🏰🏰🏰
Sudah musim panas kedua sejak ingatan kehidupanku yang sebelumnya kembali - Usiaku sekarang sepuluh tahun.
Tahun lalu di musim ini, ladangku dihadapi krisis layu, dan Mark selalu berkunjung kemari, untuk menantangku ini dan itu. Dibanding semua itu, tahun ini terasa begitu damai.
Dengan aturan kunjungan yang dibuat Tunanganku, Pangeran Jaehyun, jumlah tamu di mansion Claes cukup bertambah. Mark dan Haechan juga biasa berkunjung tahun ini.
Walau kedua pangeran itu awalnya tidak akur, mereka kini mulai saling toleransi. Untuk Mark, ia mulai belajar piano dan biola dengan serius, dan berusaha sekuat tenaga dalam dunia musik dan instrumennya. Talentanya itu akhirnya disoroti, dan kini disebut sebagai Jenius musik, yang diberkahi oleh Tuhan.
Haechan, juga, menunjukkan peningkatannya - walau ia omega pemalu dan kaku saat pertama bertemu dengannya, kini ia menjadi sosok omega bangsawan yang sempurna. Walau begitu, ia masih cukup mengidolakanku.
Sebenarnya, beberapa hari yang lalu, Haechan membuat pernyataan tegas, ia terlihat begitu menyilaukan. Dan mengatakan hal seperti... "Jika aku seorang alpha dominan sama seperti si kembar tolol itu, aku pasti menjadikan Nona Jaemin sebagai calon istriku!!"
Ah, Haechan. Sungguh, omega yang imut.
Walau aku menyarankan pada Haechan, "Ya, Pangeran Mark adalah tunanganmu. Bukankah seharusnya kau menghabiskan banyak waktu dengannya?" Tapi, respon Haechan adalah elakkan: "Tidak mau, itu artinya aku tidak bisa menghabiskan banyak waktu denganmu, Nona Jaemin."
Elakkan itu sungguh tidak main-main. Aku sendiri sampai kehilangan kata-kata.
Bahkan adik laki-laki angkatku yang imut, sungchan, kini tidak mengurung diri lagi di kamar. Tentu saja, akan merepotkan jika sungchan tumbuh menjadi playboy, dan menggoda semua omega yang mengerumuninya. Akhirnya, aku sering mengingatkannya untuk baik dan lembut pada perempuan omega dan laki-laki omega, dan sepertinya cukup berhasil.
Selain itu, aku juga sudah meningkatkan strategi penghindaran Akhir Kehancuranku... sebutannya, kunci untuk kabur dari Jaehyun ketika ia akan menghunuskan pedang padaku. Untuk memastikan agar aku tidak tersabet, aku melatih kemampuan berpedangku dan langkahnya, bahkan mendapat pujian dari guruku. Kalah adalah kelemahan lamaku!
Sebagai tambahan, aku juga punya trik tersendiri demi melawan Jaehyun. Kepala tukang kebun di mansion Claes, "Kakek" Tom, cukup berbakat dalam berkreasi. Dengan saran dan konsultasi hebatnya, ular mainanku semakin terlihat nyata dari hari ke hari.
Dengan begini, Jaehyun pasti melompat ketakutan, mengira mainan itu sebagai sungguhan. Sebenarnya, mainan itu benar-benar terlihat nyata, hingga aku bisa saja menjual ini di pasar lokal. Strategi lain jika semisal aku diasingkan.
Aku juga tidak pernah membolos kelas sihirku - karena, sudah jadi rencanaku untuk menghasilkan uang dengan sihirku.
Hanya setahun sejak aku berlatih sihir dengan benar. Awalnya, mantra "Pengangkat Tanah" milikku hanya bisa menaikkan tanah dua sampai tiga sentimeter saja. Kini aku membuat progres yang cukup signifikan, dan kini bisa mengangkat hingga lima belas sentimeter tanah. Jika aku terus berusaha, aku bisa mengubah mantraku menjadi mantra baru yang menakjubkan. Mungkin "Bangkitlah, Dinding Tanah!" lebih cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Next Life As A Villainess || HAREM JAEMIN [OG]
FantasyON-GOING |OMEGAVERSE| |BXB| |ROMANCE| |FANTASI| |MATURE| Ingatanku tentang kehidupan masa laluku kembali ketika aku terjatuh dan kepalaku terbentur oleh batu. Aku Jaemin Claes, anak seorang Duke yang berusia delapan tahun. Sementara aku berjuang den...