Bab 23 Fakta Sebenarnya

839 22 0
                                    

"Kita tidak pernah tahu bila kita tidak mengetahuinya lebih dalam. Maka, untuk mengetahui sebenarnya perlu penyelidikan dahulu. Agar informasi yang kita tahu, bisa benar, sebenar-benarnya."

-KHSB-

Beberapa hari berlalu, Alkaf belum juga dapat informasi lebih lanjut akan hasil yang sebenarnya dari orang kepercayaan yang ia suruh. Tubuhnya tegap, lengkap dengan pakaian kantor yang membuatnya menambah gagah. Dan ... dengan tangan kiri yang di masukkan ke kantong celana. Membuatnya menambah ketampanan hingga menyamai sosok Oppa Korea yang zaman sekarang gandrungi.

"Hallo Genta, bagaimana perkembangan masalah yang saya berikan? Apa sudah menemui titik terangnya?" tanya Alkaf to the point.

"Hallo Pak Alkaf, begini Pak, saya kemarin mengikuti perempuan itu. Dan dia bertemu dengan seorang laki-laki. Tapi saya belum mengetahui namanya," ujar Genta dari sebrang telpon.

"Laki-laki? Jangan-jangan laki-laki itu Brian?" batin Alkaf berpikir.

"Sebentar Genta, apakah kamu melihat jelas sosok laki-laki itu?"

"Iya pak, saya masih ingat betul dengan sosok laki-laki itu."

"Baik kalau gitu, saya akan kirim foto lalu kamu lihat apakah foto yang saya kirim nanti sama dengan sosok laki-laki yang kamu lihat bersama wanita itu."

"Baik pak."

Telpon dimatikan oleh Alkaf, selanjutnya ia mengirim foto Brian ke no WhatsApp Genta. Dan foto itu terkirim, pesan pun langsung di baca Genta.

[ Benar pak itu orangnya! Sama persis yang saya lihat kemarin. ]

Pesan Genta membuat rahang Alkaf mengeras. "Pasti mereka bekerjasama kembali untuk memanfaatkan aku!" batin Alkaf marah.

Kali ini ia akan samperi kediaman Brian, amarahnya sudah tidak terbendung lagi. "Kali ini bila benar mereka bekerjasama untuk memanfaatkan Aku kembali, maka jangan harap bisa lolos dari kemarahan seorang Alkaf Surya Putra!" monolog Alkaf lalu beranjak dari ruangannya menuju kediaman Brian.

Tak butuh waktu lama, Alkaf sampai di sebuah apartemen yang tidak begitu megah. Ia langkahkan kakinya langsung ke ruang resepsionis yang berada tepat di depan lobi gedung apartemen tersebut.

"Boleh tahu apartemen atas nama Brian Sitanggang?"

"Sebentar, Anda ini siapanya ya?"

"Saya sahabat dekatnya," bohong Alkaf.

"Oke baik, tunggu sebentar saya cek."

"Apartemen lantai dua nomor 5A paling pojok sebelah kanan!" ujar Resepsionis tersebut.

"Baik, terima kasih!" tandas Alkaf.

Setibanya di depan ruang apartemen, Alkaf mendengar sebuah obrolan yang membuatnya mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu apartemen itu.

"Sayang ... kalau seandainya Alkaf percaya, nasib kita tertolong! Ada jaminan hidup terjaga anak kita ini."

"Kamu benar, semoga saja. Setelah Alkaf mau tanggung jawab, dia suruh nikahin kamu. Setelah kamu menikah dan melahirkan anak kita ini, kamu bisa minta cerai ke Alkaf dan tuntut harta gono-gini," ujar seseorang yang diyakini oleh Alkaf orang itu adalah Brian.

"Sialan!" umpat Alkaf dalam hati.

"Gitu ya, yang? Oke deh. Top juga saran kamu!"

Dengan cepat Alkaf langsung mendobrak pintu Apartemen itu tanpa peduli.

Brakk!

Bersamaan dengan itu dua orang yang ada di dalam terkejut bukan main. Alkaf langsung menghampiri Brian dan menghadiahi beberapa pukulan hingga membuat laki-laki itu kapok.

Bugh! "Jangan pernah Lo main-main sama gue!"

Bugh! "Gara-gara masalah ini, gua dan Aisyah menjadi jauh lagi! Lo harus bayar mahal semua itu Yan!" maki Alkaf penuh emosi. Ratu merengket takut. Baru pertama kalinya ia melihat Alkaf semarah itu.

Bugh! "Gua harap Lo kapok YAN!" pekik Alkaf. Setelah Brian ambruk di lantai, sorot mata penuh amarah itu menatap Ratu tajam. Langkahnya perlahan mulai maju, dan hal itu membuat Ratu takut, hingga memundurkan langkahnya hingga tanpa sadar tembok sudah menjadi tumpuan langkah terakhir mundurnya.

Alkaf mulai maju, bahkan semakin dekat. Kepalan tangan Alkaf terlihat oleh Ratu. Dan ... Alkaf mulai mengangkat tangannya ke udara. Dan ....

"Aa.....!" pekik Ratu. Namun ia tidak merasakan sakit apapun di wajah dan badannya. Ia membuka mata perlahan dan melihat ke sebelah kanan bahwa tangan Alkaf telah berdarah karena memukul tembok begitu kerasnya.

Ratu menata kedua mata Alkaf takut. Alkaf menatap Ratu dengan tatapan datar dan dingin.

"Gua harap, ini adalah kali terakhirnya gua liat wajah Lo! Kalo Lo mau selamat, silahkan pergi dari kehidupan gue!" tandas Alkaf.

Ia beranjak keluar meninggalkan Ratu dan Brian di dalam apartemen itu. Saat beberapa langkah, ia di hadang oleh Direktur apartemen tersebut.

"Bapak merusak fasilitas Apartemen dan bapak harus mengganti ruginya. Kalau tidak bapak akan saya laporkan ke pihak polisi!"

Alkaf tersenyum miring, "Berapa nominalnya?"

"Seratus juta."

Alkaf membelalakkan matanya tak percaya, "Merusak satu fasilitas apartemen harus mengeluarkan uang seratus juta? Waras Anda?" sahut Alkaf tak terima.

"Kalau tidak mau membayar, saya bisa laporkan Anda pak!" sahut Direktur apartemen itu dengan penuh penekanan.

Alkaf terkekeh kecil, "Saya yang akan laporkan Anda karena Anda berusaha korupsi!" ujar Alkaf. Direktur itu mengernyit dahi bingung.

"Apartemen ini, adalah anak dari cabang perusahaan milik Surya group bukan?"

"Kenapa Anda bisa tahu?" tanya Direktur itu penuh rasa terkejut.

"Perkenalkan saya Alkaf Surya Putra, anak dari Putra Adi Diningrat pemilik perusahaan Surya Group!" jelasnya penuh penekanan atas namanya.

Direktur itu menganga, Maafin saya pak kalau gitu...," pintanya dengan nada memohon.

"Etika kamu nihil, dan cara kamu menjalankan tugas pun rasanya tidak masuk dalam jaminan kamu akan saya maafkan, mungkin untuk jaminan kamu saya pecat itu lebih cocok!" tandas Alkaf lalu pergi.

Direktur itu sungguh menyesali perbuatannya. Ia menunduk malu lalu pergi dari apartemen yang pernah ia direkturi.

Ditengah jalan, Alkaf menelpon Genta. "Genta, tugas yang saya kasih tidak usah dilanjutkan. Semua sudah clear dengan tangan saya sendiri."

"Baik pak," jawab Genta patuh. Lalu telpon dimatikan sepihak oleh Alkaf.

"Sejatinya, kebenaran akan selalu menang."

-KHSB-

Ketauan juga akhirnya 😌 gimana lega nggak begitu tahu yang di kandung Ratu bukan anaknya Alkaf😂 komen di bawah ya, guys.🥰

Semoga selalu suka sama KHSB❤️ anyway, mohon maaf guys kayanya aku update sampai bab ini aja degh!(◕ᴗ◕✿) Soalnya kata penerbitnya, upload hanya bisa sampai bab 23, dan sisanya di word. Karena ini kan naskah yg diikut sertakan challenge nulis. Jadi mohon maaf ya, nggak bisa di publish lagi part selanjutnya 🙏 hanya ada di versi cetak. Kalian jika penasaran sama kelanjutannya, boleh banget miliki KHSB ini dalam bentuk cetak.🥰

Sekali lagi, makasih banyak udah baca cerita aku sampai sejauh ini.🤗🙏 Semoga segala kebaikan menyertai kalian yg tulus. Aamiin.🤲🏻☺️

Bubay👋🏻 Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.🙏

Keteguhan Hati Seorang Bidadari [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang