🏰🏰🏰
...AAH! Dimana ini? Aku dimana? Ketika aku mendapat kembali beberapa kesadaran, kami sudah berada cukup jauh dari Ascart bersaudara.
Jujur saja, aku tidak ingat mengucapkan selamat tinggal pada mereka. Bahkan, aku tidak ingat apapun sesudah aku mengacaukan kalimatku. Sepertinya aku kehilangan ingatan tentang insiden itu, gara-gara pesona luar biasa Count Pemikat.
Teman-teman sekelasku yang bersamaku tadi juga mengatakan kalau mereka tidak ingat apapun - ingatan mereka sepertinya kosong, dan hal terakhir yang mereka ingat hanyalah senyuman count. Count Pemikat. Sungguh orang yang menakutkan...
Dan dengan begitu, kelompok kecil kami akhirnya sadar sekali lagi. Destinasi selanjutnya adalah tempat untuk menjajahkah dan memamerkan barang yang dibuat murid akademi. Ada berbagai jenis kerajinan tangan - sulaman, lukisan, dan bahkan beberapa produk dan seni yang dibuat oleh fasilitas Kementerian Sihir di akademi.
Taeyong ada di tempat itu juga, dengan cemilan buatan rumah untuk dijual. Teman sekelasku ingin melihat sulaman, jadi sesudah kami berpisah aku segera berjalan menuju Taeyong. Dengan rambut pirang dan mata biru cerahnya, aku berani Bertaruh kalau Taeyong adalah omega yang paling, kalau tidak omega yang paling cantik nomor dua di akademi. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk menemukannya. Walau memang cukup berbeda dengan kekuatan menekan Pesona memikat Jeno, pesona Taeyong membuat banyak mata tertuju padanya.
"Taeyong!" aku memanggil saat mendekat.
"Nona Jaemin, sudah lama tidak bertemu," sebuah suara dari sampingku menjawab - dan sesudah berbalik, aku berhadapan dengan pemuda berambut coklat dan bermata abu-abu. Ia orang yang terlihat normal, dan butuh waktu beberapa saat untukku menyadarinya - tapi ia juga, seseorang yang kukenal sangat baik.
"Jake! Kau ikut festival juga?"
"Ya. Aku bertugas mendata barang yang dijual di festival ini," jawab Jake Wolt dengan senyum lembutnya.
Hingga tahun lalu, ia sebenarnya adalah murid akademi, dan bahkan seorang ketua OSIS. Tapi, karena insiden tertentu tahun lalu, Jake harus meninggalkan akademi, dan kini bekerja di fasilitas penelitian Kementerian Sihir di akademi.
Sesudah insiden itu, ia membuang nama palsunya dan memulai hidup baru. Karena rambut aslinya berwarna merah dan cukup mempesona, ia agak menonjol. Karena itu ia menyamar menjadi seorang pemuda berambut coklat - orang yang sama dengan yang berdiri di hadapanku.
"Kau juga bekerja keras!" karena insiden itu tidak benar-benar disebabkan olehnya, Jake memutuskan untuk bekerja di Kementerian Sihir, dan sepertinya bekerja dengan baik.
"Ya. Aku ada di bagian paling bawah rantai makanan. Ada banyak pekerjaan yang harus kulakukan." Walau pekerjaan Jake bisa dibilang cukup ribet, tapi dia terlihat bersemangat. Bahkan sejak ia kembali menjadi dirinya sendiri, ia jauh lebih ceria, dan cerah dibandingkan sebelumnya.
Saat kami berdiri mendiskusikan keadaan Jake, Taeyong segera menyadari kami dan berjalan ke arah kami. "Aku senang kau datang berkunjung, Nona Jaemin. Ini... bagianmu," katanya, dan memberiku beberapa makanan ringan buatannya. Demi aku, Taeyong menggunakan hasil panen yang aku tanam di ladangku untuk dijadikan cemilan dan dijual di festival.
"Wow! Terima kasih sudah menyisakan untukku! Bagaimana penjualannya?"
"Tentu saja lancar, Nona Jaemin. Jujur saja... aku khawatir, kalau manisan buatanku tidak akan laku sama sekali... tapi berkatmu, Nona Jaemin, daganganku hampir habis." Taeyong menunjuk produk di kedainya. Walau masih ada banyak waktu tersisa di festival, tapi dagangannya sudah selaku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Next Life As A Villainess || HAREM JAEMIN [OG]
FantasyON-GOING |OMEGAVERSE| |BXB| |ROMANCE| |FANTASI| |MATURE| Ingatanku tentang kehidupan masa laluku kembali ketika aku terjatuh dan kepalaku terbentur oleh batu. Aku Jaemin Claes, anak seorang Duke yang berusia delapan tahun. Sementara aku berjuang den...