengelus lengan Alkaf dan memberi suaminya itu senyuman yang sangat manis.
Cup!
Satu kecupan mendarat di pipi kanan Aisyah dengan cepat. Membuat sang empunya terkejut. "Mas...!" dengus Aisyah. Alkaf hanya terkekeh seraya tersenyum simpul.
"Mas aku mau liat hasil fotonya sambil duduk di saung itu yuk?!" ajak Aisyah lembut.
"Ya udah ayuk!" sahut Alkaf setuju. Sambil memegang tangan istrinya dan menjagai istrinya saat berjalan. Ia benar-benar takut hal yang tidak di inginkan terjadi kepada Aisyah. Karena hal itu, membuatnya harus sigap untuk mencoba selalu berada di dekat istrinya.
Sesampainya di saung, Alkaf langsung memperlihatkan beberapa hasil foto istrinya tadi. Aisyah begitu excited sekali, dan hal itu membuat Alkaf tersenyum bahagia.
"Masya Allah hasilnya bagus Mas!" ucap Aisyah heboh.
"Syukurlah kalau kamu suka," sahut Alkaf dengan hembusan napas pelan.
"Suamiku ini memang yang terbaik!" puji Aisyah seraya bergelayut manja di lengan Alkaf.
"Aaa ... Aku meleleh nih kamu puji-puji terus!" rutuk Alkaf dengan cengiran khasnya. Membuat Aisyah terkekeh kecil. Tangan lembut Alkaf mengusap kepala istrinya dengan sayang.
Kedua pasangan suami istri itu sangat menikmati suasana yang terjadi. Tawa bahagia tak jarang menghiasai keduanya. Rasa syukur selalu ada dalam hati keduanya. Kembalinya mereka bersama, selalu menjadi panjatan doa. Berharap tak lagi berpisah, dan juga berharap tak lagi ada hal yang bisa membuat rumah tangganya bermasalah. Kesepakatan untuk saling terbuka sudah di sepakati oleh keduanya, mereka yakin dengan cara itu tak akan ada sebuah kesalahpahaman. Kunci rumah tangga bahagia dan tentram adalah bekalnya ilmu. Maka perbanyaklah ilmu untuk bekal yang penting dalam menuju sebuah pernikahan.
Ridho Allah terletak pada Ridho suami jika kamu telah menikah. Maka taatlah sama suami jika kamu tidak ingin durhaka kepada Allah. Sebelum menikah, ridho Allah ada pada kedua orang tuamu. Tetapi setelah menikah, ridho itu berpindah pada suamimu. Jika telah menikah, jangan pernah lupakan orang tuamu. Karena mereka, adalah bagian terpenting dari kehidupanmu. Maka, sayangilah dan jagalah apa yang sudah menjadi bagian dari takdir kehidupan kamu.
"Barang siapa di beri istri shalihah, sesungguhnya ia telah di beri pertolongan ( untuk ) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya." [ HR. Thabrani & Hakim ]
–KHSB–
###
So sweet banget nggak si mereka?🥺🙈
Kaum jomblo harap mengelus dada untuk bersabar dengan ujian ini heheh🤣🤭
Tapi slow aja, Auhtor juga jomblo kok😁 jadi kita seserver 🖐🏻
See u next part guys🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Keteguhan Hati Seorang Bidadari [ TAMAT ]
Teen FictionBACA, VOTE, COMENT, BOLEH FOLLOW! FOLLBACK? DM LANGSUNG 🌹 MASUKAN KE DAFTAR BUKU ATAU BACAAN KALIAN YA!^^ Kisah ini berawal seorang Alkaf yang dijodohkan dengan seorang wanita bernama Aisyah. Alkaf, pria dingin, keras kepala, cool, tampan, dan berd...